Share

Bab 1237

Author: Shana
Karena masalah nama anak, selama beberapa hari ini Yohan tampak gelisah.

Dirinya tak pernah menyangka, Nabila yang biasanya begitu mudah bergaul, bisa begitu pilih-pilih soal nama.

Nama-nama yang dipilihnya, semua ditanggapi dingin oleh Nabila.

Sementara mereka sedang dalam pertengkaran kecil, di sisi lain, ibu kota Kerajaan Jaming sudah seperti langit runtuh.

Para pejabat sipil dan militer sangat terkejut.

Kenapa hanya semalam berlalu, segalanya sudah berubah?

Kaisar wafat, dan takhta diserahkan pada Pangeran Kamal.

Lalu, bagaimana dengan Pangeran Hans?

Cukup banyak orang di kalangan istana yang mendukung Pangeran Hans, secara langsung mengajukan pertanyaan dalam rapat istana.

Sebelum upacara penobatan kaisar baru dimulai, terlebih dahulu harus diadakan pemakaman kaisar lama.

Karena itu, status Pangeran Kamal masih perlu dibahas.

Para menteri terus berselisih, tetapi Pangeran Kamal sudah menganggap dirinya sebagai kaisar baru, dan dengan tegas menindas pihak yang disebut sebagai "pemb
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Herny Para
semangaaat thor
goodnovel comment avatar
Rna 1122
wahhhhhhh tambahhhh seruuuu kalo mereka kumpul ini
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1238

    Begitu mengetahui bahwa Yang Mulia Kaisar berhasil diselamatkan, Pangeran Rio bukan hanya senang, tetapi juga makin mengagumi sang Ratu.Dia segera pergi ke arah kereta kuda untuk memberi salam kepada Kaisar."Yang Mulia ...."Dari dalam kereta, begitu mendengar suara Pangeran Rio, Yohan langsung mengernyit."Masuklah."Pangeran Rio tak menaruh curiga sedikit pun, segera masuk ke dalam kereta.Begitu masuk, terlihat olehnya Kaisar yang sedang bertelanjang dada, berusaha mengoleskan obat dengan susah payah.Kesulitannya karena dia tak bisa menjangkau luka di punggungnya."Bantu aku mengoleskan obat." Yohan langsung melemparkan botol obat ke Pangeran Rio, lalu menunggu untuk dilayani.Pangeran Rio menatap botol obat di tangannya, lalu menatap Kaisar.Kalau bukan karena sang Pangeran datang, bagaimana Yang Mulia Kaisar harus mengobati lukanya?Seolah tanpa memiliki maksud tertentu, Pangeran Rio bertanya, "Yang Mulia, kenapa tidak meminta sang Ratu ...."Yohan tahu apa maksudnya, dia berde

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1239

    Nabila kembali ke dalam kereta. Terlihat olehnya Yohan dengan pakaian yang terbuka lebar, tampak longgar dan berantakan, seperti pemuda di rumah hiburan.Terutama tatapan matanya yang memohon belas kasih dari Nabila, membuat bulu kuduk langsung merinding.Nabila duduk tanpa ekspresi. "Ada apa lagi?""Pangeran Rio tidak mau membalurkan obat untukku," kata Yohan dengan nada tak berdaya.Nabila tersenyum tenang."Kalau begitu, tak usah pakai obat.""Luka juga sudah lama sembuh.""Akan meninggalkan bekas." Yohan bergeser mendekatinya.Nabila tersenyum makin dalam. "Oh? Begitu, ya? Kalau begitu tak ada jalan lain. Lagi pula, luka berbekas juga tak masalah, mana ada lelaki yang tak punya beberapa bekas luka."Nabila benar-benar tidak tahu, sejak kapan Yohan mulai begitu peduli dengan penampilan.Yohan mencoba berdamai, "Nama anak-anak, akan kupikirkan baik-baik lagi. Kalau tak bisa juga, kita serahkan pada yang lebih ahli, bagaimana?"Nabila langsung tertawa.Dia benar-benar tak tahan lagi.

