แชร์

Bab 3

ผู้เขียน: Ana Merwin
Tangan Rossa yang hendak membuka pintu langsung terhenti. Ada apa ini? Bukankah Keluarga Naratama bangkrut karena diakuisisi Arman? Mengapa sekarang sudah muncul masalah?

Rossa tiba-tiba teringat akan kenangan lama yang telah lama terlupakan. Seharusnya dikatakan sebagai ingatan dari kehidupan sebelumnya.

Akuisisi Arman terhadap Keluarga Naratama disebabkan oleh kegugurannya waktu itu.

Jelas-jelas Fera yang mendorong Rossa ke dalam kolam. Namun, di mulut Fera justru berubah menjadi Rossa yang melompat sendiri ke dalam kolam untuk menjebak Fera.

Orang awam sekalipun tidak akan percaya dengan kebohongan semacam itu.

Akan tetapi, Arman justru memercayainya.

Untuk menghukum Rossa karena menakut-nakuti Fera, serta karena Rossa hamil tanpa persetujuannya, Arman tanpa ampun mengambil alih perusahaan dan pabrik Keluarga Naratama.

Ketika Rossa terbangun setelah terbaring tiga hari di rumah sakit akibat keguguran dan demam, dia justru mendengar kabar jika Keluarga Naratama sudah bangkrut dan Hardi bunuh diri.

Pada saat itu, Rossa merasa hancur, putus asa dan tidak ingin hidup lagi.

Sebulan kemudian, kakak Rossa, yaitu Justin, menelepon Rossa sekali. Justin memberi tahu Rossa bahwa dirinya sudah pergi ke luar negeri. Kemudian, sejak itu tidak pernah ada kabar lagi.

Pada saat itulah, keluarga Rossa hancur berantakan dan Rossa kehilangan segalanya.

"Rossa, kenapa kamu ada di sini?"

Pada saat itu, pintu kantor terbuka dari dalam. Justin memandang Rossa dengan kaget, karena seharusnya Rossa tidak berada di situ.

"Keluarga Naratama mengalami masalah, kenapa kalian nggak memberitahuku?" tanya Rossa dengan susah payah.

Ternyata, masih ada begitu banyak hal yang terjadi pada Keluarga Naratama, yang tidak diketahui Rossa.

Justin mengerutkan kening. "Kamu sudah dengar semuanya?"

"Rossa, Ayah dan kakakmu akan mengurus masalah perusahaan. Jangan khawatir, semuanya akan segera beres." Hardi juga ikut maju untuk menenangkan Rossa.

Rossa menatap ayahnya yang masih hidup. Namun, dia mendapati di pelipis ayahnya sudah tumbuh rambut putih. Kerutan di sudut mata Hardi juga bertambah dan wajahnya dipenuhi kekhawatiran yang tidak dapat disembunyikan.

Rossa ingat. Saat pertama kali menikah dengan Arman, hati Rossa sepenuhnya tercurah pada Arman, Rossa sama sekali tidak memperhatikan kondisi ayahnya.

Sekarang, saat mengingatnya kembali, Rossa merasa ingin bunuh diri karena tidak mengetahui sama sekali masalah besar yang terjadi di rumahnya.

Sebelumnya, Rossa memang cukup awam dalam urusan bisnis. Namun, karena Arman sepenuh hati menekuni pekerjaannya, Rossa pun mulai mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, Rossa tahu betul bahwa barang-barang di pabrik Keluarga Naratama menumpuk dan tidak laku terjual, tetapi menghentikan dan membiarkan mesin-mesin menganggur, akan menjadi pemborosan tenaga kerja dan sumber daya. Yang lebih penting lagi, jika pabrik berhenti beroperasi, dunia luar akan langsung tahu bahwa Keluarga Naratama sedang menghadapi kesulitan.

Jadi, mereka hanya bisa memaksakan diri untuk bertahan.

"Ayah, jangan bohongi aku lagi. Katakan saja yang sebenarnya, apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga kita?"

Melihat jika dirinya tidak bisa lagi menyembunyikannya, Hardi pun menghela napas panjang.

