Prahara Cinta Nadira
Nadira sudah bersama Adelio sejak dia berusia delapan belas tahun. Karena hal tak terduga, pendengarannya yang tidak berfungsi karena menyelamatkan Adelio pun kembali pulih.
Dia sangat senang dan berniat memberi tahu Adelio kabar baik ini. Namun, dia mendapati bahwa Adelio tengah bermesraan dengan wanita pujaan hatinya.
Adelio tahu bahwa Nadira sangat mencintainya dan tidak bisa marah kepadanya. Nadira bahkan bersedia memberikan hidupnya untuknya.
Namun, kali ini Nadira tidak mencari ribut dengannya. Dia menandatangani perjanjian rahasia yang menyatakan bahwa ketika saatnya tiba, dia akan menghilang sepenuhnya dari dunia Adelio.
Mengetahui Nadira menghilang, Adelio tersenyum sinis tidak tertarik.
"Nggak sampai satu minggu, dia pasti akan kembali padaku dengan patuh."
Namun, tiga bulan berlalu ....
Nadira masih belum kembali.
Adelio benar-benar panik, mencarinya dengan gila hingga ke seluruh dunia.
Dia yang selalu dipenuhi rasa bangga dan tak terkalahkan, untuk pertama kalinya merendahkan dirinya. "Nadira, hentikan, sudah cukup."
Kemudian ....
"Nadira, kembalilah. Aku akan memberikan apa pun yang kamu inginkan."
Kemudian lagi ....
"Kalau aku akan mati, apa kamu bisa kembali untuk menemuiku?"
Saat bertemu dengannya lagi, Adelio berlutut di kaki Nadira. Matanya memerah, tangannya yang memegang cangkir teh bergetar.
"Tante, silakan diminum tehnya."