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1240

    Pangeran Kamal naik takhta, membuat Kerajaan Jaming dipastikan terpukul dengan parah dan tak akan pernah bisa bangkit lagi.Namun, bagi Yohan itu masih belum cukup.Dia menulis sepucuk surat, mengirimkan perintah ke berbagai penjuru.Nabila juga menulis surat, dikirim ke Kerajaan Puanin."Jika ingin menghancurkan Kerajaan Jaming, bantuan Kerajaan Puanin tak bisa diabaikan."Yohan mengangguk."Kamu benar."...Di dalam wilayah Kerajaan Jaming.Pangeran Kamal tidak sempat memikirkan hal lain, hanya ingin melenyapkan saudara-saudaranya yang menghalangi jalan, terutama Pangeran Hans.Namun, Pangeran Kamal cukup menurut. Dia mendengarkan saran para penasihat, tidak melakukan semuanya secara terang-terangan, malah dengan antusias mengundang saudara-saudaranya, agar kembali untuk menghadiri pemakaman.Para pejabat di dalam kota yang mendukung Pangeran Hans cukup cerdik, segera menulis surat memperingatkan sang Pangeran agar jangan kembali ke ibu kota kerajaan.Sayangnya, surat mereka sudah di

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1241

    Kaisar Jaming yang baru tertipu, kemudian dia segera memanggil semua pejabat sipil dan militer untuk mendiskusikan cara mundur dari musuh.Saat ini istana telah penuh dengan pengaduan.Dalam menghadapi pertanyaan Kaisar, tidak ada yang bisa memberikan usulan yang bagus.Kaisar baru sangat marah dengan hal ini."Karena kalian bisa menikmati hidup istimewa berkat Kaisar, kalian juga harus ikut menanggung kekhawatiran Kaisar! Apa gunanya aku menghidupi kalian!? Enyahlah dari sini!"Setelah meninggalkan istana, para menteri saling mengeluh."Kaisar menyuruh kita untuk memikirkan solusi, tapi dia sendiri tidak mencoba untuk memikirkannya. Solusi apa yang masih ada dalam situasi seperti ini?""Benar! Negara Naki mengepung bagian timur dan selatan kita, lalu Kerajaan Puanin mengancam bagian barat kita. Medan di utara tidak cukup kuat untuk ditembus, sekarang kita sudah berada dalam pertempuran mati-matian!""Coba pikirkan siapa yang menyebabkan situasi ini? Kaisar percaya pada pengkhianat dan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1242

    Istana.Di dalam Istana Permata.Selir Nita menemani kedua pangeran itu dengan mainan di tangan dan sorot matanya memancarkan perasaan kasih yang lebih dari sekadar cinta ibu kandung.Pelayan itu berlari masuk dengan panik."Yang Mulia! Yang Mulia!"Kaisar dan Yang Mulia Ratu telah kembali ke istana!"Plop!Mainan di tangan Selir Nita jatuh.Di saat yang sama, senyuman membeku di sana.Dia menatap kedua anak yang masih tersenyum padanya, sama sekali tidak tahu apa artinya kesedihan dari perpisahan.Selir Nita enggan berpisah dengan mereka.Setelah akur dalam tiga bulan yang singkat, dia telah menaruh hati pada mereka, terkadang bahkan dengan egois berpikir ingin merebut mereka sebagai anaknya sendiri.Akan tetapi, dia masih sadar.Negara Naki baru bisa stabil saat Kaisar dan Yang Mulia Ratu kembali dengan selamat.Dia sudah puas bisa memiliki dua pangeran ini untuk sementara waktu.Selir Nita langsung menenangkan diri dan memerintah dengan senyuman yang dipaksakan."Ganti pakaian, aku

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1243

    Yohan baru menjalani beberapa hari yang "menyenangkan" dan Nabila mulai mengabaikannya lagi karena nama "Dion" ini.Nabila hanya memelototinya sebelum langsung melangkah maju dengan Pangeran Tertua di pelukannya."Selir Nita, ikut aku ke Istana Rubi.""Baik, Yang Mulia Ratu!"Selir Nita melirik ke arah kaisar dan merasakan sepertinya ada hujan suram di sana.Dia tidak bisa menahan tawa.Dion? Nama apa itu?Kelak orang-orang akan bertanya pada pangeran kedua bagaimana dia mendapatkan nama ini?Pangeran Kedua tidak bisa memberi tahu orang lain, "Oh, aku buang air kecil saat bertemu ayahku untuk pertama kalinya dan dia bilang aku bisa buang air kecil sejauh ribuan kilometer, jadi dia memanggilku Dion."Semakin Selir Nita memikirkan ini, semakin dia merasa geli dan wajahnya memerah.Pangeran Kedua mengompol, jadi pengasuh membawanya untuk mandi dulu.Nabila menggendong Pangeran Tertua dan berterima kasih kepada Selir Nita dengan sungguh-sungguh.Bagaimana Selir Nita bisa menerima pengharga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1244

