Forgive Him Novel Evie

Yana harus mengalami perdarahan saat akan bersalin karena mertuanya memberikannya air rendaman rumput Fatimah. Akhirnya rahim Yana robek dan harus dioperasi. Yana pun kehilangan rahimnya untuk selama-lamanya. Sementara itu anak Yana ,juga harus masuk ruang NICU karena kondisi nya memburuk akibat hipoksia karena kontraksi rahim Yana yang berlebihan akibat meminum rendaman rumput Fatimah. Bukannya menyemangati Yana, Slamet suami Yana justru disuruh sang ibu untuk menikah lagi dengan perempuan yang masih mempunyai rahim. Bagaimana kisah Yana selanjutnya? Bisakah dia menemukan kebahagiaan?

Hidup Nia berubah 360° saat ia menerima penawaran seorang milyuner untuk menjadi ibu pengganti dengan menyewakan rahimnya untuk ditanamkan benih sperma dari anak sang milyuner yang menjabat CEO dan kelak mewariskan aset sang milyuner. Nia bersedia karena penawaran dengan sejumlah uang fantastis apabila berhasil melahirkan bayi laki-laki sebagai penerus tahta namun ia harus merahasiakan identitasnya sebagai ibu pengganti dari sang CEO dan istri sah-nya.

“Kamu sadar, Lily! Sadar sebagai ibu pengganti bagi anakku, itu sama saja meneken kontrak kalau kamu milikku! Meski hanya setahun. Aku membayarmu untuk itu.” Lily diam, jantungnya saat ini akan meledak. Mau tidak mau, Lily menuruti Axel. Lily mulai menarik tangan Axel agar lelaki itu bisa duduk dengan tenang. Tetapi gagal, Axel tidak bisa menegakkan badan. “Kau harus lebih berusaha, Lily,” perkataan Axel yang begini mirip ledekan. Wajahnya juga menyebalkan saat ini. Kalau bukan majikan, mungkin Lily sudah menamparnya. Lily kesal, meski Axel tampan, badannya ideal dan sebentar lagi Lily dan Axel akan terikat oleh sebuah perjanjian, tetap saja, Lily harus menjaga jarak. Dia tidak boleh aji mumpung. Lily berusaha sekali memasukkan kepala Axel ke kaus. Mengangkat kepalanya sulit sekali. Badannya berat. Napas Lily yang terengah terdengar oleh Axel, membuat lelaki itu tertawa. Pikirannya masih menerawang, malam ini harusnya dia merayakan hari pernikahannya dengan Bree. Namun, Bree malah memilih Wanda untuk diajak minum. Meninggalkan Axel, dan lelaki itu sangat sebal ditinggalkan seperti itu oleh Bree. “Bree ... Bree,” rutuk Axel sambil tertawa konyol. Sementara kausnya belum bisa terpakai, karena Lily kesulitan mengangkat kepala Axel. Axel, menangkap tangan Lily, menaruhnya di dadanya yang bidang. Wajah Lily merona, hangat. Namun, sekujur tubuhnya panas dan dingin. “Lily ...” panggil Axel dengan lirih, tangan Axel yang bebas membelai wajah Lily. “Maaf, tuan aku harus pulang,” ucapnya. Axel malah menarik Lily ke dalam pelukannya. “Kau temani saja saya di sini. Apakah kau tahu kalau sesungguhnya kau sangat cantik, murni dan tulus.” Lily menganggap kalau Axel sedang membual karena sedang mabuk. Jadi, wanita itu mengangkat wajahnya. Menatap Axel tajam. Andai saja, Axel sedang tidak mabuk malam ini. Jarak wajah Lily dan Axel hanya dua senti. Mata Axel berkilat, kepalanya dia majukan, mengikis jarak yang memang sudah sangat dekat.

The rise of a young archangel no one saw coming in a previous life she caused the second king of hells fall from grace with her death separated from her mate and reborn a second time this time born half human half angel with the identity of her angelic father unknown raised an orphan in the host with hidden mysterious powers she isn't supposed have with a mate to find the king of hell wants her dead and hunted by her uncle and host lord Gabriel for deserting her host life gets pretty interesting for this angelic teenager

Hana Madhira Safiyyah, seorang wanita muda yang terpaksa menerima tawaran menjadi istri kedua seorang pria kaya raya bernama Arsa Zhandra Shailendra Prasaja. Arsa menawarkan Hana kemewahan dan kekayaan sebesar 2 milyar jika berhasil melahirkan anak laki-laki. Namun, perjanjian ini memiliki syarat yang rumit dan Hana harus mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Arsa. Apakah Hana akan berhasil melahirkan anak yang diinginkan Arsa, ataukah perjanjian ini akan berakhir sesuai keinginan Arsa?