"Ayah, lebih baik katakan saja pada Rossa," kata Justin.

Hardi melambaikan tangannya, tidak lagi mencoba menghentikan.

Barulah kemudian Justin menjelaskan situasinya secara rinci kepada Rossa, memberitahukan kesulitan yang dihadapi Keluarga Naratama saat ini.

Barang-barang di pabrik menumpuk dan tidak bisa dijual, sehingga dana tidak bisa kembali. Akan tetapi, proses produksi setiap harinya tetap membutuhkan biaya. Akibatnya, pemasukan tidak sebanding dengan pengeluaran dan keuangan perusahaan dengan cepat menjadi terbatas.

"Untungnya, saat itu kamu menikah dengan Arman. Dengan memanfaatkan nama besar Arman, kami berhasil mendapatkan beberapa pesanan kecil. Sekarang, beberapa lini produksi sudah dialihkan untuk mengerjakan pesanan tersebut, jadi kerugian sedikit berkurang. Tapi, semua itu masih belum cukup. Kalau nggak ada pesanan baru atau barang-barang lama tetap nggak bisa dijual, perusahaan kemungkinan besar hanya bisa bertahan sekitar tiga bulan lagi."

Justin tentu tidak akan menjelaskan sedetail ini kepada orang luar. Namun, kepada adik sendiri, tidak ada alasan untuk menyembunyikannya.

"Tiga bulan…" Rossa terkejut mendengar waktu yang disebutkan. Di kehidupan sebelumnya, perusahaan diakuisisi empat bulan kemudian. Jadi, saat itu, meskipun Arman tidak mengakuisisi, Keluarga Naratama memang sudah tidak bisa bertahan lagi.

Tidak bisa.

Rossa cepat-cepat menggelengkan kepalanya.

Rossa tidak seharusnya mencari alasan untuk membela Arman. Mungkin saja, Arman hanya memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan.

Akan tetapi... "Apa sekarang satu-satunya harapan keluarga kita hanya bergantung pada nama besar Arman?"

Benar, yang dimaksud adalah Arman, bukan Keluarga Damara secara keseluruhan.

Arman adalah seorang jenius di dunia bisnis. Hanya dalam beberapa tahun, dia berhasil melipatgandakan usaha Keluarga Damara. Sepuluh tahun lalu, Tirta tiba-tiba terserang penyakit jantung dan dirawat di rumah sakit. Saat itu, tidak ada yang memimpin Keluarga Damara, sehingga kakak Arman, yaitu Bayu Damara mengambil alih. Akan tetapi, Bayu tertipu dalam masalah pendanaan dan langsung merugi triliunan, hingga hampir membuat Keluarga Damara menyatakan bangkrut.

Pada saat itulah, Arman yang masih berusia delapan belas tahun, maju ke depan. Dia membalikkan keadaan dan mengamankan posisinya sebagai CEO Grup Damara.

Ketika membicarakan Keluarga Damara, orang luar hanya mengenal Arman dan tidak tahu banyak tentang anggota Keluarga Damara lainnya.

"Ya," kata Justin sambil menghela napas.

"Kalau aku cerai dengan Arman sekarang, bukankah Keluarga Naratama akan langsung hancur?"

"Rossa, kamu bilang apa?" Justin tiba-tiba menyela dari samping.

Lantaran suara Rossa tadi terlalu pelan, Justin tidak bisa mendengarnya dengan jelas.

Rossa tersadar dan langsung menggelengkan kepalanya. "Nggak… Bukan apa-apa."

Rossa sudah menandatangani perjanjian cerai, sekarang dia tidak berani mengatakannya.

Apa yang harus dia lakukan?

Jika dia bercerai sekarang, hal tersebut akan menjadi pukulan terakhir yang benar-benar menghancurkan Keluarga Naratama.

Bisakah menunda perceraian selama tiga bulan, lalu selama tiga bulan itu mencari cara untuk menyelamatkan krisis Keluarga Naratama?

Rossa harus melakukannya. Jika tidak, dia bukan hanya akan kehilangan Keluarga Naratama, tetapi juga ayah dan kakaknya sendiri.