    Setelah Yohan menghilang, para saudara tidak bisa tinggal diam lagi dan ingin mengambil kesempatan. Akan tetapi, karena Nabila membawa sang pangeran kembali ke istana, rencana mereka gagal.Setelah itu, Joshua menduduki singgasana.Bagaimana mereka bisa menerima seorang junior melewati mereka?Oleh karena itu, mereka sering berdiskusi secara diam-diam untuk menyingkirkan Joshua dan menggantikannya.Tidak disangka hal-hal terjadi di luar dugaan mereka.Sebelum bisa bertindak, Yohan ini telah kembali.Para pangeran sangat frustrasi dan merasa langit tidak membantu mereka.Hari itu, mereka meninggalkan Kota Zordo dengan putus asa.Malam hari.Yohan tinggal di Istana Rubi.Dia akan tidur dengan istri dan anak-anaknya dalam pelukannya apa pun yang terjadi.Akan tetapi, saat melihat putra bungsunya, bayangan yang ditinggalkan hari itu muncul kembali.Sejak saat itu, Yohan memilih untuk menidurkan putra bungsunya."Wah!" teriak anak itu begitu dibaringkan.Harus diketahui kalau awalnya dia ba

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1245

    Istana Rubi.Para pelayan menceritakan apa yang mereka lihat dan dengar di sela kesibukan mereka."Semalam Kaisar terkena air kecil Pangeran Arvin lagi!""Aduh! Untung itu Yang Mulia Kaisar. Kalau itu orang lain, takutnya mereka pasti sudah lama tewas.""Bukannya marah, Kaisar malah memanggil tabib kekaisaran untuk mendiagnosis dan merawat Pangeran.""Lihatlah, Kaisar langsung datang kemari dari istana. Dia sangat menyayangi kedua pangeran ini."Di dalam istana.Yohan menggendong putra sulung, tetapi menjaga jarak dengan putra bungsu.Setelah itu, dia mendengar putra bungsu terkena flu dan sangat menderita.Dia pun merasa sedih lagi dan buru-buru menggendong si adik dari tangan pengasuhnya, "Kamu lemah sekali, kelak bagaimana kamu bisa membantu kakak memerintah negara?"Kemudian penampilan Yohan pun berubah menjadi ayah yang tegas dan berkata dengan penuh kasih, "Lihatlah wajah mungil ini, pucat sekali. Tidak banyak nutrisi yang diterima, malah banyak yang dikeluarkan. Kalau begini, ba

Pinakabagong kabanata

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1260

    Desas-desus tentang si kembar mendatangkan malapetaka bagi negara semakin tersebar luas.Meskipun Yohan mengutus orang untuk menekannya, sulit menghentikan mulut semua orang.Di istana.Para menteri tua itu menandatangani petisi yang menyuruh Kaisar dan Ratu untuk mengikuti peraturan lama dengan mengusir pangeran kedua.Apalagi di luar terlalu banyak gosip, jadi semua itu harus ditekan lebih dulu untuk menenangkan hati rakyat.Di Ruang Kerja Istana.Kaisar sangat marah.Dia menjatuhkan buku ke lantai tanpa melihatnya.Akan tetapi semakin dipikirkan, semakin jengkel jadinya. Dada Yohan agak sesak dan napas agak tersengal.Leonard membujuk Kaisar untuk tenang sambil memberi isyarat kepada anak angkatnya.Tidak lama kemudian, Nabila datang.Nabila memberi isyarat agar yang lain pergi sebelum mengambil buku di lantai.Saat melihatnya, kerutan di kening Yohan mengendur. Dia hanya bisa memaksakan senyuman karena tidak ingin Nabila khawatir."Nabila, kenapa kamu datang kemari?"Dia tanpa sada

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1259

    Dafka mengenakan baju hujan dan topi bambu. Dia segera melepas topi bambunya sebelum memberi hormat kepada Kaisar dan Ratu dengan tangan ditangkupkan."Hormat kepada Kaisar, Yang Mulia Ratu! Kali ini aku kembali untuk menerima hukuman!"Dafka gagal melindungi Kaisar, menyebabkan Kaisar diculik oleh orang Jaming dan dirinya sendiri terluka parah. Baru sebulan yang lalu dia sadar sepenuhnya.Dia bergegas kembali tanpa menunggu lukanya sembuh.Dafka tahu dia telah melakukan kesalahan besar dan tidak layak lagi menjadi pengawal kekaisaran.Yohan menatap Dafka. Bagaimanapun, orang ini telah bersamanya selama bertahun-tahun dan memiliki hubungan baik."Baguslah kalau sudah kembali." Sebagai seorang Kaisar, tidak ada kata-kata emosional yang tidak perlu.Dafka mengangguk dan segera berdiri di belakang Kaisar untuk melindunginya.Baron berdiri di belakang Nabila, menyikut Dafka dengan lembut sambil mengedipkan mata dan bertanya dengan suara rendah."Kamu terluka parah? Masih bisa memegang peda

