Ajari Aku Ciuman, Mas CEO
Biya tahu betul permintaannya sangat tidak masuk akal. Siapa yang waras datang ke kantor seorang direktur utama hanya untuk meminta diajari berciuman? Tapi itulah Biya nekat, polos, sekaligus terlalu jujur pada keinginannya sendiri.
Bagaswara, pria berusia 35 tahun yang dingin dan penuh wibawa, seharusnya menolak mentah-mentah. Namun, ada sesuatu dari tatapan Biya- adik sahabatnya yang membuatnya berhenti berpikir logis. Satu kalimat dari bibirnya, “Saya akan ajari kamu, tapi dengan cara saya,” sudah cukup menyeret Biya ke dalam dunia yang sama sekali belum pernah ia bayangkan.
Di balik pintu tertutup ruang kerjanya, Bagas perlahan menunjukkan bahwa belajar ciuman bukan sekadar tentang bibir yang bertemu. Ada ketegangan, ada rasa yang sulit dijelaskan, bahkan ada bahaya yang Biya sendiri tidak sadar sedang ia dekati.
Semakin sering mereka bertemu, semakin kabur batas antara “sekadar belajar” dengan sesuatu yang lebih dalam. Sedangkan Biya, yang awalnya hanya penasaran, mulai merasakan debar yang tak lagi bisa ia sebut sebagai belajar.