Yo Mama Jokes

I was in the middle of believing that romantic relationships are fleeting and unreliable. My family's situation proves it. But. . . “You're gay?” After a long time of process, disguise, and plan, I thought I wouldn't fall. “Hindi ako mahuhulog sa 'yo, baka ikaw pa ang mahulog sa akin.” As time passes, true love can manifest in unexpected forms. “You prove me wrong Kaizen.” And proving that love knows no boundaries. — Vaniah Feumi Dellona Got Married with a Gay Billionaire

Mala dan Rara adalah dua orang kaka beradik. Rara selalu menginginkan setiap yang Mala punya. Sebagai seorang kakak, Mala selalu mengalah. Itu yang diajarkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil. Namun, haruskah dia mengalah lagi, bila sang adik menginginkan suaminya? Sebuah rahasia besar akhirnya terbongkar. Mala menghadapi suatu kenyataan yang sangat megagetkan. Dia dan Rara ternyata bukan saudara kandung. Rara adalah keturunan pelakor. Ternyata sang mama, adalah perempuan yang telah merebut papanya dari ibu kandung. Ibu kandung Mala tersingkir, dan mengalami gangguan jiwa. Putrinya ingin mengulang hal yang sama. Haruskah Mala mengalah seperti ibu kandungnya dulu, tidak! Ikuti kisahnya ya, ini sambungan dari novel Pelakor Itu Pembantuku. Mala dan Diky sebagai tokoh utama.

Acara pernikahan telah tiba pada sesi pertukaran cincin. Calon suamiku masih belum mengatakan dirinya bersedia untuk menikah. Alasannya karena cinta pertamanya tiba-tiba mengumumkan putus hubungan dengan kekasihnya pada satu jam lalu. Terdapat juga selembar tiket pesawat dengan jam tiba pada satu jam kemudian. Tiba-tiba abang berjalan maju, lalu memberi tahu semua orang bahwa pernikahan diundur. Mereka berdua dengan kompak meninggalkanku di tempat, membuatku menjadi bahan tawaan semua orang di tempat. Aku mengatasi semua ini dengan tenang. Aku melihat cinta pertamanya mengunggah postingan baru. Di dalam foto, abangku dan calon suamimu mengerumuni sisinya, lalu menyerahkan semua yang terbaik di hadapannya. Aku menghubungi orang tua kandungku dengan tersenyum getir. “Papa, Mama, aku bersedia pulang untuk melakukan pernikahan bisnis demi Keluarga Gunadi.”

One day, Fisya Jazira lost all her savings and the small apartment she had bought with great difficulty. What's even sadder is that all of this was the work of her lover—Dean Brasta. She, who was on the verge of despair, decided to commit suicide. However, just as she was about to do that, suddenly a call stopped Fisya's steps. The call 'Mama' came out of the mouth of the boy who was hugging her leg. That boy was Adnan Adzura, the son of a famous billionaire—Regan Adzura. It's not enough to stop there. Fisya is faced with many bodyguards pointing guns at her. Finally, a proud and handsome man approached her and confessed that Adnan was his son. Upon hearing that name, Fisya finds out that he is not a random man, but the CEO of a well-known company—Regan Adzura dan the man asked her to make an agreement to be a surrogate mother for his son for 1 year. Will Fisya agree to it?

Malam pemaksaan yang dilakukan kakak angkatnya yang bernama Martin membuat Mona akhirnya hamil. Mona berniat melaporkan perbuatan terlarang itu pada orang tua mereka. Tetapi perkataan Martin berhasil mengurungkan niatnya. Bahwa Mona memutuskan tidak ingin kebahagiaan mama dan papa barunya harus kandas di sidang perceraian, karena mereka pasti akan memaksa Martin untuk menikahinya. Bahkan orang tua mereka baru menikah satu bulan yang lalu. Tetapi kehamilan ini akan terungkap juga jika dibiarkan tumbuh di dalam perut. Berpikir untuk menggugurkannya, Mona tidak punya keberanian untuk melakukan hal itu. Sedangkan Martin justru sibuk mempersiapkan rencana pernikahan dengan tunangannya. Akankah Mona memilih untuk menggugurkan kandungannya atau menunggu keajaiban datang dari Martin untuk melamarnya?