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1258

    Rega tidak benar-benar mendambakan Ratu, dia hanya ingin membalas dendam pada Yohan karena mendesaknya untuk menikah.Semakin marah Yohan, Rega akan merasa semakin senang.Nabila juga bisa melihat Rega mirip dengan Pangeran Rio, orang yang menyembunyikan kekejaman di balik senyuman.Mungkin orang yang blak-blakan seperti Yohan tidak akan bisa menang."Kaisar itu mengkhawatirkanmu, kamu tidak perlu begini. Mengenai perebutan takhta, semua itu terjadi di luar dugaan. Tidak peduli seberapa suka bercanda dirimu, tetap saja tidak boleh mengungkit masalah ini." Nabila mengingatkan Rega dengan sikap protektif.Tidak masalah untuk bercanda, tetapi jangan berbicara sembarang dalam masalah penting.Amarah Yohan tiba-tiba meluap dan dia memegang tangan Nabila.Rega menangkupkan tangan."Aku telah salah bicara."Yohan berkata dengan tegas, "Ini bukan hanya tentang takhta, kamu juga harus mengerti kalau mendiang Kaisar telah memilih Nadine untukmu, jadi apa maksudmu aku merebutnya darimu?"Rega ber

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1257

    Yohan selesai mandi dan berganti pakaian bersih.Saat melihat kedua putranya lagi, ternyata pengasuh sedang menyuapi mereka.Dia duduk di sebelah Nabila dan bertanya dengan suara rendah."Si bungsu selalu menangis, bukankah dia terlalu lemah?"Sudut bibir Nabila terangkat."Kudengar Ibu Suri bilang saat kecil kamu juga seperti ini."Ekspresi Yohan agak membeku."Mana mungkin? Putra sulung yang sama denganku."Nabila mengambil cangkir dan menyesap teh sebelum berkata dengan santai."Ibu Suri bilang si bungsu mirip denganmu."Yohan tidak akan bisa mengakuinya.Yohan selalu merasa mustahil dia seperti itu saat masih kecil.Setidaknya tidak akan "memercik" ke mana-mana.Guntur bergemuruh di luar, tetapi kedua anak itu tidak menunjukkan rasa takut karena ayah dan ibu ada di sisi mereka.Akan tetapi, tidak semua anak begitu beruntung.Banjir menyebabkan banyak anak terpisah dari orang tua mereka.Untung saja Yohan mengambil tindakan pencegahan lebih dulu dan menyuruh pemerintah memberikan ba

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1256

    Sifa mengkhawatirkan Rega dan memohon untuk masuk ke istana.Dia baru bisa merasa lega setelah mengetahui Kaisar mengutus seseorang untuk menyelamatkan Rega.Hujan kali ini sangat deras sehingga seluruh Kota Zordo diselimuti air hujan dan langit mendung, membuat orang lesu.Seolah dunia akan segera berakhir.Payung yang Sifa pegang bergoyang tertiup badai, membuatnya tidak mampu berdiri dengan mantap.Para pengikut Sean juga terlihat sama menyedihkannya dengan Sifa.Sifa kenal pria bernama Sean itu, dengar-dengar dia adalah teman baik Yang Mulia Ratu.Dia menanyakan beberapa pertanyaan dengan ramah.Pengikut itu terlihat sedih seolah akhirnya telah menemukan seseorang untuk diajak bicara dan berkata dengan jelas."Saat Tuan Muda mendengar Yang Mulia Ratu telah melahirkan anak kembar, dia berencana datang ke Kota Zordo untuk mengirimkan hadiah. Tidak disangka dia akan begitu sial sehingga langsung tersapu banjir setelah tiba.""Tuan Muda terpeleset dan jatuh ke air.""Aku ingin menyelam