Saat menyadari dirinya terlahir kembali, Rossa bersumpah di dalam hati bahwa di kehidupan ini, dia tidak akan membiarkan ayahnya mengalami musibah atau kakaknya pergi jauh.

Rossa tidak hanya ingin menyelamatkan Keluarga Naratama yang sedang terancam, tetapi juga nyawa ayahnya sendiri.

Seharian penuh, Rossa terus menanyakan kepada Hardi dan Justin tentang kondisi perusahaan, laporan keuangan dan produk perusahaan. Lantaran terus didesak tanpa henti, mereka pun terpaksa memberikan semua informasi tersebut kepada Rossa.

Setelah menghabiskan sepanjang sore untuk memeriksa dokumen-dokumen tersebut, Rossa merasa kepalanya pusing. Bahkan, setelah kembali ke vila barunya dan Arman, pikiran Rossa masih dipenuhi dengan deretan angka dan laporan tersebut.

Saat masuk dan melihat seorang pria duduk di sofa dengan aura yang suram dan penuh tekanan, Rossa sempat merasa agak terkejut.

Arman.

Tuhan benar-benar sangat memanjakan pria ini. Tidak hanya memberinya otak yang cemerlang dan bakat bisnis yang unik, tetapi juga wajah yang begitu tampan.

Wajah Arman memiliki proporsi yang nyaris sempurna, lebih sedikit saja terasa kurang, lebih banyak sedikit terasa berlebihan. Seakan-akan, Arman adalah karakter yang keluar dari komik, tetapi sama sekali tanpa kesan feminin, justru penuh dengan aura maskulin.

Dengan tinggi lebih dari 186 sentimeter dan tubuh dengan proporsi sempurna, hanya dengan duduk santai di sana, Arman sudah memancarkan aura bangsawan dan keanggunan yang tiada tara.

Arman adalah mahakarya Tuhan yang paling istimewa. Di mana pun dia berada, selalu menjadi pusat perhatian, membuat orang tidak bisa mengalihkan pandangan.

Sebelumnya, Rossa jatuh cinta pada pandangan pertama karena penampilan Arman. Entah mengapa, kemudian Rossa mencintainya begitu dalam.

Meskipun sekarang hati Rossa sudah terluka oleh pria ini, saat kembali melihat wajahnya, Rossa tetap tidak bisa menahan diri untuk tidak terpana dan terus menatapnya.

"Singkirkan tatapan tergila-gilamu itu."

Nada suara Arman yang penuh penghinaan itu membuat Rossa kembali tersadar.

Rossa pun segera mengalihkan pandangannya. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas di dalam hati. Sayang sekali wajah tampan itu tidak bisa menyembunyikan sifat buruk pria ini.

Dia membalas kata-kata Arman, "Aku juga nggak ingin melihatmu. Tapi, kamu duduk di tempat yang langsung terlihat begitu aku masuk. Siapa tahu kamu memang sengaja ingin aku melihatmu?"

"Cerewet." Tatapan Arman menjadi dingin saat dia melemparkan tumpukan dokumen ke atas meja. "Besok, pergi ke Kantor Catatan Sipil."

Rossa melihat dokumen yang sudah sangat dikenalnya itu. Dia cepat-cepat mengambilnya dan membaliknya hingga halaman terakhir.

Arman benar-benar sudah menandatanganinya.

Nama "Arman Damara" ditulis dengan indah dan kuat, layaknya karya kaligrafi seorang ahli. Namun, Rossa tidak punya waktu untuk mengaguminya. Pikirannya sudah mulai mencari cara.

Sebelumnya, Rossa tidak mengetahui keadaan Keluarga Naratama. Saat menandatangani surat perjanjian cerai, Rossa dengan berbesar hati tidak meminta apa pun. Dia bahkan menyerahkan sebagian dari harta sesannya.

Namun, hal-hal itu sekarang adalah penyelamat bagi Keluarga Naratama.

Rossa menatap surat perjanjian cerai di tangannya. Detik berikutnya, dia langsung merobeknya.

