Share

37. Pusaran air di tengah sungai

Seulas senyum menghiasi raut keriput lelaki tua yang berdiri menghadang langkah dua murid dari padepokan Balung Wojo. Bahkan, saat Ajiseka meminta izin melintas, lelaki itu malah menyeringai. Terlebih kepada Calingkolo, hal itu dikarenakan pemuda itu berasal dari bangsa siluman.

“Sekali lagi izinkan kami melintas, Wahai siluman!” ucap tegas Ajiseka manakala sosok lelaki tua itu tidak mau menyingkir.

Bukan tanpa sebab Ajiseka berkata tegas, pasalnya ia paham betul niatan sosok yang sejatinya berwujud buaya berkepala manusia yang sedang menjelma menjadi lelaki tua. Jelas ia menginginkan sesuatu dari Ajiseka yang memang saat melakukan perjalanan tidak menutup aura manusianya. Tetapi tatapan sosok siluman itu tidak tertuju kepada Ajiseka, melainkan ke arah Calingkolo.

Tetapi setelah Ajiseka menyebut dirinya siluman, lelaki tua itu mengalihkan pandangannya. Tatapannya tajam dan berkilat kepada Ajiseka, begitu juga sebaliknya. Ya, sorot mata yang sama-sama berniat mengintimidasi satu sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status