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1255

    Hujan deras membuat Yohan mengkhawatirkan mata pencaharian masyarakat.Dikatakan bersiap menghadapi hari hujan, belum lagi sekarang hujan sudah mulai turun.Di tengah malam, Yohan buru-buru memerintahkan pengawal untuk memeriksa berbagai tempat.Hal ini mencegah pejabat setempat berbohong tentang bencana yang akan mengakibatkan tertundanya bantuan bencana.Begitu banjir terjadi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menangani para korban.Saat Yohan kembali ke kamar, hari sudah hampir fajar.Nabila tidak tidur dan berinisiatif untuk memegang tangan Yohan saat pria itu menaiki kasur."Semuanya sudah ditangani?"Yohan mengangguk, terlihat agak linglung."Semua yang bisa dilakukan sudah dilakukan."Nada suara Nabila lembut, "Lakukan yang terbaik dan serahkan sisanya pada takdir."Yohan memeluk Nabila dan berkata sambil tersenyum."Tidak pernah kusangka kamu akan punya sisi lemah lembut."Nabila langsung tersedak."Kamu juga sama."Saat baru bertemu dengan Yohan, Nabila tidak merasa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1254

    Kedua anak itu membuka mata lebar-lebar dan menatap Nabila.Nabila terlihat tidak berdaya dan bertanya kepada Yohan."Jelaskan, kenapa aku meninggalkan suami dan anakku?"Nabila duduk tepat di sebelah Yohan dan memeluk salah satu anak.Yohan menatapnya dengan cermat."Kalau tidak mau orang lain tahu, jangan dilakukan.""Kabar Ratu memilih pria kesayangan di perkemahan militer telah tersebar luas."Meskipun begitu, Yohan tahu itu hanyalah rumor.Dia hanya ingin mendengarkan penjelasan Nabila.Nabila berjanji pada Putri Agung kalau dia tidak akan memberi tahu siapa pun tentang dirinya mencari suami sebelum masalahnya selesai.Jadi Nabila hanya tersenyum pada Yohan."Yang penting ini bukan untuk diriku sendiri.""Jangan-jangan ini membuatmu rendah diri?"Pangeran Clayton dalam pelukan Nabila bersandar di bahunya, terlihat sangat manja.Anak itu tidak tahu apa yang dibicarakan orang dewasa, hanya tahu kalau pelukan ibu terasa sangat hangat.Saat Yohan ingin bertanya lebih jauh, anak di dal

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1253

    Selir Nita menganggap kedua pangeran itu sebagai anaknya sendiri. Kalau bukan karena takut melihat wajah ketus Kaisar, dia ingin datang ke Istana Rubi setiap hari.Melihat wajah kedua pangeran itu, Selir Nita merasa harem ini tidak terlalu membosankan.Tidak disangka saat sedang menggoda kedua pangeran, Putri Agung datang.Selir Nita langsung tercengang."Kak?"Putri Agung yang ada di depan ini telah berubah drastis sampai Selir Nita tidak berani mengenalinya.Putri Agung menatap Selir Nita dengan mata menyipit, lalu melihat ke sekeliling."Mana Yang Mulia Ratu?"Selain kedua pangeran, hanya ada Selir Nita dan pelayan di istana ini.Ada yang tidak beres ....Selir Nita menjelaskan tanpa memusingkannya."Barusan Pangeran Arvin menjatuhkan batu tinta dan menodai tubuh Yang Mulia Ratu. Dia pergi ke ruang dalam untuk berganti pakaian."Putri Agung tiba-tiba melangkah maju untuk meraih pergelangan tangan Selir Nita dan bertanya dengan suara rendah."Terus apa yang kamu lakukan di sini?""Ni

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1252

    Permaisuri Agung meninggal tanpa sempat melihat wajah keturunannya.Di dalam ruang meditasi Gunung Junga, para pelayan berlutut sambil menangis tersedu-sedu.Di dalam istana.Di Istana Giok, Ibu Suri mendengar kabar buruk itu dan berdiri di samping kasur dalam kondisi syok untuk waktu yang lama.Saat Permaisuri Agung masih hidup, Ibu Suri begitu kasar dan bahkan bisa dikatakan kejam.Sekarang setelah meninggal, ternyata Ibu Suri merasa agak sedih.Ibu Suri menghela napas dan tenggorokannya tercekat."Mana Kaisar? Apa dia tahu tentang ini?"Bibi Asih buru-buru menjawab, "Ibu Suri, Kaisar telah mengutus orang ke Gunung Junga untuk menjemput Permaisuri Agung!"Keesokan harinya, peti mati Permaisuri Agung dibawa ke istana.Istana mengadakan upacara pemakaman untuk kematian Permaisuri Agung dan semua anggota keluarga kerajaan harus menghadiri pemakaman tersebut.Para selir di harem mengenakan pakaian berkabung untuk mengantar kepergian Permaisuri Agung.Di aula duka, tangisan terus terdenga

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status