Rossa merobek surat perjanjian cerai itu menjadi dua bagian.
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Aku Tidak Butuh Cintamu yang Terlambat   Bab 100

    Rossa memang sangat marah. Namun, dalam sekejap dia kembali tenang.Arman adalah suaminya yang akan segera bercerai dengannya. Setelah bercerai, Arman bisa melakukan apa pun yang dia inginkan. Rossa tidak akan terkejut jika Arman segera menikahi Fera, apalagi hanya mengatur agar Fera bergabung dengan Grup Damara."Bu Fera." Rossa menyilangkan tangan di dada. Dia tersenyum dingin dan berkata, "Kamu tahu nggak, ada kata di internet yang memang khusus untuk menggambarkan orang seperti kamu.""Kata apa?" Fera menengadah dengan penuh rasa ingin tahu."Wanita yang tampak tenang dan baik hati, tapi sebenarnya kejam dan manipulatif," kata Rossa dengan acuh tak acuh.Ekspresi Fera sempat tampak sedikit berubah. Namun, Fera dengan cepat menunduk dan mulai meneteskan air mata. "Bu Fera, aku tahu kamu pasti salah paham tentang Kak Arman, makanya kamu sampai menghina aku seperti ini. Tapi, aku nggak akan menyalahkanmu."Arman hanya diam saja."Kalau saat kamu mengatakan semua ini cuma salah paham,

  • Aku Tidak Butuh Cintamu yang Terlambat   Bab 99

    Setelah melihat-lihat, Rossa bersiap untuk pergi. Namun, tepat saat hendak keluar dari toko, Rossa melihat Fera masuk sambil menggandeng tangan Arman."Kak Arman, aku sudah punya banyak baju. Kamu nggak perlu beliin aku lagi."Fera masuk dengan sikap malu-malu. Namun begitu masuk, pandangannya langsung tertuju pada Rossa. Dengan ekspresi pura-pura terkejut, Fera berkata, "Bu Rossa, kenapa kamu ada di sini? Jangan-jangan kamu tahu aku dan Kak Arman mau ke sini."Maksudnya adalah, Rossa sudah mengikuti mereka.Bahkan diam-diam, dari sudut yang tidak terlihat oleh Arman, Fera sempat melemparkan tatapan menantang ke arah Rossa.Telapak tangan Rossa mengepal erat. Meskipun dia sudah tidak mencintai Arman lagi, melihat pria itu dengan terang-terangan bermesraan dengan Fera di depan umum, sementara dirinya sendiri bahkan tidak diizinkan dekat dengan pria lain, Rossa merasa semuanya begitu ironis.Hati Rossa sudah mati rasa. Dia menatap mata Arman yang dalam dan gelap itu.Rossa tersenyum dan

  • Aku Tidak Butuh Cintamu yang Terlambat   Bab 98

    Rossa mengamati perusahaan pakaian tersebut dan menemukan bahwa perusahaan itu dikelola dengan buruk. Bukan hanya tidak menghasilkan keuntungan, malah justru harus disubsidi oleh grup.Setelah menghabiskan pagi harinya untuk memeriksa laporan keuangan, sore harinya Rossa mengadakan rapat dengan semua departemen untuk mencari akar permasalahan.Namun, di luar dugaan, semua orang saling lempar tanggung jawab. Akhirnya, rapat pun berakhir tanpa hasil.Begitu waktu pulang tiba, Rossa langsung pulang tepat waktu.Begitu Rossa pergi, seluruh kantor mulai bergosip ramai-ramai."Nggak tahu apa-apa, tapi langsung jadi Manajer Umum. Sebenarnya dia punya koneksi apa sih?""Dia dibawa langsung oleh Pak Doddy. Katanya pagi tadi datang naik mobil Pak Arman. Jangan-jangan dia kerabat Keluarga Damara?""Mungkin juga pacar gelapnya Pak Arman.""Bukankah pacar gelapnya Pak Arman itu Bu Fera?""Katanya Pak Arman sudah menikah, berarti yang lain itu cuma selingkuhan."Gosip di kantor pun perlahan mulai me

