Cara Membuat Novel Dan Contohnya

Cerita ini mengisahkan tentang seorang wanita yang bernama Rianti menjalin hubungan pacaran dengan seorang pria yang bernama Rustam. Karena status sosial mereka sangat berbeda sehingga mereka hanya bisa menjalin hubungan secara diam- diam sambil menunggu waktu yang tepat untuk jujur pada orang tua mereka masing- masing. Namun, lama kelamaan kisah asmara mereka diketahui oleh kedua orang tua Rustam. Keluarga Rustam adalah keluarga terpandang,Ibu Rianti adalah buruh cuci pribadi mereka yang sudah lama bekerja di keluarga Rustam. Rustam tega menghamili Rianti. Namun, disaat Rianti hamil anaknya dirinya tega berselingkuh dengan wanita yang bernama Alya. Rianti melahirkan sosok bayi laki- laki yang kembar tanpa kehadiran Rustam. Sebulan setelah melahirkan bayi kembar tersebut, barulah mereka berdua terpaksa menikah. Namun, lagi- lagi pernikahan mereka diuji dengan kehadiran sosok Alya yang juga hamil anak Rustam. sehingga mengharuskan Rustam harus menceraikan Rianti. Ditambah lagi, Ibu Rustam juga kurang menyukai Rianti karena berasal dari keluarga yang menurutnya tak pantas menjadi istri Rustam. Penasaran dengan kisahnya yg mampir di cerita saya semoga terhibur 🙏🙏

Sebuah cerita tentang kebenaran dan kebohongan. Bagaimana bila gangster, Psycopath dan Mafia berada dalam satu cerita sekaligus. Ini kisah seorang Aglaea Carabella Damian dalam mencari dalang dibalik pembunuhan orang tuanya dan kecelakaan yang menimpa abangnya. Ia diburu oleh Mafia, dipermainkan oleh Psycopath, dan dicintai oleh gangster. Sanggupkah Ara memecahkan teka-teki dan menyusun kembali puzzle yang hilang?

One Lust Dance is a modern Cinderella-type story with an interesting twist that all started with the masquerade ball. It is a romantic comedy with lots of naughty and intimate scenes. The plot revolves around a young, handsome billionaire named Edward who meets a mysterious, masked woman at a ball. Edward and the mysterious masked woman are locked in the cellar, and in order to keep themselves warm, they drink the wine and get drunk. The burning passion of lust tainted her innocence as she ventured into a world of desires and submissiveness. Edward wasn't able to see who she was because she was wearing the mask the entire time; all he could remember were her physical features and the passionate night they spent together. Edward searches the whole province of San Lorenzo to find her. He dated all the lovely women who matched her physical appearance in hopes of finding her. Little did he know that the one he'd been looking for was just in front of him.

Christian was back in her life again. Not just him, his family and business also and she wants nothing of it. But he has the answer to her most troubling need and it wouldn't be the worst thing on earth to accept his help, even though he was offering it from a place of resentment. For Christian, Belle left him when he needed her the most. When he was at his deepest hell and needed her by his side. Now, she's back with a problem only he can solve and he has the opportunity to punish her for her crimes. But what happens when his desires for her overshadows the hate he has in his heart? And worse, when he didn't want it to?

At Ryder Quinn’s kindergarten parent-child sports day, I expected my husband, Michael Quinn, to be away on a business trip. Instead, I found Michael on stage, dressed in a ballet tutu, dancing as one of the "little swans" in the fathers’ performance. I had barely taken a step forward when a little girl in a floral dress darted into his arms, calling out to him in the sweetest voice, "Daddy!" There they stood: Michael, his assistant, Janine Carter, and her daughter—all in matching family outfits. The moment our eyes met, Michael quickly pulled away from her, fumbling for an excuse. "Janine’s a single mom. It isn’t easy for her. I was just helping out." I smiled, cold and steady, and handed him the divorce papers. "Then, do me a favor too, Michael. Stop wasting my youth."

