Bersin Jam 10 Pagi

Ares Allan. Pria tampan penuh karisma berstatus lajang. Belum pernah menikah namun dalam hitungan jam statusnya berubah menjadi seorang ayah muda. Hatinya belum tenang, dan sang ibu datang lalu berkata. "Ia butuh seorang ibu." Terry bersuara lirih. Ares mendesah, memijat kepala ia mengerti pemikiran sang ibu mendorongnya untuk segera menikah. Pria itu berpikir pasti bisa memberikan yang terbaik untuk putra semata wayang. Qyana Thomas (Cherry) Gadis manis periang dan ramah. Hidupnya berubah sejak sang ayah meninggal. Cherry lebih memilih kerja keras dari pada harus kembali ke rumah. Rumah'kah? Bahkan kata itu tak layak untuk tempat mewah yang katanya dapat berbagi kehangatan keluarga. Bagi Cherry rumah adalah neraka. Follow IG: viruz04.art

Kehidupan SMA Aura yang acakadut tambah berantakan saat pulang bersama sahabat kakaknya, Bayu, yang juga mengajar di sekolahnya sebagai guru Bahasa Perancis. Mereka yang lapar di jam tanggung, melipir menikmati jajanan sore dan menemukan bayi yang masih merah di semak Taman Komplek. Aura dan Bayu lalu saling tuduh untuk merawat bayi itu. Bukannya menemukan solusi, mereka malah dinikahkan karena dituduh sebagai orang tua asli bayi oleh warga setempat karena rekaman mencurigakan CCTV. Apa yang terjadi selanjutnya? Bisakah mereka mengasuh bayi itu bersama? Benarkah setelah menikah Bayu yang semprul bisa menjadi suami sempurna seperti slogan hidupnya, ‘I Will to Be Perfect Husband’? Atau malah sebaliknya jadi ‘PerFAKE Husband’? Ikuti terus ceritanya...

El día en que Rosa, el amor de mi esposo, enferma terminal, dio a luz a su hijo, mis suegros contrataron a diez guardaespaldas para vigilar la sala de partos y asegurarse de que yo no apareciera a hacer un escándalo. Pero la verdad es que nunca fui. Mi suegra, Melina, le tomó la mano a Rosa conmovida: —Rosa, mientras estemos nosotros aquí, ¡Fiona jamás podrá hacerte daño a ti ni a tu bebé! Mi esposo, Benito Cruz, con ternura en la mirada, la acompañaba durante el parto, secándole el sudor de la frente. —Tranquila, mi padre está con su gente en la entrada del hospital. Si Fiona se atreve a venir, la sacamos en el acto. Al ver que pasaban las horas y yo no aparecía, por fin se tranquilizó. Para él no tenía sentido pensar que yo fuera capaz de armar una escena. Solo quería cumplirle a Rosa su último deseo: ser madre antes de morir. ¿Por qué yo me empeñaría en arruinarlo? Cuando escuchó el llanto del recién nacido en brazos de la enfermera, no pudo evitar sonreír con alivio. Pensó que, si al día siguiente yo iba a disculparme con Rosa, se olvidaría de todas nuestras peleas. Incluso estaba dispuesto a dejar que yo criara al niño como si fuera mío. Lo que él no sabía era que, en ese mismo instante, yo acababa de entregar mi informe en la ONU. En una semana iba a renunciar a mi nacionalidad para unirme a Médicos Sin Fronteras. Y desde entonces jamás volvimos a vernos.

Berminggu-minggu beberapa desa tampak seperti desa mati setelah malam tiba. Hal itu disebabkan karena banyaknya orang meninggal yang ditemukan pada pagi harinya dalam keadaan telungkup. Menurut kabar yang berbedar, mereka meninggal setelah bertemu pocong berwajah hancur dengan kedua bola mata merah besarnya. Kedatangan pocong tersebut juga selalu disertai dengan bunyi gemerincing andong, padahal di desa mereka sama sekali tidak ada yang mempunyainya. Jelas saja itu adalah andong gaib yang tengah ditunggangi oleh pocong penjemput nyawa. Hingga suatu malam, tepatnya pukul 20.10. Arkan yang baru saja pulang mengerjakan tugas di rumah temannya itu dibuat terkejut dan ketakutan bukan main karena kedua retinanya baru saja melihat pocong yang terlihat begitu jelas di dalam rumah kosong yang berada di tak jauh dari rumahnya. Lalu, bagaimana dengan nasib Arkan? Apakah ia akan menjadi korban selanjutnya yang akan dijemput menggunakan andong seperti korban-korban sebelumnya? Cerita seperti ini ada banyak sudut pandang, karena memang sebuah pocong andong yang sempat menggeparkan itu memang benar-benar pernah terjadi pada saat lumpur lapindo meluap hingga membuat beberap desa tenggelam.

