Hadiah Ulang Tahun untuk Wanita Lain
Hari itu adalah hari ulang tahunku.
Kupikir, Andre akan menemaniku ke pantai untuk menonton kembang api.
Tapi, pacarku itu malah membawa wanita lain dan anak wanita itu.
"Keisya repot bawa anak, tolong pengertian."
"Dia nggak tahu jalan dan bawa barang banyak, jadi aku mau antar mereka ke hotel duluan."
Dia mengatakannya dengan enteng, seolah sedang menjelaskan masalah sepele.
Kelembutan itulah yang membuat kemarahanku tampak berlebihan dan tanpa alasan.
Dia membantu mereka masuk ke dalam mobil dan memasangkan sabuk pengaman untuk anak itu.
Lalu dia tersenyum dan berkata kepadaku, "Aku nggak lama pasti balik lagi, jangan mikir macam-macam."
Aku berdiri di pinggir jalan, menyaksikan mereka pergi seakan-akan mereka satu keluarga sempurna.
Malam tiba. Angin laut terasa sangat dingin hingga menusuk tulang.
Aku masih menunggu, sampai aku melihat video di akun Keisya.
Andre menggendong anak Keisya sambil menonton pertunjukan kembang api di pantai.
Pertunjukan itu adalah kejutan yang aku rencanakan sendiri untuk ulang tahunku.
Isi komentar di bawahnya senada.
[Mereka pasangan yang serasi, keluarga kecil yang bahagia.]
Seseorang bertanya padanya kenapa dia tidak menjemputku.
Dia tersenyum dan berkata, "Viona pengertian. Dia nggak mungkin marah."
Pada saat itu, kue ulang tahunku sudah meleleh seluruhnya.
Ternyata, dia bukannya tidak punya hati.
Dia hanya terlalu yakin bahwa aku akan terus menunggu selamanya.
Tapi, hati yang terlalu lama diabaikan pasti akan menjadi dingin.
Ombak menghantam pantai.
Menghancurkan ilusi terakhirku.
Kali ini, aku tidak akan menunggunya kembali.