Harry Potter Time Travel Fanfiction Marauders Era

Di ranjang rumah perawatan pasca melahirkan. Tangan kasar perawat pria menyusuri kulitku sedikit demi sedikit, membuat tubuhku merinding. Terutama saat melewati area sensitif, dia sengaja menekan lebih keras hingga aku tak bisa menahan suara desahan. "Bu, pelankan suaramu. Suamimu masih di kamar sebelah." Perawat itu mengingatkan dengan nada seolah-olah peduli, tetapi jemarinya malah bergerak dengan semakin tak terkendali. "Nggak ... ini nggak benar ...." Aku menahan gemetar di tubuhku dan mencoba mendorong lengannya yang kekar. "Bu, pijatan sedalam ini yang bisa meredakan gejalamu, jangan bergerak!"

“Take the money and disappear.” I froze, my breath catching in my throat. “What…?” “You heard me.” His forest-green eyes, once warm and captivating, were icy and unyielding now, cutting through me like shards of glass. “Take the money and get the fuck out of my life. I don’t want you, Amber.” *** Rejected and disowned by her own family for being an Omega, Amber Queen's life has been the definition of difficult. She is unexpectedly marked during a night of passion with her mate, who also turns out to be her best friend's boyfriend. Rayne rejects her despite the bond and casts her aside in favor of being with his boyfriend. Now Amber is alone, pregnant and stuck with a bond that's slowly going to kill her as Rayne continues his relationship with Reed, abandoned by everyone who was supposed to love her. Will Amber give up and give in to despair? Will she let the mate bond destroy her? If love is never meant for Amber, will she decide to make them pay, or will she choose to fight for love one more time? 18+ Content, ABO (Omegaverse) story.

Lembayung pikir, merantau ke negeri orang dengan modal ijazah SMA dan tanpa sanak saudara adalah pilihan yang tepat. Dia salah, ekspektasinya selama ini dengan mudah dipatahkan selalu oleh realita yang ada. Semesta seakan senang sekali melihatnya menderita dan kesusahan. Ditengah situasi keuangannya yang semakin menipis, ternyata semesta masih berpihak baik terhadap dirinya. Dia bertemu dengan Panji Reksa, mahasiswa tingkat akhir yang hobinya cuman absen dari bangku perkulihan. Reksa orangnya easy going, sederhana cenderung ngegembel, katanya anak orang kaya, tapi cuman ngajak makan di pinggir jalan atau warung doang. Bersama Reksa Lembayung bisa merasakan terbantu tanpa direndahkan, merasa aman meskipun sering kali merasa terancam, dan bersama Reksa juga Lembayung tahu mereka sudah semakin jauh melebati batas masing-masing. Reksa ibarat berlian di dalam dasar bumi, sulit tergapai dan mustahil di miliki. Lembayung memilih menjaga jarak, setelah mengetahui satu fakta yang membuatnya kesulitan sekadar untuk meneguk air ludahnya sendiri. Apakah Reksa akan menahan Lembayung untuk tidak pergi, atau malah pria itu duluan yang meninggalkannya? Ikuti terus cerita ini. Terima kasih.

Brandon West. The owner and boss of West industries, with a mouth as sharp as his brain. The money, he has. The women, he has. The fame, he has. The arrogance, he breathes. Elizabeth Wade. An innocent, yet highly intelligent half Latina, thrust into a world where power is key. Power she doesn't have. Life punishes her for that and she keeps fighting but she refuses to let anyone look down on her. There will be a clashing. There will be a bet. There will be a realization. What will happen when the bet gives birth to more than Brandon can ignore?

