Share

Mencari

“Gue hapus ya fotonya,” ucap Jevan.

Rara menggeleng, foto yang dikirimkan Bu Windia memang mengerikan. Foto tangan yang digores sehingga mengeluarkan darah, membuat gadis itu ketakutan. Entah apa maksudnya, Rara juga tak memahami pikiran ibu kandungnya.

“Lo yakin?” tanya Jevan.

“Gue rasa…gue bakal minta Naren selidikin dulu maksudnya,” kata Rara.

Jevan menghela napas, “Janji sama gue. Jangan buka pesan dari nyokap lo.”

Rara mengangguk yakin.

“Nyokap lo kirim alamat rumah, apa ini alamat rumahnya?” tanya Jevan masih membaca pesan dari Bu Windia.

“Lo mau kesana?” tanya Jevan lagi karena Rara tak menanggapi apapun.

“Gue gak yakin, Jev,” jawab Rara takut.

“Oke. Kita pulang aja ya. Hp lo matiin aja,” kata Jevan melayangkan senyumnya, berharap dapat menenangkan Rara. Jevan mengembalikan ponsel ke pemiliknya.

+++

“Makasih udah mengantar, Nona,” kata Naren sopan sembari menatap Jevan. Jevan baru saja sel

Anavya

Terima kasih ~ Mohon dukungannya ~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status