Terjerat Obsesi CEO Arogan

Terjerat Obsesi CEO Arogan

last updateLast Updated : 2025-04-28
By:  Salwa MaulidyaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
66 ratings. 66 reviews
135Chapters
6.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Ceraikan suamimu, dan jadi milikku selamanya!" Elena tak pernah menyangka pria yang bersumpah mencintainya akan mengkhianatinya. Hatinya hancur, hingga langkah kaki yang linglung membawanya ke sebuah bar—tempat ia bertemu dengan Karl, pria tampan yang dulu pernah mengisi hatinya lima tahun lalu. Dalam pelarian emosionalnya, satu malam bersama Karl berubah menjadi jerat yang sulit dilepaskan. Karl, dengan tatapan dingin penuh obsesi, menginginkan Elena hanya untuk dirinya. Namun cinta ini tak semudah itu. Saat masa lalu dan janji yang pernah diucapkan bertabrakan dengan hasrat yang baru, Elena harus memilih: melawan ketertarikan berbahaya yang Karl tawarkan atau menyerahkan dirinya pada cinta yang penuh risiko. Saat batas antara cinta dan obsesi semakin kabur, akankah Elena menemukan jalan keluar, atau justru tenggelam lebih dalam bersama Karl?

View More

Chapter 1

Bukan Malam yang Harus Dikenang

“Kurang ajar! Pria tidak tahu diri. Berani sekali kau mengkhianatiku. Argh!” 

Elena terus mengoceh dalam keadaan mabuk di sebuah minibar yang ada di hotel bintang lima tersebut. Wanita cantik berusia tiga puluh tahun itu tidak terima diselingkuhi oleh sang suami.

“Apa yang kau lakukan di sini, Elena?”

Wanita itu menoleh pelan setelah mendengar suara dari samping. Penglihatannya yang sudah memudar akibat mabuk, sontak menyipitkan mata menatap sosok pria tegap yang duduk di sampingnya. 

“Apa kau mengenaliku?” la menatap pria itu yang meski samar-samar, terlihat tampan.

“Ada apa denganmu, Elena?” tanya pria itu dengan nada datarnya sembari membantu Elena agar duduk dengan tegap.

“Aku ….” Elena menghela napas berat. Baru saja ia hendak berdiri, namun, kakinya terasa lemas hingga akhirnya hanya menatap wajah pria itu. “Apa kau mau menemaniku malam ini?” tanyanya dengan nada menggoda.

Pria yang dengan paras wajah yang nyaris sempurna itu mengerutkan keningnya. Ia lalu menggeleng, tak menyikapi ajakan wanita itu.

“Kau sedang mabuk. Biar aku antar ke rumahmu.”

“Tidak, tidak.” Elena menolak. Namun, tangannya yang melingkar di ceruk leher pria itu menatap lekat wajahnya, ingin melihat dengan jelas, seberapa tampan pria yang menghampirinya itu.

“Kau tahu? Aku baru saja melihat pengkhianatan yang dilakukan oleh suamiku. Dia bercinta dengan sekretarisnya.”

Ia kemudian mendekat dengan tangan berada di bahu lelaki itu. “Dia melakukan hal itu di depan mataku. Jika dia saja bisa melakukannya, seharusnya aku juga bisa melakukannya, bukan? Aku benar, kan?”

Tangan Elena merayap pada dada bidang lelaki itu yang masih terbalut kemeja putih dengan kancing atas sudah lepas dari tempatnya.

“Aku ingin balas dendam!” ucapnya dengan suara lirihnya. Elena menatap dengan mata menggodanya. Bibir merahnya melengkungkan senyum padanya.

“Daripada pulang ke rumah, sebaiknya ikut aku ke kamar.” Elena mencoba untuk berjalan, menyeret tangan pria itu agar mau menemaninya malam ini.

“Tunggu, Elena!” Pria itu menahan tangan Elena ketika mereka tiba di dalam kamar. "Aku sudah bilang padamu, kau sedang mabuk!" ucapnya dengan tegas, lalu membantu Elena agar berdiri dengan tegap.

Elena tersenyum, lalu menatapnya dengan tatapan menggoda. “Kenapa? Kau tidak tertarik padaku? Atau mungkin karena ini?” Elena menggigit bibirnya, masih dalam keadaan mabuk, dia menggila lagi.

“Apa karena aku kurang lihai di atas ranjang sampai membuat Gio berpaling dariku?” lirihnya kemudian menatap lekat wajah pria itu.

“Kau tahu, padahal aku sangat lincah di atas ranjang,” bisiknya dengan tangan kini berpusat pada inti tubuh pria itu. “Kau yakin, akan menolakku?” godanya lagi.

