Filter By
Updating status
AllOngoingCompleted
Sort By
AllPopularRecommendationRatesUpdated
Penyesalan Setelah Diriku Tiada

Penyesalan Setelah Diriku Tiada

Aku didiagnosis menderita lupus eritematosus sistemik stadium berat dan akan meninggal tiga hari lagi. Setelah 188 kali telepon permintaan tolongku ditolak suamiku, aku membawa hasil pemeriksaan dan melangkah masuk ke kantor pelayanan perawatan akhir hayat. “Halo, tolong bantu jadwalkan proses kremasiku dan ajukan juga bantuan subsidi dari pemerintah.” Sepuluh menit kemudian, mereka datang. Belum sempat aku bicara, suamiku yang seorang pengacara langsung menamparku tanpa ekspresi. “Demi merebut perhatian dari Penny, kamu pura-pura sakit parah?” Kakakku yang seorang dokter merebut hasil pemeriksaanku, lalu membuka dan menatapku, sambil mencibir, “Lupus? Kalau mau pura-pura sakit, setidaknya yang masuk akal. Penyakit seperti ini hanya diderita satu dari sejuta orang.” Aku menahan rasa sakit di tubuhku, lalu kembali ke meja petugas dan menyerahkan formulir, serta hasil medis lagi. Melihat ruam berbentuk kupu-kupu di pergelangan tanganku, petugas itu tampak iba. “Aku sudah nggak punya keluarga lagi.” “Aku ingin mendaftar layanan kremasi tiga hari lagi, lokasinya bebas. Aku hanya berharap kematianku nggak menjadi beban bagi siapapun.”
Short Story · Realistis
4.2K viewsCompleted
Read
Add to library
Kematian Palsu Adikku

Kematian Palsu Adikku

Ketika surat keterangan lulus universitas tiba, aku malah demam tinggi dan terbaring di tempat tidur. Adikku yang pergi mengambilkan surat itu untukku, malah mengalami penculikan di tengah jalan dan nasibnya tak diketahui, entah masih hidup atau sudah tiada. Orang tuaku memendam kebencian mendalam padaku. Mereka merobek suratku dan memaksaku berhenti sekolah, lalu menyuruhku bekerja di pabrik. Kemudian, aku juga diculik. Setelah berhasil melarikan diri dengan nyaris kehilangan nyawa, aku bersembunyi di sebuah pabrik tua sambil mengirim pesan meminta bantuan pada ayahku. Tak lama kemudian, ayah meneleponku dan langsung berteriak marah, “Sandra Joman! Dasar anak brengsek! Bisa-bisanya kamu bercanda seperti ini di hari kematian Valarie! “Kamu tahu nggak, betapa aku dan ibumu berharap yang meninggal waktu itu adalah kamu!” Detik-detik sebelum kematian, kata-kata hinaan mereka terus terngiang di telingaku. Tubuhku disiksa sampai tak berbentuk lagi, aku meninggal dengan tragis. Jasadku dibuang ke selokan busuk selama tiga hari. Bahkan, ayahku yang seorang ahli forensik senior pun tak bisa mengenali siapa diriku. Ketika adikku pulang bersama pacar yang kabur bersamanya dulu, ayah baru saja berhasil memulihkan wajahku melalui rekonstruksi teknologi. Mereka berlutut di depan jasadku yang telah membusuk, menangis hingga tak sadarkan diri.
Short Story · Realistis
4.0K viewsCompleted
Read
Add to library
Begitu Reinkarnasi, Kutukar Kondom Suamiku

Begitu Reinkarnasi, Kutukar Kondom Suamiku

Begitu tahu aku menukar kondom bekas suamiku dengan milik mertuanya, sahabatku langsung hancur di tempat. Kehidupan sebelumnya. Sahabatku sering dipukuli suaminya, lalu meminta menumpang di rumahku. Aku merasa kasihan, jadi mengizinkannya tinggal sementara. Tidak kusangka, setengah bulan kemudian dia justru dinyatakan hamil. Aku baru hendak bertanya, tiba-tiba suaminya datang. Dia bukan hanya mematahkan kaki suamiku, juga menggugat seluruh keluargaku ke pengadilan. Di ruang sidang, sahabatku menangis meraung. Dia menuduh suamiku berakhlak bejat dan telah memperkosanya selama tinggal di rumahku. Sedangkan aku, dituduh menutup mata dan membantu kejahatannya. Aku dan suamiku membela diri, tetapi dia mengeluarkan hasil tes amniosentesis. Bukti itu jelas menunjukkan anak dalam kandungannya memang milik suamiku. Kami dihujat habis-habisan oleh warganet, lalu pengadilan menjatuhkan vonis penjara dan ganti rugi dua puluh miliar. Pada akhirnya, aku dan suamiku masuk penjara, sementara dia menggugurkan anak itu, membawa uang ganti rugi, dan hidup enak bersama suaminya. Saat kembali membuka mata, aku sudah kembali ke hari ketika sahabatku pertama kali menumpang di rumahku.
Short Story · Realistis
3.4K viewsCompleted
Read
Add to library
Cinta Membuatku Menderita