Just before her husband and son have her locked in a psychiatric ward, Nora Yates wakes up—reborn, wide awake, and done playing nice. Two men who never truly loved her? Who used and discarded her? Fine. She’s cutting them out for good. When she signs the divorce papers and walks away, the world cheers—including the internet. Oddly, the only one upset is her adoptive sister, the mistress. “Come on, Nora,” she pouts. “I only borrowed your husband and son for my birthday. Was that really worth all this drama?” “You’re lucky to have a husband and son like that. You should count your blessings.” Nora lets out a sharp laugh. “Then consider this ‘blessing’ my personal gift to you. After all, trash belongs in the dumpster.” She walks off without a second glance—glowing, untouchable, and ready to run the world. Soon, her business is booming. Suitors line up. The woman they tried to destroy becomes the woman everyone wants to be. Years later, now a titan in her field, she sits down for a high-profile interview. “Ms. Yates,” the reporter asks, “it’s rumored that Mr. Luther, CEO of Luther Corp, is your ex-husband. Do you still keep in touch?” Nora smiles politely. “Sorry. I’m a widow with no children.” Then she turns to the camera, smiles straight through the lens—at the ex-husband and son losing their minds behind the scenes—and adds, “Just remarried. Baby girl on the way.”

The day that was supposed to be the best day of Anastasia's life turned into the most miserable when she found her husband with another girl. The only thing Anastasia regrets is giving Arthur George her heart, giving up on everything she had and could achieve, yet he cheated on her in return. Her beloved husband cheated on her with her cousin sister Ashley. With a broken heart, she signed divorce papers and left, but he was unaware that Anastasia was pregnant. 5 years later, Anastasia returned to avenge herself against her ex-husband and scheming Ashley. But Arthur begged for a second chance. Anastasia smirked at him, "Forgiveness! Too late, Ex-husband"

Sungguh ironis, seseorang yang bahkan tidak bisa mengingat serangkaian hal dari masa kecilnya, Gina tidak bisa mengingat masa kecilnya seolah Dia telah mengalami kecelakaan yang menghapus semua memori masa kecilnya. Dia telah melakukan self-induced memory loss. Dia membuat dirinya sendiri mengunci hal-hal dari masa lalunya karena dianggap tidak penting baginya. Sekarang, seseorang di luar sana menikmati hasil dari peristiwa ini, sementara Pria kaya ini menghabiskan jutaan dolar hanya untuk memiliki bayi yang sehat. Dan menjadi jauh lebih ironis ketika Gina, gadis dengan masa kecil yang sulit, harus menjadi ibu dari bayi yang sehat ini. Dia yang terpilih. Gadis sewa rahim.

Setelah dirundung sampai mati, aku terlahir kembali menjadi bayi. Ternyata ibuku adalah orang yang merundungku. Dia malah memanggilku anak baik. Anak baik? Aku langsung meronta-ronta dan menangis di pelukannya. Aku menjulurkan tangan untuk menusuk matanya! Mulai hari ini, anak baik akan membalas dendam!

"Why would you try to hurt her?" Victor shouted back. His voice was cold towards me, as he held onto Lily's hand. "So you're just going to believe her over your own wife?!" I fired back. Victor ignored my words and drew his attention to Lily and the broken glass. I watched as he carefully collected the pieces and threw them away. "Are you hurt anywhere? Did the glass get you?" Victor asked softly, giving her hand a light squeeze. "No, no. I'm okay now that you're here." Lily's smile was small. "Please don't leave me alone with her again..." **** I, Emelia Russo, once thought I was a woman who had it all—a successful career, and a loving husband. But when a "childhood friend" by the name of Lily Marino re-enters my husband's life, everything takes a turn for the worse. All of a sudden, my once faithful and loyal Victor was lying for her, favoring her, and trusting her word over mine. I became the outsider in my own marriage. When I finally had enough of his secrets and mistreatment of me and called for a divorce, he begged me to stay. "Please, let's go back to how the way things used to be! I'm begging you! Don't leave me!" Victor pleaded. But what happens when I tell him "It's too late."?