Pria itu semakin geram karena sikap Elena yang semakin menjadi dan menggoda dirinya. Sebagai pria normal, siapa yang tidak tergoda dengan godaan yang dibuat oleh Elena yang sedari tadi menyentuh fisiknya?

"Kau memang penggoda handal, Elena!" Lantas ia meraup bibir wanita itu dengan penuh semangat. “Kau ingin balas dendam pada suamimu, kan? Mari kita lakukan,” bisiknya.

Elena tersenyum penuh kemenangan. “Sentuh aku. Puaskan aku malam ini,” pintanya dengan suara menggodanya.

“Shitt!” geramnya. Elena semakin membuatnya menggila. Ia kembali meraup bibir Elena sembari membuka seluruh kain yang ada di tubuh wanita itu, pun dengan dirinya.

“Eungh ….” Elena mendesah ketika merasakan hujaman yang kini berada di atasnya.

Pria itu memandangi Elena yang sedang terbaring telanjang seperti kanvas tanpa warna, siap untuk dilukis oleh gairah yang membara.

Gerakan demi gerakan ia lakukan di atas tubuh wanita itu. Matanya tidak bisa lepas dari pandangan wajah Elena yang begitu memukau. Lihai dan mendominasi, tubuh pria itu bergerak bebas sembari mendengarkan desahan ringan di bibir Elena.

Ruangan itu terasa panas, setiap helai udara menyerap aroma tubuh mereka, seolah merekam dosa yang begitu manis untuk dilupakan.

Elena terkesiap, dadanya naik-turun terengah, matanya membola menyapu ruangan yang terasa asing sekaligus menyakitkan.

Melihat wanita yang dia kenal sejak lima tahun lalu—kuliah di kampus yang sama bahkan satu kelas, tidak ada alasan baginya untuk menolak ajakan wanita yang tampak frustasi itu.

"Ini ... sangat nikmat. Akh!" desah Elena semakin membuat lelaki itu bergairah dan menghantam tubuh Elena dengan gerakan yang mematikan. 

**

Elena terkesiap, terkejut bukan main saat melihat seorang pria yang terbaring santai di sampingnya.

"Karl?" bisik Elena, suaranya serak seperti menahan sesuatu yang berat di tenggorokannya. Pria yang dulu pernah ada di hatinya lima tahun yang lalu kini ada di sampingnya. Bahkan menghabiskan malam bersamanya! 

Pria tampan berusia tiga puluh tahun, dengan rambut hitam yang sedikit acak-acakan, membuka mata perlahan, lalu menatapnya dengan datar.

"Sudah bangun rupanya," ucap Karl dengan nada tenang, tetapi nadanya menggigit.

Elena menunjuk wajah Karl dengan tangan gemetar, ekspresinya berubah antara marah dan bingung.

"Kau! Apa yang kau lakukan padaku, Karl?" Suaranya meninggi, hampir seperti teriakan. Cepat-cepat, dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos, sementara wajahnya memerah.

Karl bangkit setengah, bertumpu pada siku, lalu mengerutkan kening seolah tidak percaya dengan tuduhan itu. "Aku? Kau sendiri yang menyeretku kemari," balasnya tenang, tatapannya tetap mengunci mata Elena.

“Kau mabuk, lalu mengajakku ke kamar yang telah kau pesan sendiri, Elena,” tutur Karl mengingatkan Elena pada malam yang memabukkan itu.

"Tidak mungkin!" Elena memekik, tangannya langsung menutup mulutnya sendiri.

Ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi semalam. Potongan-potongan ingatan berkelebat di benaknya—aroma alkohol, suara tawa yang dipaksakan, dan akhirnya rasa hampa yang membawanya pada Karl.

Hatinya kembali tertusuk, mengingat alasan ia berada di tempat ini. Pengkhianatan suaminya, yang ia saksikan dengan mata kepala sendiri. Adegan itu masih begitu nyata. Wanita murahan itu, Sekretaris suaminya, dengan tubuhnya yang memeluk Gio begitu mesra di ruang kerjanya.

Semuanya terekam jelas saat Elena membawa makan siang untuk Gio, berharap bisa memberi kejutan manis. Ternyata, ia-lah yang dikejutkan.

"Gio …," bisik Elena, air mata mulai menggenang di sudut matanya. Luka itu kembali terbuka, meneteskan perih yang tidak kunjung sembuh.

Karl mengamati perubahan di wajah Elena, tetapi ia tidak mengatakan apa-apa. Tatapannya tajam, seolah membaca pikiran wanita di depannya.