Cinta Membuatku Menderita

Orang tua terkayaku adalah dermawan terkenal di dalam negeri, tapi pengeluaranku yang diatas 10 Ribu harus mendapat pesetujuan dari mereka. Saat didiagonis terkena kanker stadium terakhir, aku meminta sama mereka 200 Ribu, tapi malah dimarahin selama 3 jam. “Masih muda sakit apaan? Kalau mau uang, carilah alasan yang masuk akal.” “Kamu tau nggak 200 Ribu bisa untuk anak pegunungan hidup berapa lama? Adikmu bahkan lebih pengertian dari kamu.” Aku membawa tubuhku yang sakit-sakitan, jalan kaki berapa km untuk pulang ke basemant. Di layar mall yang sedang siaran langsung, melihat ayah dan ibu demi adik yang di adopsi, menghabiskan banyak uang untuk sewa Disneyland. Aku terus menahan air mataku, 200 Ribu bahkan tidak cukup untuk sekali biaya kemoterapi, aku hanya mau membeli baju yang bagus untuk pergi dengan tenang.
Short Story · Realistis
7.5K viewsCompleted
Read
Add to library
Kutertawa Setelah Reinkarnasi: Ketika Sahabat Merebut Takdirku

Kutertawa Setelah Reinkarnasi: Ketika Sahabat Merebut Takdirku

Sahabatku yang selalu bersikeras menolak pernikahan, justru saat menemaniku melakukan program bayi tabung malah merebut sperma donor yang sudah kupilih. Saat itu aku langsung tahu, dia juga sudah terlahir kembali. Di kehidupan sebelumnya, aku ingin punya seorang bayi blasteran, jadi aku memilih melakukan bayi tabung. Sahabatku waktu itu bahkan mengejekku, katanya aku hanya sedang membantu orang asing membesarkan anak, benar-benar bodoh. Tapi siapa sangka, setengah bulan kemudian aku justru dijemput ke keluarga Kerajaan Duraya. Ternyata sperma donor yang kupilih adalah milik seorang pangeran Kerajaan Duraya berdarah campuran dari delapan negara. Bukan hanya hendak menikahiku sebagai putri mahkota, dia juga berjanji menjadikan anak kami sebagai pewaris kerajaan. Aku dan anakku mendapat perhatian penuh dari seluruh keluarga kerajaan, perhiasan yang menumpuk di tubuhku bahkan hampir membuatku tidak kuat menahannya. Sebaliknya, sahabatku justru karena terlalu menyanjung feminisme, akhirnya menyinggung mitra kerja, dipecat dari perusahaan, lalu diblokir di seluruh industri. Saat pesta seratus hari putraku, dia menggunakan seluruh tabungannya untuk membeli tiket pesawat dan datang menemuiku. Namun ketika aku menyambutnya, dia malah membunuh putraku dengan menjatuhkannya, lalu menyiramkan asam sulfat ke tubuhku. "Kenapa kamu bisa seberuntung itu? Dasar perempuan jalang, kamu tidak pantas!" Ketika membuka mata lagi, aku sudah kembali ke hari saat aku mengajaknya menemaniku melakukan bayi tabung.
Short Story · Realistis
2.5K viewsCompleted
Read
Add to library
Bantu  Mertuaku Ngerjai Pelakor

