Menara Oriental Pearl

Suamiku adalah operator di menara kontrol bandara. Di kehidupan sebelumnya, ketika cuaca buruk akibat badai petir membuat putri kami mengalami serangan jantung, aku segera menghubungi suamiku untuk mengatur agar pesawat yang kukemudikan bisa mendarat lebih dulu. Namun akibatnya, pesawat yang ditumpangi Wina, kekasih lama suamiku, terkena badai petir dan jatuh sehingga menyebabkan seluruh penumpang tewas. Semuanya berjalan seperti biasa seolah-olah tidak ada yang berubah. Sampai di hari ulang tahun putri kami, suamiku mengunci kami di rumah dan membakar tempat itu hidup-hidup. "Kalau bukan karena kamu mendarat lebih dulu, pesawat Wina nggak akan mengalami kecelakaan!" "Aku yakin, anakmu waktu itu baik-baik saja. Kamu cuma iri sama Wina, makanya kamu tega menyebabkan kematian ratusan orang yang nggak bersalah!" Aku dan putriku berusaha untuk melawan sekuat tenaga. Namun, semua usaha kami hanya sia-sia. Kami mati dalam kesakitan yang tak tertahankan. Saat membuka mata lagi, aku mendapati diriku kembali ke hari saat putriku mengalami serangan jantung. Kali ini, suamiku langsung memutus kontak denganku. Namun, saat dia mendengar putri kami benar-benar meninggal, dia mendadak kehilangan akal sehat.

Jarak bukanlah suatu penghalang untuk menjalin persahabatan, dan persahabatan yang dipisahkan oleh jarak bukanlah tidak mungkin untuk saling bertemu. Maskapai penerbangan Air France akan membawanya melintasi jarak menuju awan menuju Bandara Charles de Gaulle di Paris, pintu gerbang negeri impiannya Perancis dengan keanggunan Menara Eiffel nya untuk bertemu dengan seseorang di Pont d'Avignon.

Pearl kira, selepas kehilangan kedua orangtua, menanggung hutang ratusan juta, juga mengalami peristiwa yang membuatnya trauma—ia tak akan kembali bahagia. Namun rupanya, Tuhan memberi ganjaran sekaligus tamparan berupa lelaki arogan yang teramat tampan. Lelaki yang membuatnya kembali mempunyai harapan, suatu keinginan yang membuatnya kembali merasakan kehangatan. Akankah ia kembali tertampar kenyataan kemudian kecewa ke sekian kalinya?

Pearl begitu tulus mencintai kekasihnya. Dia bahkan rela memberi ginjal untuk adik dari pria itu. Tapi, Pearl ternyata salah! Pria itu hanya menginginkan harta warisan dan memanfatkannya saja! Lantas, apa yang akan Pearl lakukan? Terlebih, Harry, pewaris dingin yang Pearl segani, tiba-tiba datang dan menawarkannya bantuan?

He’s deeply and madly inlove with her. She doesn't like him. When Hirah's father rejected Vicenzio's marriage proposal, Vicenzio was left with no choice but to take the risk. He kidnapped Hirah and took her to his secluded private island, believing that a change of scenery might sway her affections. But Hirah had never harbored any feelings for him. All she desired was escape, to flee the place she considered a living hell. So, she thought of a plan – a cunning trap designed to lure Vicenzio into a situation that would allow her to slip away. Yet, even Hirah couldn't have foreseen the twist of fate that she would also fall within the very trap she had set. Will destiny intervene, bringing these two together and offering them a glimmer of hope for love? Or is this merely the beginning of a chaos journey filled with life's trials and long-hidden secrets? Will their love prevail? Or will their once-promising romance be buried beneath the weight of their circumstances, lost forever like a pearl in the sand? YOU BELONG WITH ME, HIRAH(SPG)

Mahal ni Helena Pearl Larson si Moises Floyd Ford mula pa pagkabata. Kaya nang ipilit ng kanyang ama ang kanilang kasal, agad siyang pumayag—kahit alam niyang hindi siya gusto ni Moises. Dalawang taon niyang isinakripisyo ang sarili, ipinaglaban ang pagmamahal, at umasa na balang araw ay mamahalin din siya nito. Ngunit isang araw, winasak ni Moises ang lahat. "I want a divorce, Helena Pearl. I don't want you in my life." Ilang taon ang lumipas, bumangon si Helena Pearl bilang isang matagumpay na siruhano—malaya, malakas, at handa nang kalimutan ang lahat ng sakit. Hanggang sa muli siyang harapin ng taong minsan ay nagdurog ng kanyang puso. "Doctor Helena Pearl… I need your help." Malamig ang kanyang sagot. "Ano ang problema mo, Mister Floyd Ford?" At sa mga mata nitong puno ng sakit, bumulong siya: "My heart is broken… and only you can heal it." Ngayon, haharapin ni Helena Pearl ang pinakamahirap na operasyon ng kanyang buhay—ang desisyon kung muli ba niyang bubuksan ang puso niya para sa lalaking minsan nang tumanggi sa kanya?