  • Aku Tidak Butuh Cintamu yang Terlambat   Bab 97

    Arman mengejek dengan dingin, "Ini diatur langsung oleh Tuan Besar Dipa untukmu. Kalau kamu nggak pergi, aku hanya bisa membiarkan Tuan Besar Dipa yang mengurusmu."Rossa langsung terdiam.Sejujurnya, di Keluarga Damara, selain Arman, orang yang paling ditakuti Rossa adalah Tuan Besar Dipa.Dia terlihat ramah. Namun entah mengapa, selalu ada perasaan bahwa tidak ada hal yang bisa disembunyikan dari Tuan Besar Dipa. Matanya yang sudah melewati banyak pengalaman, seolah bisa menembus isi hati seseorang.Arman saja sudah mengetahui kondisi Keluarga Naratama, mustahil menyembunyikannya dari Tuan Besar Dipa.Sekarang, Rossa mulai merasa ragu. Jika memang demikian, kenapa dahulu Tuan Besar Dipa setuju menikah dengan Keluarga Naratama? Di kehidupan sebelumnya, Rossa tidak tahu kondisi keluarganya sendiri. Jadi, Rossa selalu menganggap pernikahan itu wajar.Namun, di kehidupan ini, banyak hal terasa berbeda dari yang dibayangkan Rossa."Aku mengerti." Setelah berpikir sejenak, Rossa memutuskan

  • Aku Tidak Butuh Cintamu yang Terlambat   Bab 96

    Rossa memandang wajah pria yang begitu tampan di depannya. Arman sama sekali tidak menunjukkan kesabaran padanya. Namun, terhadap Fera, kesabaran Arman seolah tak terbatas. Apa pun yang dilakukan Fera dianggap tidak salah dan dapat dimaafkan.Sementara dirinya, hanya mengucapkan beberapa kata jujur saja tidak diperbolehkan."Aku mengerti," ucap Rossa datar.Jawaban ini jelas jawaban yang diinginkan Arman. Namun, mendengar jawaban patuh dari Rossa membuat Arman merasa gelisah. Sebaliknya, Arman mendapati dirinya merindukan wanita yang pernah berdebat dan bertengkar dengannya. Wanita yang terasa nyata dan penuh semangat.Setelah berkata seperti itu, Rossa menundukkan kepalanya sedikit, menyelinap keluar dari bawah lengan Arman, lalu langsung pergi."Kamu mau ke mana?" Arman tiba-tiba berbalik.Rossa menghentikan langkahnya, menoleh dan menjawab, "Makan."Akhir-akhir ini, Rossa memang sering mengantuk dan cepat lapar. Rossa tahu, ini karena kehamilannya. Untungnya, Rossa tidak mengalami m

  • Aku Tidak Butuh Cintamu yang Terlambat   Bab 95

    Arman terhuyung-huyung akibat dorongan itu. Tubuhnya sedikit mundur ke belakang. Dia juga sama marahnya.'Dia bilang apa tadi? Lumpur busuk?''Rossa, kamu benar-benar hebat.'Arman mengejar Rossa dengan marah. Namun, setelah memasuki rumah utama, Arman tidak dapat menemukannya."Mana dia?" geram Arman.Kepala pelayan menjawab, "Bu Rossa baru saja naik ke lantai atas. Pak Arman, apa Anda ingin memanggil Bu Rossa turun?"Memanggilnya turun, lalu lanjutkan pertengkaran?"Nggak perlu." Langkah Arman terhenti sejenak. Kemudian, Arman berbalik dan menuju ke ruang kerjanya. Meskipun satu tangannya terluka, tetap saja tidak bisa membiarkan segala sesuatunya terbengkalai.…Rossa mengunci dirinya di dalam kamar. Lantaran terlalu marah, perutnya sedikit terasa sakit.Rossa terkejut dalam hati, apakah anaknya ada masalah?Rossa memaksa dirinya untuk tenang. Kemudian, Rossa mengambil ponselnya dan berkonsultasi dengan dokter secara daring. Barulah Rossa tahu bahwa emosi yang terlalu kuat bisa meme

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status