Little Nightmares Chapter 3

คำโปรย : การเป็นคนชอบช่วยเหลือผู้อื่นเป็นเรื่องที่น่านับถือ แต่หากคุณมีคนรักอยู่แล้ว ยังเลือกที่จะดีกับเพศตรงข้ามมากเกินไป ระวังจะสูญเสียคนรักแบบเขา! เนื้อเรื่องย่อ : ทายาทจากสองแก๊งมาเฟีย พวกเขาเคยรักกันมากแต่มีเหตุเกิดจากความหึงหวง ทำให้ต้องเลิกรากันอย่างน่าเสียดาย สุดท้ายนี้การมาพบเจอกันอีกครั้ง จะทำให้พวกเขากลับมารักกันอีกรอบได้หรือไม่ มาติดตามความปั่นป่วนทั้งคู่กันเถอะ . นางเอกอยากไปกระโดดร่มผ่อนคลายอารมณ์ แต่บังเอิญผ้าใบของร่มชูชีพมันขาด เพราะมีคนจงใจทำอยากเอาชีวิต พยายามดิ้นรนกลางอากาศอยู่นาน สุดท้ายต้องลอยไปติดเกาะของพระเอกที่เป็นแฟนเก่า ซึ่งยังมีความสัมพันธ์ที่ไม่ชัดเจนกันอยู่ . นางเอกจึงเล่าย้อนเหตุการณ์ว่าเพราะอะไร ถึงกลับมาพบเจอกันได้ แต่ด้วยความซุ่มซ่ามทำให้นางเอกความจำเสื่อม พระเอกก็สร้างเรื่องหลอกนางเอกสารพัด เพราะถือโอกาสได้ใกล้ชิดกับนางเอกอีกครั้ง . ความรักก็เหมือนจะไปด้วยกันได้ดี และตัวการที่ทำให้ความรักของทั้งคู่ร้าวฉาน สร้างเรื่องขึ้นมาใหม่จนถึงขั้นจะแต่งงานกัน งานนี้นางเอกจะทำอย่างไร แล้วพระเอกเหตุใดจะต้องทำให้นางเอกเข้าใจผิด มาอ่านในเรื่องราวของพวกเขากันเถอะ!

BANYAK ADEGAN BERBAHAYA, TIDAK UNTUK DITIRU! "Kamu hamil!" ucap Ayden, kekasih Delisha. "A-apa?" tanya Delisha polos. "Kamu hamil!" tegas Ayden lagi. "T-tapi." "Kita sering melakukannya, dan kita main tanpa pengaman." "J-jadi?" "Aku mau putus! Terserah mau diapakan anak itu, umurku masih muda. Aku mau bebas." Ayden meninggalkan Delisha yang mematung, tidak tahu apa yang harus ia lakukan, dan apa yang akan ia hadapi ke depan di saat usianya masih sangat belia 14 tahun.

Kedatangan Glora membuat Elang senang karena akhirnya ia bisa memiliki adik seperti teman-temannya, semakin senang pula ketika melihat wajah Glora yang sangat cantik. Awalnya Elang hanya ingin memiliki adik, namun setelah melihat sosok Glora yang akan menjadi adiknya, seketika ia berubah pikiran. Elang yang berusia 8 tahun itu kini menginginkan Glora sebagai pacarnya, miliknya selamanya. ________ "Nama Kakak siapa?" Glora mengerjapkan matanya melihat Elang yang sedari tadi terus memandangnya. Elang tersenyum lebar ketika mendengar suara lembut yang Glora keluarkan. "Nama aku Elang." "Ih kok namanya jelek sih kaya burung." Senyum di bibir Elang luntur digantikan dengan wajah sebalnya ketika mendengar kata-kata Glora. Cuppp. "Mulutnya nakal, Elang ga suka. Tapi ... bibir kamu manis kaya permen, aku suka. Nanti mau nyobain lagi boleh?"

"Maaf, tuan. Aku hanya seorang penari, aku tidak melayani." Bukan sekali dua kali dia harus mengatakan itu pada pria - pria pengunjung klub malam tempat dia bekerja. Ini adalah resikonya, sebagai penari di sebuah klub malam. Tidak heran jika banyak pria yang meminta nya untuk menemani mereka, atau bahkan melakukan hal lebih. ~Gruzeline Moel~ . . . "Berhentilah membawakan ku banyak wanita, itu tidak akan berhasil. Milik ku tidak akan pernah kembali bangun." Ya, sebuah kecelakaan membuat miliknya tidak bisa bangkit. Itu adalah siksaan bagi nya, dan sudah banyak pengobatan yang dia lakukan bahkan dia sudah mendatangkan puluhan wanita telanjang untuk membangunkan miliknya, namun semua tidak berhasil. " Aku, impoten." ~Rafael O'niel~

Emily Addison has been abused and neglected by a man she thought was her father. What happens when she gets saved by her brothers? Who has been searching for her for years now. What will Emily do and how will she react to all these new secrets? And find a new love life together.

