Bab 9

Raihana tersedar dari lena, kepalanya merasa sakit yang teramat. Kawasan disekeliling nya terasa begitu asing, matanya yang berpinar itu digosok perlahan. Kejadian semalam masih kabur di kotak pemikirannya. Pintu ruangan itu dibuka oleh seseorang, terlihat wajah seorang gadis yang kemungkinan berusia 20 tahun. Gadis itu menghampiri Raihana yang masih terbaring di atas katil

   “Saya dekat mana ni? Awak siapa?” Raihana menyoal dalam ketakutan, setelah kejadian dia diculik di lapangan kapal terbang itu dia jadi takut untuk mempercayai orang asing.

   “Saya Nazra, semalam akak pengsan dekat tepi tong sampah belakang café saya. Itu yang saya bawa akak ke rumah saya. Akak ok?” Nazra menyoal dengan simpati, dia kasihan melihat wajah Raihana yang terdapat kesan luka dan wajahnya yang tampak pucat dan lesu.

   “Terima kasih Nazra, maaf sebab susahkan Nazra. Akak ok je.” Raihana membalas dengan senyuman pahit di bibirnya.

  &