Bantu Mertuaku Ngerjai Pelakor

Aku dikenal sebagai wanita kasar di lingkungan sekitar, aku juga nggak pernah mau mengalah pada orang lain saat bersilat lidah. Hampir setiap hari, Ibuku mengingatkan kalau aku akan menerima ganjarannya setelah menikah nanti. Alhasil, suami yang aku nikahi sangat penurut padaku, ibu mertuaku pun orang yang sangat lemah lembut. Akibatnya, aku tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuanku ini, kehidupan pernikahanku pun terasa agak membosankan. Sampai suatu saat, wanita idaman ayah mertuaku kembali ke negara ini, ibu mertuaku terlihat sangat menderita setiap hari. Aku pun mulai mempersiapkan diri dan bersiap untuk bertarung! …
Short Story · Realistis
3.1K viewsCompleted
Read
Add to library
Anak Orang Kaya yang Hidup Miskin

Anak Orang Kaya yang Hidup Miskin

Sehari sebelum tahun baru, demi tiga kali upah lembur, kedua orangtuaku meninggalkan aku sendirian di rumah. Aku pikir selama dua puluh tahun ini, mereka selalu begitu. Jadi tahun ini, aku tidak ingin kesepian melewati tahun baru seorang diri. Akhirnya aku membawa Siomay pergi mencari mereka. Namun aku tidak pernah menyangka, kedua orang tuaku yang sering bilang mencari nafkah untuk menghasilkan lebih banyak uang, justru aku memergoki mereka turun dari mobil mewah. Mereka merangkul seorang anak lelaki yang tampak seumuran denganku, masuk ke hotel bintang lima sambil bersenda gurau. “Ayah, Ibu, kalian meninggalkan Nia seorang diri di rumah, nggak masalah? Ibuku berkata dengan datar, “Nggak apa-apa, dia sudah terbiasa kok.” Ayahku berkata dengan acuh tak acuh, “Dia nggak bisa dibandingkan denganmu, kamu adalah buah hati kami.” Aku pun berbalik dan pergi. Mereka pura-pura miskin, untuk menipuku. Kali ini, aku juga tidak berharap ditemani mereka.
Short Story · Realistis
2.5K viewsCompleted
Read
Add to library
Antara Cinta dan Keluarga

Antara Cinta dan Keluarga

Kakak sepupu pacarku baru saja bercerai dan tinggal sementara di rumah pacarku. Dia sedang hamil besar dan membawa serta anaknya yang berusia 5 tahun. Dengan sikap seolah-olah semuanya sudah menjadi haknya, dia menganggap pacarku sebagai sandaran hidupnya dan menunjukkan ketidaksukaannya padaku. Dia merasa bahwa aku telah "merebut" adik sepupunya. Suatu hari saat acara keluarga, putranya tiba-tiba menyiramkan minuman ke arahku dan berseru, "Kamu nggak boleh merebut ayahku!"
Short Story · Realistis
5.8K viewsCompleted
Read
Add to library
Sekretaris Suamiku Mengiraku Pelakor

Sekretaris Suamiku Mengiraku Pelakor

Setelah menikah tiga tahun, aku akhirnya hamil. Setelah menyiapkan bekal, aku bersiap-siap ke perusahaan suamiku untuk memberitahunya kabar baik ini. Siapa sangka, sekretarisnya malah mengira aku wanita penggoda. Sekretaris suamiku membuang masakanku ke wajahku, melucuti pakaianku, bahkan membuatku keguguran. "Kamu cuma pelayan, tapi berani merayu Pak Richie. Kamu bahkan hamil anaknya!" "Hari ini, aku bakal membuatmu kapok supaya kamu nggak merayu pria lagi!" Kemudian, wanita itu meminta pujian dari suamiku. "Pak Richie, aku sudah membereskan pelayan yang ingin merayumu. Gimana kamu akan menghadiahiku?"
Short Story · Realistis
9.533.1K viewsCompleted
Read
Add to library
Menantuku Dari Keluarga Kaya

Menantuku Dari Keluarga Kaya

Pada hari ulang bulan cucuku, aku datang membawa hadiah untuk merayakannya. Menantuku melihat pakaian baruku dan langsung menegur, "Kalau nggak punya uang, jangan pakai barang palsu! Malu-maluin banget!" Besanku malah melemparkan uang 2 juta kepadaku! "Putramu itu menantu keluarga kami, lantas apa hakmu untuk melihat cucuku?" "Ambil uang hasil menjual putramu dan pergi!" Wajahku memucat. Suamiku membelaku, tetapi yang kami dapatkan justru hinaan yang makin parah dari mereka. Namun, pada akhirnya, mereka berlutut memohon kepada suamiku, meminta kami memberi mereka kesempatan untuk hidup.
Short Story · Realistis
6.1K viewsCompleted
Read
Add to library
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status