Dans Son Ombre Mila invisible aux yeux des autres, elle n’est personne, une ombre dans la foule. Mais pour elle, tout tourne autour de lui : Eliah Reed, star mondiale, voix d’or et idole inatteignable. Depuis trois ans, elle consacre chaque battement de son cœur à le suivre, à le connaître, à anticiper ses moindres gestes. Elle sait tout de lui. Ses heures de sommeil. Le parfum qui imprègne sa peau. Ce qu’il mange lorsqu’il est fatigué. Ce n’est plus une admiration. C’est une obsession brûlante. Une obsession qui dévore. La nuit où Mila parvient à s’introduire dans sa chambre d’hôtel, tout change. Eliah, d’abord glacé par la peur, sent naître une curiosité étrange pour cette inconnue qui prétend lire en lui comme personne. Les mots deviennent des armes, les regards des chaînes. Fasciné autant qu’effrayé, il commence à l’écouter… et à douter de lui-même. Entre eux s’installe un jeu dangereux, fait de désir, de contrôle et de vertiges. Mila veut être son refuge. Eliah, lui, vacille entre l’envie de fuir et celle de se perdre en elle. Mais plus ils se rapprochent, plus la frontière entre amour et captivité disparaît. Jusqu’où peut-on aimer sans détruire ? Et que reste-t-il, quand l’ombre devient plus réelle que la lumière ?

Keanna woke up not remembering what had happened to her. She woke up living with a man she barely knew, who seemed to know her but was always expecting her to do different things. What’s worse, he calls her by a different name. The weird dreams, tiredness, voices in her head and forgetfulness. Would they be able to adjust to this reality? How will they coincide with each other?

Setelah kematian suaminya, Layla merawat ibu mertuanya dengan sepenuh hati. Namanya Bu Lastri, beliau sudah renta, memiliki penglihatan dan pendengaran buruk sebab usianya. Suatu hari, ibu mertuanya dijebloskan ke penjara dikarenakan terbukti telah meracuni anak majikan. Tak berdaya dan merasa putus asa, Layla meminta bantuan pada teman suaminya yang seorang pengacara yaitu Hansen Harrison. Hansen yang mengenal Layla dan terpesona akan kecantikannya bersedia membantu, asal dengan syarat, wanita itu harus bersedia menjadi teman tidurnya. Terjerat dalam cinta dan benci, keputusasaan serta harapan, mampukah keduanya mengalah dan menerima kenyataan akan perasaan mereka yang sesungguhnya?

Setelah menjalin hubungan selama delapan tahun, Adeline yang dulunya merupakan cinta pertama Kaivan berubah menjadi seseorang yang tak sabar ingin dia singkirkan. Sementara itu, Adeline yang telah berusaha keras selama tiga tahun hingga rasa cinta terakhirnya terkikis habis pun akhirnya menyerah dan berpaling. Di hari perpisahan, Kaivan mencibir, "Adeline, kutunggu kamu mohon untuk kembali bersamaku." Namun, setelah penantian yang begitu lama, yang didapatkan Kaivan malah adalah kabar pernikahan Adeline. Dia pun murka dan menelepon Adeline. "Kamu masih mau ngambek sampai kapan?" Suara berat seorang pria terdengar dari ujung telepon. "Pak Kaivan, tunanganku lagi mandi dan nggak bisa jawab teleponmu." Kaivan tersenyum sinis dan langsung menutup telepon. Dia mengira ini hanyalah trik Adeline untuk jual mahal. Baru pada hari pernikahan Adeline, ketika dia melihat Adeline mengenakan gaun pengantin, memegang buket bunga, dan berjalan menuju pria lain di ujung altar, Kaivan baru menyadari bahwa Adeline benar-benar tidak menginginkannya lagi. Dia bergegas menghampiri Adeline seperti orang gila dan berujar, "Adel, aku tahu aku salah. Jangan nikah sama orang lain, ya?" Adeline mengangkat gaunnya dan berjalan melewati Kaivan. "Pak Kaivan, bukannya kamu bilang kamu dan Lesya barulah pasangan yang serasi? Buat apa kamu berlutut dan mohon padaku di hari pernikahanku?"

"Aku hanya ingin membantu ... aku tidak punya niat buruk." "Aku tetap tidak percaya padamu!" Saat Yasmin tak lagi punya alasan untuk hidup, dua bayi kembar yang kelaparan memberinya harapan. Sayangnya, Ayah mereka, Barra Alexander Armend, menganggap Yasmin sebagai ancaman, bukan penyelamat. Haruskah Yasmin pergi dan kembali kehilangan? Atau bertahan, meskipun kembali disakiti?