Satu malam, satu kesalahan, satu kehidupan yang tak lagi sama. Sarah hancur saat mengetahui bahwa lelaki yang selama ini dicintainya ternyata adalah milik orang lain. Dalam keterpurukan, Dylan—sahabat lamanya—berusaha menghiburnya. Namun, di tengah malam yang penuh luka dan mabuk emosi, Sarah dan Dylan terseret dalam pusaran gairah yang tak seharusnya terjadi. Ketika pagi datang, yang tersisa hanyalah kebingungan dan keputusasaan. Namun, segalanya berubah saat Sarah mengetahui bahwa ia hamil. Dylan bersikeras bertanggung jawab, tapi Sarah ragu—bagaimana ia bisa menjalani hidup dengan pria yang tidak ia cintai? Atau... benarkah ia tak pernah melihat Dylan lebih dari seorang sahabat? Bagi Dylan, ini adalah kesempatan yang tak pernah ia harapkan tapi diam-diam ia impikan. Sejak awal, hatinya telah lama terpaut pada Sarah. Kini, ia harus berjuang untuk membuat Sarah melihatnya bukan hanya sebagai sahabat, melainkan sebagai pria yang bisa ia cintai. Mereka terjebak dalam kisah yang tidak mereka rencanakan. Bisakah cinta tumbuh di antara luka dan tanggung jawab? Ataukah mereka hanya akan bertahan demi seorang anak tanpa pernah benar-benar memiliki satu sama lain?

Everything that she could remember was that she had dropped dead and fell face first at the grand staircase that she was descending. Cause of death? unknown She thought she will be going straight to the reincarnation pool at the heavens, but who would have thought that she had already used up her 10 lifetimes, and each life ended with her suddenly dying at the same age of 25. And each time, she would have no idea how she died. Aggrieved, wronged, and unwilling! Who wouldn't be? After thousands of years doing missions, leveling up, fighting monsters and kinds of stuff, she finally became a Goddess, excited as to finally, she could take a rest. "Go to these worlds, do tasks, save planets, conquer tribes, build things and etc. Do something, earn respect from the undead, and gather believers among the living."

Elena, a defiant and eccentric witch living in the Forbidden Forest, has witnessed the empire crumble under the reign of Kael, a once-promising disciple corrupted by darkness. Kael, once a bright-eyed orphan and a disciple of her very own enemy, was twisted into the empire's destroyer, abandoned and manipulated. In the face of the silver sword of her sworn enemy held by Kael, she makes a gamble against time and fate. Using forbidden magic, she strikes a deal with the timekeeper and plunges back into the past, 10 years before impending destruction. Faced with a chance to rewrite her destiny, she targets Kael and intends to make his master pay for neglecting his disciple. This time, she won't just stand by as the world crumbles; she will be his unlikely guardian, shaping him into a beacon of light instead of a harbinger of doom. Can Elena rewrite destiny? Or will the karma prove too strong for a witch to clash against the inevitable pull of fate?

"I will never love a person like you." she spat in the face of the person who caged her between his arms and wall. The almighty Parker Bickett, the heir of the biggest group in the state, for whom people are dying to get one glance and hands to shake for the welfare of their life and job, was entirely shunned by the words of this lady between his arms. He wanted her, from the very start, but his coward self from 10 years ago never let him have her till this date. Jane Martin, the girl he fell in love with during their youth, but never accepted till she fell apart from him. He did everything in his hands, from begging to get humiliation, rejection to ignore, but when would she see his sincerity and set him free from this dark well of guilt and pain that he lived alone all these years.

Aaron Lee is a famous name in the world of business. Among humans, he is known as a successful entrepreneur, but among the hushed werewolf communities, he is a lost Alpha of the Sage Pack. What the world doesn't know is that Aaron is a werewolf. He abandoned his origin 10 years ago and completely cut ties with his Pack and the undesired communities of the werewolves. Since is the eldest son of the Alpha of the Sage Pack, he was next in line to lead the Pack, but he didn't want it so he left. Aaron was certain that he would never return, but when his Pack is attacked and all his family members are killed, he sees red. The werewolf blood in his enrages and he returns to the Sage Pack for revenge. What he didn't think was to find his mate among the attackers. It shouldn't matter to him, after all, all he cares for is revenge!

“Sir the bride is missing.” A man in uniform entered the room with this shocking news. “What do you mean by missing??? You were supposed to get her to the venue???” The Groom standing in front of the mirror couldn’t realize the seriousness of the situation. “I know sir. I waited for mam but she didn’t get down. And” “And what???” now he was getting worried. It was his responsibility to get the bride to the venue and he “I went up but all the guards were unconscious and mam wasn’t there.” “I want my bride in 10 minutes. If you can’t find her get me, anyone. I can’t ruin my reputation. Get Lost before I shoot you.” the guard was leaving the room when he stopped him after thinking about something. "Listen! issue orders of the shoot at sight for her and that bastard with whom she ran away."