Elena menoleh ke arah Karl, mencoba mengumpulkan keberanian untuk berbicara. "Anggap saja hari ini tidak pernah terjadi, Karl. Ini hanya … kecelakaan," ucapnya dengan suara lirih namun tegas.

Karl mendengar itu, lalu tertawa kecil, senyuman sinis tersungging di wajahnya. "Kecelakaan, katamu?" ulangnya, suaranya sedikit lebih berat. Ia duduk tegak di atas ranjang, menatap Elena dengan pandangan yang tajam, penuh arti.

"Tidak semudah yang kau katakan, Elena!” Ia mendekat menatap dingin wajah Elena. “Sekali kusentuh, kau tidak akan pernah mudah lepas dariku!”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(66)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
66 ratings · 66 reviews
Write a review
user avatar
Wiediajheng
malu ngga... malu ngga diperlakukan begitu sama karl... orang tua macam apa kalian alma frans selama ini tak ada perhatiannya ke Karl namun setelah Karl. sukses baru kamu sok ngaku2 dan pengen mengatur hidupnya.... dihhh
2025-03-18 07:24:51
0
user avatar
Wiediajheng
skrg ikutin apa kata Karl el... dia calon suami yg bukan hanya bertanggung jawab soal ekonomi tapi segala hal. Karl memperhatikan mu lebih dari apapun dari yg kecil sampe yg luar biasa penting
2025-03-08 20:22:40
0
user avatar
Risma123
Bagus banget ceritanya ...berharap akhir cinta Elena bahagia
2025-03-08 07:17:13
0
user avatar
Wiediajheng
puas kamu elena... paham kn... sekarang bgaimana perasaan Karl terhadapmu.. jangan ragu lagi yaaa. melangkah lah dengan pasti. dengan dia yang amat menghargai dan juga mencintai.. happy terus yaa
2025-03-06 18:09:42
0
user avatar
Wiediajheng
lebih baik kamu jujur Karl kan semua keputusan tetap ada ditanganmu kamu ngga mau di intervensi keluargamu.. .jujur atau pun ditutupi tetap sama.. kamu maunya Elena.. jadi ya udh ksih tau aja mereka Terima atau ngga Terima ya terserah mereka intinya kamu maunya tetap ama elena
2025-03-06 17:47:24
0
user avatar
Wiediajheng
hanya dijadikan selingkuhan selama ini dijadikan pemu4s n4fsunya Gio dan pada akhirnya kamu ditendang tanpa sepeserpun harta yg diberikan Gio terhadapmu jessss..
2025-02-27 07:41:04
0
user avatar
wieanton
Gio msh aja ambisi mau ngancurin Karl.. emang agak lain ini laki2
2025-02-23 14:12:21
0
user avatar
Wiediajheng
yeeeyy.. yeeyyyy.. positip yeeeyy... yeeeyy reaksi Karl..... wuaahhhh jungkir balik salto saking bahagianyaaa ngga percuma lembur siang malam jauh2 kehawai buat bikin adonan akhirnya membuahkan hasil.........
2025-02-19 15:59:02
0
user avatar
Wiediajheng
wuahhh kamu dapetin perjaka ting ting dong ya Elena menang banyaak kamu udah kaya raya tajir melintir... bujang ting ting pulak....
2025-02-19 14:36:03
0
user avatar
Lala Khanafi
top bukunya.. seruu, mau lanjut lagi
2025-02-19 12:33:05
0
user avatar
Wiediajheng
kan emang kesitu untuk bercîntàà Elena rus mau ngapain lagi bahkan bukan hanya sampai pagi tapi sampe siang kemabli ke malem kembali lagi ke pagi... tak akan terlewatkan sedetikpun .........
2025-02-17 10:02:25
0
user avatar
Wiediajheng
eeehhh like father like son yooo bapake kang selingkuh ya nurun ke anaknyaaa wkwkwkkwkw kalo. kata orang jawwa kacang nurut lanjaran... eaaaaakkk
2025-02-17 09:16:24
0
user avatar
Wiediajheng
buahahaaa... pokoknya tujuan Karl cuma satu..... nganu... dan nganu.... setiap waktu sampe Elena hamil kalo Elena belom hamil ga pokonya di anu terus.........
2025-02-17 07:36:54
0
default avatar
Lala Khanafi
bagus kak bukunya... di lanjutkan sampai tamat kk
2025-02-16 23:16:06
0
user avatar
Wiediajheng
dan dia mendekati Elena bukan karena cinta tapi karena menghalangi Karl untuk mendekati Elena juga dia tak mau Elena mendapatkan Karl... licikkk amaat kamu gio
2025-02-16 07:54:44
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
135 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status