Perfect Obsession

Perfect Obsession

Oleh:  Mrs.Juno  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
23 Peringkat
43Bab
19.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Berawal dengan kepindahannya dari Perth-Australia menuju ke kota yang lebih kecil yaitu Geraldton. Sebuah kota pinggiran yang mempertemukan Aleandra Beverly (25th) dengan seorang pria berusia matang bernama Marvin Williams(45th). Pertemuan pertama mereka di sebuah kedai ice tempat Aleandra bekerja, menjadi awal dari kisah mereka. Marvin tertarik dengan Aleandra yang sangat berbeda dari gadis lainnya. Di saat Marvin yang menyandang predikat seorang duda kaya, digandrungi banyak wanita bahkan kebanyakan adalah gadis seusia Aleandra. Namun, Marvin malah tertarik dengan Aleandra yang terlihat memiliki daya tarik tersendiri dimata Marvin. Seiring kebersamaan mereka membuat Aleandra jatuh hati pada Marvin. Aleandra bersikap seolah mereka memang telah menjalin sebuah hubungan. Berbeda dengan Aleandra, Marvin semakin menyadari bahwa dirinya tak bisa menjadi egois dengan membiarkan Aleandra bersanding dengannya. Marvin cukup tahu diri bahwa dirinya terlalu tua untuk seorang gadis secantik dan sepintar Aleandra, walau Marvin sangat menyadari perasaannya terhadap Aleandra adalah sebuah perasaan cinta. “Usiaku hampir duakali lipat usiamu, Al. Aku takut tak bisa menyaingi hasrat jiwa mudamu.” Marvin Williams. Aleandra menatap tajam mata Marvin dan berkata, “Kalau begitu, bagaimana jika aku mengujinya?” Seketika Marvin melepaskan tangannya dari bahu Aleandra. Berniat berbalik, tetapi pergerakannya didahului Aleandra yang meraih pundak dan menciumnya. **

Lihat lebih banyak
Perfect Obsession Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Horizon99
Bagus alur ceritanya.
2023-08-13 21:08:49
0
user avatar
Nunu Nugraha nursyamsi
lebih hot dari eleana and James yah..
2022-12-01 16:52:37
1
user avatar
🌹isqia🌹
woww.... mantap²an
2022-05-05 16:28:00
1
user avatar
Sugar
I love yang mateng ²...kayak dad William's....
2021-10-21 21:31:51
2
user avatar
Naleiwang
Om Duda yg gemesin tp hottt .....................
2021-08-06 16:20:38
2
user avatar
Ranie Yanti
bagus critanya
2021-06-15 17:55:01
3
user avatar
athena_vivian
sinopsisnya bagus, Kak...alurnya pun bagus....pria berusia matang memang adem, ya....😇😇
2021-04-18 20:26:27
3
user avatar
Tjong Khein Liong
Sukaa sama cerita agegap buatan mrs.Juno... sukses terus mrs. 🥰
2021-04-11 11:19:31
3
user avatar
Ellakor
Tinggalin jejak dulu ah supaya authornya Makin semangat buat karya. Serius deh crta ini baguus, bikin ketagihan baca
2021-04-10 23:46:40
1
user avatar
Ellakor
Bikin jatuh cinta nih kisah Marvin. Baper aku jadinya.. Suka banget sm ceritaa ini
2021-04-10 23:45:30
1
default avatar
nyctophiona
Omg ... baca kata ‘duda’ aja udh lgsg berbinar2 aku tuh HAHAH 🤭🥰
2021-04-10 22:49:36
1
user avatar
Nayla Salmonella
Semangatttt Makkkk
2021-04-10 22:23:11
1
user avatar
Valerie Eliora Clareta
Kalo baca yang ini tuh bisa mesem2 sendiri laah kalo liat tingkah El sm om dudanya yg gemesin 🙈😍😘
2021-04-10 22:03:45
1
user avatar
Lady_Andrea
duhhh ada sekuelnya dong... terhuraaa... love youu Mrs.juno
2021-04-10 17:14:49
1
user avatar
Inz
Kudu baca ceritanya sampe Anisa 🤩🤩🤩
2021-04-10 09:06:23
1
  • 1
  • 2
43 Bab
Prologue
Ruangan maskulin yang didominasi dengan warna hitam dan putih. Menjadi ciri khas tersendiri bagi seorang pria duda yang telah berpisah dengan istrinya. Usianya yang sudah tak lagi muda membuat seorang Marvin Williams, tak ingin bermain-main dengan seorang wanita yang berusia sepuluh tahun lebih muda darinya. Maka dari itu, Marvin berusaha menolak perasaan wanita bernama Aleandra Beverly yang saat ini sedang menatap tajam. Menunggu sebuah jawaban dari perasaannya, yang tak berubah sedikitpun. Walau dia tetap akan memberikan penolakkan. "Aku terlalu tua untukmu, Al. Kita hentikan sampai di sini, sebelum perasaanmu terlarut terlalu dalam." "Aku tak bisa, Marvin. Karena perasaan ini sudah terlalu dalam padamu."Marvin beranjak dari duduknya menatap keluar gedung. Menghindari tatapan manik mata coklat milik Aleandra, wanita yang berdiri di hadapannya. Hanya sebuah meja yang menjadi jarak keduanya. "Kau bisa, Al. Kau masih muda, dan perasaanmu