Seharusnya, hubungan asmara antara Edward Carson Quin dan Alice Cooper John baik-baik saja sampai mereka melangsungkan pertunangan. Sampai sosok gadis cilik, adik tiri Edward, hadir di antara mereka, Rosie Wilkins. Gadis jahat yang menebarkan godaan maut yang berbahaya andalannya hingga hubungan Edward dan sang kekasih yang sudah berjalan enam tahun ini hampir pupus di tengah jalan dan berada di ambang kehancuran. Tapi di balik itu semua, benarkah jika Rosie yang menjadi dalang kehancuran hubungannya? Atau, ternyata ada hal lain yang mengejutkan? Lantas, mampukah Edward dan Alice mempertahankan hubungan mereka? Atau mungkin, sang pria jatuh pada pesona sang adik tiri yang memikat?

It is blood and water in this sequel as MJ Billings and Logan Parker battle a common enemy. There's no weapon as deadly as hidden secrets. It is a game of cards in this sequel as everyone uses their best card to stay at the top of their game, bullets and dead bodies are only casualties, the real weapon can never be uncovered - the past should stay in the past, and some secrets to be buried forever even if it means sending some people with them. MJ is hellbent on taking the law into her own hands in order to protect her brother, but she also realises that his safety will come at a price. She is willing to do whatever it takes in order to save Jorge from Samantha's clutches, but there's more to the story than what meets the eye, and MJ would like to keep it that way. Logan knew from the day he met Samantha Grayson that she was trouble ‐ and he wanted nothing more than to get rid of her. After the little scare that landed her in hospital, he thought she had learned her lesson, but her retaliation cost him millions and cost people their lives. His efforts of revenge are further thwarted by MJ, and while trying to resolve their relationship, he can't help but wonder what her true motive is as she goes all out to get rid of Samantha. Despite years of unresolved issues, they agree to put their differences aside to protect their families. They believe the past is the past, and some secrets should remain buried forever- but secrets of the past threaten to tear their newfound alliance apart. The question remains: who exactly is MJ trying to protect- Jorge, or herself?

There is no Prince Charming in my world. Only beasts who claw and fight their way through the masses to get to the top. I was always told that I was a prize. A treasure to be cherished. My lineage was a desired treasure, a prize worth spilling blood for. Many would stop at nothing to claim the honour of being the one to leave their mark upon me, to impregnate me and forever intertwine our fates. A child born from me would possess a level of power that surpasses anything they have ever experienced or witnessed. I could never fully comprehend it until Ace Ripley came into my life revealing secrets that would forever alter my way of life. He was a man whom I believed to be our sworn enemy and when he takes my virginity, that's when everything changes and this brutal, ruthless man decides that he wants to keep me for himself. His to worship. His to pleasure. His to corrupt. Even if that means going to war with his best friend. My father. --- "She is mine, Nathanial. If you want to keep up this bullshit engagement to my son for her, fine. But come Saturday, I will be the one putting my ring on her finger. I'll be the one who gives you grandchildren, and it will be my name she takes. I will also protect her from everything and anything in this life that tries to fuck with her or hurt her. You've been warned, now you need to accept that is happening and there is no way in hell I am backing down from this.”

"I'll marry you when I grow up." The little Prince chimes as he steadies himself to walk on top of an old abandoned log. "You can't. A Prince should marry a Princess, and I'm not a Princess so you can't marry me."She says before resuming back to the coloring book in front of her. With a grunt he hops off the wood. "My mom said I can do whatever I want when im King. And I want to marry you. Simple as that."

We're both heartbroken. Ella lost a fiancé, and I lost a wife. Our paths crossed when I was trying to move on, and she in her denial stage. I thought we could help each other heal our broken hearts, so I tried to remove the guards I had been trying to secure around myself. And before I knew who she really was, I found myself falling in love again. However, fate always slaps me with its irony. Because I found out that all along, she was the secret enemy that had set out to destroy me. All because I was the one who caused her heartaches — the one who killed her fiancé.