“Just—just get it over with.” He paused, titling his head. “Get what over with?” I glare at him, “The rejection. Just do it.” He stared at me, the smile he wore on his face suddenly dropped, “You think I intend to hurt you? That I will reject you?” Fine, if he wanted to play this way then no problem. “Fine. If you won’t reject me, I reject you.” I don’t even have time to react before he’s in front of me. “Try again, little wolf.” He leans in, lips ghosting over my ear “Reject me all you want. The moon goddess brought you here for me and now you’re mine.” ~~~~ Emma had always been nothing. An orphan. An omega. But when she turned eighteen, the Moon Goddess gave her hope, her mate was Aiden Blackwood, the future Alpha. For the first time, she thought she belonged. But Aiden shattered her. He rejected her. He used her. And then, in front of the entire pack, he claimed another as his mate and Luna. Broken and betrayed, Emma ran. She didn’t care where she ended up, until she crossed into forbidden land and was thrown into a cage, waiting to die. Only for him to appear. Kieran Valerian. The Lycan King. A man whispered about in fear. A ruler with blood on his hands. And when his golden eyes locked onto hers, the world seemed to stop. “Mate.” But Emma refuses to be weak ever again. She will never beg for love. Never trust an Alpha’s promises. Not even when the most powerful Lycan alive looks at her like she belongs to him. Because she learned the hard way that mates can destroy you. And this time, she won’t go down without a fight.

Seruni harus menikah dengan seseorang yang tidak disangkanya sama sekali, sebagai alat pembayar hutang, padahal ada rahasia dibalik semua itu. Arya pernah trauma dengan sebuah pernikahan, karena kegagalan yang dialaminya. Perjodohan yang dicetuskan sang ibu, justru membuatnya tidak ingin terikat dalam ikatan pernikahan hingga usianya menjelang 35 tahun, tapi dengan Seruni dia berhasil melupakan rasa traumanya dan ingin menikah. Tapi ternyata, Seruni adalah gadis yang juga dicintai Aji adiknya. Bagaimana kisah mereka?

Tepat di hari ulang tahun pernikahan kami yang ketiga, Selena Vireya yang cinta terang-terangan suamiku, Zayn Evander, kini pamer kemesraan di media sosial.

Arya dan Alisha adalah sepasang anak muda yang sedang dimabuk asmara. Keduanya terlanjur jatuh dalam lembah dosa karena kesalahan satu malam yang membawa mereka dalam penyesalan setelahnya. Alisha hamil di usia belia, padahal kuliah saja belum ia selesaikan dengan baik. Alisha dilanda bimbang, apalagi ketika ia menagih janji Arya untuk bertanggung jawab dengan menikahinya, justru mendapat saran sesat agar ia menggugurkan saja kandungannya. Tentu saja Alisha enggan menambah dosa dengan membunuh janin tak bersalah dalam rahimnya. Sedangkan Arya dilanda ketakutan akan masa depan. Sepasang kekasih itu berpisah karena kesalahpahaman. Sampai di satu titik, semesta kembali mempertemukan keduanya setelah puluhan purnama tak bersua. Alisha masih gamang, sedangkan Arya mati-matian mendekat untuk menebus waktu yang terbuang. Akankah keduanya kembali bersatu? atau takdir kembali membuat mereka berseteru?

My wife—Nancy Valente—had been "missing" for three months after some fake skiing accident. I spotted her at a bar. She was draped over Finley Bennett's shoulder, laughing like she hadn't wrecked my life. "Good thing you came up with this plan. I almost forgot what freedom felt like." Her crew kept clinking glasses, asking when she planned to pop back up. She glanced down. "Maybe in a week. I'll show up once he's lost his mind." I stayed in the shadows, watching her bask in her little escape act. Then I grabbed my phone and called a buddy at the Vital Records Office.

Kara tak menyangka, kesucian yang selama ini sangat dijaganya lenyap dalam satu malam. Hidupnya seketika berubah drastis. Dirinya dikucilkan, dan bahkan tak diperlakukan selayaknya manusia lagi oleh keluarganya sendiri. Kara sangat terpuruk, akan tetapi tetap mencoba bertahan demi sang anak. Hingga akhirnya setelah sekian tahun berlalu, dirinya kembali dipertemukan dengan sesosok pria yang telah memberikannya penderitaan yang amat mendalam. Pria itu semakin menjerat hidupnya. Lantas, akankah Kara sanggup kembali bertahan? Lalu, bagaimana jika pria itu akan merebut anaknya nanti? Akankah Kara rela melepaskan darah dagingnya begitu saja kepada pria yang telah membuat hidupnya hancur?