Perfect Night Le Sserafim Lyrics

To catch her sister's murderer, Talulla Calapati, a nameless eccentric mystery writer has to retrieve the darkest fear she deemed to forget - her memories. While on the midst of searching, she accidentally witnessed a murder of a fifteen-year-old girl in the old abandoned mansion on the hill. The murderer was the beauty of their town - Geneviève Sanarez. She quickly ran to the Police Station and reported the incident. However, because of her profession, no one believed her. Police declared that it was only a product of her imagination when no corpse has discovered. But, Talulla is determined to stop this killer, even if it costs her everything-including her own life.

Perfection is something we all desire but what happens when the desire for perfection becomes the sole foundation of our life? In Eliza's case, things take a nasty turn. Hearts get broken, bodies will be found, blood will be shed, and a monster will be made. Beauty is pain. Eliza can testify to this. But how much pain will she have to go through, to remain beautiful? Get your blankets and your holy books. It's about to get real...

Alfian dibesarkan dari keluarga yang keras, dan disiplin. Ia adalah anak tunggal dari keluarga terpandang. Kehidupannya yang monoton perlahan berubah saat memasuki sekolah menengah atas. Karena saat itu ia bertemu dengan seseorang yang berhasil menciptakan getaran di dada Alfian. Keyna memiliki masa lalu yang sangat rumit, musuh-musuhnya berusaha untuk mengungkit kembali masa lalu Keyna di sekolah barunya. "Ternyata orang tua kamu bener Al, aku cuma pembawa sial buat kamu."

Bian memutuskan pulang setelah mendapat kabar jika sang daddy dekat dengan seorang gadis muda. Flavia Claire gadis yang digosipkan dengan sang daddy. Bian memutuskan untuk bekerja di Adion Company. Berencana mencari tahu tentang Flavia. Dia memilih menjadi asisten Flavia. Menjadi partner, mengerjakan satu proyek pembangun hotel. Sayangnya, Bian harus terjebak dengan pesona Flavia. Bagaimana kisah mereka? Baca kelanjutannya di Perfect Partner.

Who said perfection was overrated? To Mattie Wilcox, Brad Sumners has always been the epitome of perfect-the perfect football star, the perfect poker player, the perfect high school crush. But who knew crushes could last so long? Because all these years, Mattie's still as hung up on Brad as she was when she was younger. She knows she has to get over him....but how? When Brad suddenly shows up on her doorstep asking for help, Mattie knows what she has to do. After all she's never been one to turn away a friend in need...and with luck, she'll take care of a few needs of her own. This is her chance to get Brad out of her system for good. And she's sure they'll both find the experience perfectly satisfying....

Yang Richard tahu, Kyra Dellaina adalah semestanya; pelipur segala duka, penguat di saat langkah kaki menjadi berat. Cinderella yang sengaja Tuhan ciptakan untuk melengkapi tulang rusuknya. Yang Kyra tahu, Richard Parker mencintainya lebih dari apa pun di dunia. Pangeran berkuda putih yang menarik Upik Abu dari jelaga di cerobong asap dan menjadikannya Rapunzel di ketinggian menara. Yang mereka berdua tahu, jalan hidup mereka sempurna. Bahagia penuh cinta, tanpa celah bagi nestapa. Bersama sebuah rahasia yang akan mereka simpan rapat hingga akhir cerita.

Katniss Redwood was an 18-year-old rogue shewolf who was unaware of her true origin. She was petite and fragile, with long black hair that made her large emerald-green eyes stand out. Alexander was the 23-year-old Alpha of the Black Stone Pack. He was strong, athletic and tall, with blond hair and eyes as blue as a summer sky. Michael was the Black Stone Pack Beta. Unlike the Alpha, his best friend, he had dark brown hair and hazel eyes, but he was tall and athletic like his alpha. He was 22 years old. Katniss enters the Black Stone Pack when fleeing from rogues who were chasing her with bad intentions. She didn\'t imagine that her whole life would change. Alexander is her mate, and she ends up becoming the Luna of the pack. Michael was in love with Alexander from a young age, but never revealed his feelings to his friend. Can the love of the three survive the strange circumstance that keeps them together?

Berawal dengan kepindahannya dari Perth-Australia menuju ke kota yang lebih kecil yaitu Geraldton. Sebuah kota pinggiran yang mempertemukan Aleandra Beverly (25th) dengan seorang pria berusia matang bernama Marvin Williams(45th). Pertemuan pertama mereka di sebuah kedai ice tempat Aleandra bekerja, menjadi awal dari kisah mereka. Marvin tertarik dengan Aleandra yang sangat berbeda dari gadis lainnya. Di saat Marvin yang menyandang predikat seorang duda kaya, digandrungi banyak wanita bahkan kebanyakan adalah gadis seusia Aleandra. Namun, Marvin malah tertarik dengan Aleandra yang terlihat memiliki daya tarik tersendiri dimata Marvin. Seiring kebersamaan mereka membuat Aleandra jatuh hati pada Marvin. Aleandra bersikap seolah mereka memang telah menjalin sebuah hubungan. Berbeda dengan Aleandra, Marvin semakin menyadari bahwa dirinya tak bisa menjadi egois dengan membiarkan Aleandra bersanding dengannya. Marvin cukup tahu diri bahwa dirinya terlalu tua untuk seorang gadis secantik dan sepintar Aleandra, walau Marvin sangat menyadari perasaannya terhadap Aleandra adalah sebuah perasaan cinta. “Usiaku hampir duakali lipat usiamu, Al. Aku takut tak bisa menyaingi hasrat jiwa mudamu.” Marvin Williams. Aleandra menatap tajam mata Marvin dan berkata, “Kalau begitu, bagaimana jika aku mengujinya?” Seketika Marvin melepaskan tangannya dari bahu Aleandra. Berniat berbalik, tetapi pergerakannya didahului Aleandra yang meraih pundak dan menciumnya. **

La septième année de son mariage, Évelyne Lavigne a découvert que son mari avait un fils de six ans. Ce jour-là, cachée derrière le toboggan de la maternelle, elle a observé Martial Thiers se pencher pour prendre dans ses bras un petit garçon joueur : « Papa, ça fait tellement longtemps que tu n'es pas venu me voir ! » « Noah, je suis désolé. Le travail a été intense. Sois sage et écoute bien ta maman, d'accord ? » Ces mots l'ont foudroyée sur place, son esprit est devenu soudainement vide. Devant elle, les deux silhouettes, l'une grande, l'autre petite, avec leurs visages étrangement similaires, lui criaient la vérité : l'homme qui lui avait juré un amour éternel l'avait trahie depuis des années ! Pourtant, ils avaient grandi ensemble, s'aimant depuis l'enfance. Elle s'est souvenue comment elle avait pris un coup de couteau pour le sauver, perdant leur enfant à naître… et jusqu'à sa propre fertilité... À l'époque, agenouillé à son chevet, les yeux rougis, il lui avait juré : « Je me moque des enfants ! Toi, et seulement toi, es ce qui compte pour moi ! » Sa voix tremblante résonnait encore dans sa mémoire, mais maintenant, cette scène réduisait tous ces serments en poussière !

Erica est sur le point de se mariervec l'amour de sa vie lorsque tout bascule. Elle se retrouve alors seule, abandonnée par tous. Mais Dieu n'a pas dit son dernier mot, car au bord du gouffre, elle rencontre son bon samaritain qui fera d'elle une autre personne. Elle est donc prête à se venger et à faire payer aux coupables la tragédie qui lui est arrivée. Au point de s'en prendre aux mauvais coupables.