Baca selengkapnya
Part 01
—01—            Kota pinggiran bernama Geraldton menjadi pilihan kepindahan Aleandra dan kakaknya -Leanor- beserta satu sahabat mereka, sejak kecil bernama Jonathan yang akrab dipanggil  Joe.            Mereka terpaksa harus berpindah tempat, karena kehamilan Leanor yang semakin membesat, akibat laki-laki brengsek itu.            Aleandra mengharuskan dirinya untuk bekerja demi membayar sewa rumah dan kebutuhan sehari-hari selama mereka berada di kota tersebut. Meskipun Leanor dan Jonathan sudah melarangnya, mengingat Aleandra yang baru sembuh dari penyakit kanker tulang yang di deritanya hampir lima tahun terakhir. Selama ia berkutat dengan pengobatan, Leanor-lah yang mendukung dan mendampinginya sampai dia sembuh. Karena itu dia ingin berganti peran dengan kakaknya. Dia meras
Baca selengkapnya
Part 02
—02—            Pertemuannya dengan Marvin kemarin membuatnya terus tersenyum walau dirinya sempat mendapat omelan dari pemilik kedai ice karena salah membuatkan pesanan pelanggan.            Dan sekarang pemilik kedai terheran-heran dengan kedatangan Aleandra yang lebih cepat darinya. Bahkan gadis itu dengan cekatan membantu pemilik tersebut menyusun kursi dan meja di bagian depan kedai, sambil memperhatikan jalan dengan lamunannya.            "Butuh bantuan?" tanya suara laki-laki mendekati Aleandra yang melamun.            "Oh astaga! Kau mengagetkanku!" pekik Aleandra terkejut. Karena dirinya sedang melamuni seseorang dan orang itu muncul secara tiba-tiba.          &n
Baca selengkapnya
Part 03
—03—Beberapa hari kemudian...Dalam beberapa hari yang lalu kegiatan Aleandra terasa biasa saja. Karena sosok yang membuat Aleandra semangat bekerja, tak lagi berkunjung ke tempatnya. Membuat Aleandra bertanya-tanya apakah seorang Marvin akan marah karena gurauannya kemarin, yang mungkin berlebihan untuk pria itu.Aleandra sendiri merasa seperti orang bodoh, setelah mengucapkan sebuah kebenaran. Dia malah menutupinya dengan tawa yang membuatnya benar-benar terlihat bodoh.Aleandra melamun saat dia hendak mengambilkan ice pesanan pelanggan. Hingga bosnya menegur dan melihat Aleandra seperti kurang sehat. Jadi menyuruh Aleandra untuk beristirahat sejenak di belakang. Kebetulan hari itu kedai sedang sepi, jadi Aleandra menurut dan duduk di dekat tong-tong kosong bekas penyimpanan ice.Namun tiba-tiba Marvin datang dan duduk di sampingnya, tanpa disadari oleh Aleandra yang asik melamunkan sesuatu."Apa aku begitu dirindukan hingga kau tak ko
Baca selengkapnya
Part 04
—04—Keadaan di dalam mobil menjadi canggung dan hening hingga beberapa menit. Sampai mereka berhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah. Marvin dengan jahil memegangi bibirnya dengan senyuman nakal, membuat Aleandra semakin menundukkan kepalanya.Rasanya dia ingin bumi menelannya sekarang juga daripada menanggung malu karena perbuatan nekatnya barusan."Hentikan kegiatanmu itu!" tukas Aleandra tak tahan."Kegiatan apa?" tanya Marvin berpura-pura. Dia tau Aleandra terganggu dengan jarinya yang mengusap-usap bibir."Jangan berpura-pura! Kau sengaja mengusap bibirmu untuk menggodaku bukan? Tadi itu aku...." suara Aleandra semakin mengecil dan menghilang."Kau apa? Hm? Aku tak tau jika kau sangat ingin menciumku. Harusnya kau mengatakannya saja, karena aku akan berikan dengan senang hati," ujar Marvin menggoda Aleandra."Bukan begitu! Tadi itu aku kesal karena pria itu sungguh tak sopan! Lagipula kemarin itu kau juga
Baca selengkapnya
Part 05
—05—Selama beberapa hari setelah mulai bekerja bersama Zach, Aleandra dapat dengan cepat mempelajari pekerjaannya. Marvin sendiri yang turun tangan untuk mengajari mereka berdua demi kelancaran perusahaan tersebut.Hal itu membuat Marvin menjadi tenang dan bisa kembali ke Sydney.Dan hari ini adalah hari terakhir Marvin berada di Geraldton, dia mengajak Aleandra dan Zach untuk makan malam sebagai perpisahan dan melepaskan anak perusahaannya agar bisa dikelola mereka berdua.Suasana restoran di pinggir pantai menjadi pilihan tempat perpisahan mereka. Deru suara ombak menjadi latar percakapan mereka. Lampu-lampu kecil menghiasi tenda restoran tersebut.Ruangan makan terbuka yang menyajikan musik klasik, semakin menambah suasana pantai yang romantis. Namun sayang, makan malam kali ini bukan sebuah kencan atau perpisahan sepasang kekasih."Aku memajukan keberangkatanku menjadi malam ini. Jadi besok pagi kalian bisa langsung ke kantor. Aku ha
