Share

BAB 11

"Kalian salah paham." Ayra berbicara dengan tenggorokkan serasa tercekat. Tiba-tiba tempatnya didatangi orang-orang ini. Memergokinya bersama Satria. Dilirik lelaki itu, masih melongo atas apa yang didengarnya. Memberi tatapan tajam atas apa yang sudah dia perbuat sampai disangka yang tidak-tidak.

"Benar. Kami tidak melakukan apa-apa dan tidak ada hubungan apa-apa." Dia membela diri. Tidak seperti dulu saat di rumah Haris malah mengakui.

"Saya hanya membantu Ayra yang lagi sakit."

"Alasan. Jelas-jelas tadi kami melihatmu berpelukan." Warga tidak mempercayainya.

"Kalian mengaku saja jangan cari-cari alasan," sahut yang lain.

"Kita bawa saja ke Pak RT!"

"Ya, kita bawa lalu nikahkan!"

Ayra menggeleng-geleng tidak menyangka semua itu bisa menimpanya. Dia jelas tidak bersalah. Lagi-lagi, semua karna ulah Satria. Seharusnya lelaki itu tidak menemaninya, sampai ikut tidur bersama dan beraninya memeluknya. Dia yang setengah kesadarannya hilang akibat demam tidak begitu menyadari, yang di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Muthia Azzahra
jangan mudah luluh dong airanya,,, urai dulu benang kusut nya, jangan tisanya merasa menang dong, biar sudah menikah, tapi muka (malu) mau tarok dimana, baik satria dan Aira coba cari akar masalahnya dulu...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status