Simula ng mamatay ang pinaka importanteng tao sa buhay ni Ivy, ang mama nya ay naging impyerno na ang buhay nya sa kamay ng tiyahin at tiyuhin nya. Nagawa syang ipambayad ng mga ito sa utang, sa may ari ng beer house kung saan talamak ang bentahan ng laman. Sa pagtakas nya ay nagtago sya sa sasakyan ng isang retiradong sundalo. Pansamantalang kinupkop sya nito. Binihisan at pinakain. Hanggang isang araw ay nag alok ito na babayaran ang mga taong humahabol sa kanya kapalit ng pagpapakasal. Dapat ba syang magtiwala dito? O kagaya din ito ng mga lalaking walang ibang hangad kundi ang katawan nya? Jeizhiro Natividad and Ivy Crisostomo story #TAGALOG #MATURE

Menjadi bidan bukanlah cita-citaku. Dalam pikiranku, bidan adalah profesi yang identik dengan wajah judes. Namun saat ini, bidan adalah profesi yang kujalani. Suka duka pekerjaan telah kulalui hingga akhirnya aku jatuh cinta dengan pekerjaan ini, dan tak sadar usiaku sudah seperempat abad. Mama menuntutku segera mencari jodoh sesegera mungkin. Andai saja ada toko yang menyediakannya. Lebih memalukan lagi, beliau meminta pertolongan sahabatku. Menyebalkan buka ? Tapi mau bagaimana lagi? Dengan jam kerja seperti ini, membuatku sulit dan tak sempat mengenal lelaki lebih banyak selain suami pasien. Ough! Hingga akhirnya aku bertemu dia, pria yang pesonanya selalu membuatku terlihat clumsy dan memalukan. Perjalanan cinta dan pekerjaanku sepertinya akan sedikit lebih berwarna dengan latar tempat yang tak melulu Puskesmas. - Mima -

"Mama!" Hanya satu kata dari seorang anak telah menghancurkan karir Maya. Anak itu jelas bukan anaknya, tapi siapa yang akan percaya saat melihat betapa miripnya mereka. Walau anaknya yang sebenarnya sudah mati. Masa lalu menyakitkan yang telah dia kubur selama bertahun- tahun kembali muncul. Scandal besar telah menghancurkan karirnya membuatnya terjerat dengan mantan suaminya. Maya berusaha untuk lepas dari pria itu, tetapi dia tidak bisa. Dia dipaksa untuk terjebak kembali dalam pernikahan. Anak itu terus menempel padanya. Semakin waktu berlalu Maya tidak bisa untuk tidak mencintainya, tapi dia selalu diselimuti perasaan bersalah pada anaknya yang telah tiada. Masih ada dendam dalam hatinya, tapi dia juga takut menyakiti anak ini. Sampai sebuah rahasia terungkap. A/N: Novel Telah Selesai

Cuando mi esposo me amenazó por centésima vez con el divorcio para que me sacrificara por mi hermana, Yoli Santos, no lloré ni hice escándalo. Simplemente firmé el acuerdo de divorcio, y le entregué en bandeja al hombre que había amado durante diez años. Días después, Yoli metió la pata en una fiesta y ofendió a una familia poderosa. Una vez más, fui yo quien cargó con la culpa por ella y asumí todas las consecuencias. Incluso cuando propusieron que yo fuera la voluntaria para probar el medicamento del proyecto de mi hermana, acepté sin dudar. Mis padres dijeron que por fin me había vuelto una hija razonable. Hasta mi esposo, tan frío como siempre, se paró junto a mi cama, me acarició la mejilla, algo que no hacía desde hacía años, y me dijo con ternura: —No tengas miedo. El experimento no es peligroso. Cuando salgas, te prepararé tu comida favorita. Pero él no sabía que, fuera o no peligroso el experimento, ya no iba a poder esperarme. Porque tengo una enfermedad terminal. Y me voy a morir muy pronto.

Tras la quiebra de mi familia, mi prometido, Javier Martínez, rompió el compromiso sin titubear y eligió a Lucía Giménez. Fue Pablo Romero quien saldó mis deudas, se hizo cargo del funeral de mi padre y me sacó del incendio en el que se había convertido mi vida. Durante los siguientes tres años, se quedó a mi lado. Justo cuando creí haber encontrado la redención, en la víspera de nuestra boda lo escuché conversar con su mejor amigo: —¿De verdad piensas casarte con Daniela? ¿No te da miedo que algún día se entere de que la muerte de su padre y la ruina de su familia fueron cosa tuya? —Lucía ya se casó con Javier. Me caso con Daniela y ya. Y si algún día lo descubre, ¿ qué? Yo pagué sus deudas, yo enterré a su padre. Con eso ya cumplí con ella. Ahí entendí que Pablo también me había mentido. De principio a fin, la única que se lo había creído todo había sido yo.