Baca selengkapnya
Part 06
Seusai meeting dengan para pemegang saham. Kini Aleandra tengah menemani Zach makan siang, sekalian membicarakan bagaimana membantu Zach untuk berubah demi membuat Marvin bangga.Sebuah cafe dengan thema cozy menjadi pilihan Aleandra, tentu saja dia sengaja memilih tempat itu untuk menguji kesabaran Zach. Saat berada dalam satu tempat dengan anak muda yang terlihat berisik dengan bahasa gaulnya."Apa kau tak salah memilih tempat Al? Di sini sangat berisik! Bagaimana aku bisa belajar memperbaiki diri!""Tidak. Justru ini tempat yang tepat untuk kau menahan diri agar tetap sabar saat di tempat umum. Kau harus bisa menyesuaikan diri dan berbaur dengan yang lebih muda darimu. Dari sini kau bisa belajar dua sikap. Pertama menjadi ramah dengan sekitarmu, kedua menghargai orang lain bahkan dengan yang lebih muda darimu," jelas Aleandra panjang lebar. Zach terlihat memutar bola matanya."Berhenti melakukan itu!""Melakukan apa?!""Memut
Baca selengkapnya
Part 07
Aleandra kembali ke kamarnya dia mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur yang sempat dibeli tadi sore. Lalu dia mengambil ponselnya dari tas dan menghubungi kakaknya."Halo Al, kau dimana?""Aku dengan Zach di Perth.""Apa? untuk apa kau ke sana? aku akan minta tolong pada Joe untuk menjemputmu," ujar Leanor terdengar khawatir."Tidak ka, aku baik-baik saja. Ka Joe di sana saja, untuk menjagamu. Aku akan menginap di sini malam ini, kami sudah memesan hotel.""Kau dan Zach tak melakukan....""Tidak ka, tenang saja. Sungguh aku baik-baik saja. Kau bisa mendengar suaraku baik-baik saja kan?""Ya... Nada bicaramu terdengar baik-baik saja, tapi kapan kau kembali, bagaimana kuliahmu?""Mungkin besok ka, jangan khawatirkan apapun, percaya padaku. Zach hanya sedang ada masalah di sini, aku berniat membantunya.""Baiklah... Kabari aku jika terjadi sesuatu."
Baca selengkapnya
Part 08
Aleandra masuk kembali ke dalam ruangan yang cukup hening, diamnya Marvin membuat Aleandra mengerti bahwa pria itu sama sekali tak menyukai wanita yang bernama Anna yang duduk di hadapannya."Bagaimana Al?" Marvin menoleh dan bertanya pada Aleandra saat melihat gadis itu masuk kembali."Kita akan tau sebentar lagi," jawab Aleandra lalu duduk bergabung dengan Marvin. Sementara wanita bernama Anna itu menatap tajam pada Aleandra. Terlihat dia sangat tak menyukai adanya Aleandra di sana.Lalu Zach masuk dan melihat Marvin yang juga menatapnya, meminta jawaban."Baiklah dad, aku akan pulang dengan Aleandra," ujar Zach, lalu matanya beralih menatap Anna yang terlihat memohon untuk tak melakukan itu."Maaf, Anna. Kuharap kau mengerti." Zach menghampiri Anna yang menggeleng tak mengijinkan Zach menuruti Aleandra."Tidak Zach. Kau tau, orang tuaku akan membawaku pergi. Kita akan sulit bertemu.""Aku mengerti, kau tenang saja, ayahku akan membantumu. K
Baca selengkapnya
Part 09
Aleandra memilih melanjutkan pekerjaannya, dia salah telah mengkhawatirkan Zach. Akibatnya lelaki itu menjadi bicara yang tidak-tidak, membuatnya tak bisa berkonsentrasi bekerja.Aleandra memikirkan dirinya dan Marvin yang sebenarnya memiliki hubungan apa.Dia merasa senang dan nyaman saat bersama Marvin. Dia merasa tak ada beban dalam hidupnya, merasa semuanya terlihat baik-baik saja. Sekalipun ada masalah, dia tak pernah takut. Semua pikiran itu menjadi lamunan Aleandra saat ini. Hingga dia tersadar saat merasakan lapar menderanya. Lalu dia memakan bekal yang disiapkan oleh kakaknya.Aleandra tak berniat untuk menawarkannya pada Zach. Karena dia juga sudah membelikannya bubur. Jadi dia akan membiarkan lelaki itu berdiam di ruangannya sampai Zach keluar.Namun hari semakin sore, Zach bahkan tak keluar hanya untuk ke toilet. Membuat Aleandra menjadi cemas. Lalu dia meninggalkan pekerjaannya untuk melihat keadaan Zach.Dia mengetuk pintu ruangan Zach namun ta
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status