Melihat Muklis menyerang dengan kejam, bahkan ada niat membunuh yang terpancar dari matanya, Seno dan lainnya langsung terpana.Muklis terlalu kuat. Hanya berdiri jauh dan merasakan auranya saja sudah cukup membuat orang merinding."Sepertinya Nathan bakal berakhir di hari pembukaan kliniknya.""Aku benar-benar nggak mengerti. Mengapa dia berani sombong seperti itu? Apa dia nggak takut kehilangan nyawanya?""Pria tua bungkuk ini sangat menakutkan. Kalau aku jadi Nathan, aku pasti akan berlutut dan memohon ampun!"Berbagai diskusi hangat terdengar di mana-mana.Banyak orang tidak mengerti mengapa Nathan berani menantang Muklis.Tokoh-tokoh besar yang duduk di meja VIP saja tidak mengatakan apa-apa.Tokoh kecil sepertinya malah maju dan memamerkan kekuatanmu, bukankah itu namanya cari mati sendiri?Tamara mencibir. "Dia masih suka pamer seperti biasa. Kali ini, dia bakal dapat pelajaran berharga. Aku rasa, kepala pelayan Keluarga Sebastian kami bahkan bisa menghajar bajingan bodoh ini de
'Apa yang terjadi barusan?''Bagaimana bocah ini bisa menggoyahkan Teknik Penstabil Fondasi-ku?'Jangan tertipu dengan perawakannya yang pendek dan juga berat badannya yang tidak sampai 50 kg.Kekuatan bela diri yang dia praktikkan telah sampai tahap di mana dirinya sudah setenang gunung dan sekuat guntur.Ditambah lagi, Teknik Penstabil Fondasi telah diaktifkan. Jangankan didorong seseorang, Muklis juga tidak akan goyah sedikit pun meski tertabrak truk!Ini pasti hanya kebetulan saja.Muklis tidak begitu memikirkan hal itu. Bukankah hanya seorang pecundang kecil saja? Mana mungkin bocah seperti itu bisa mengguncangnya.Kalau begitu, yang tersisa hanyalah satu kemungkinan, yaitu kebetulan.Nathan langsung menghampiri Jasper. Alice juga tidak menghentikannya. Dia berkata dengan nada menghina, "Nathan, kamu bahkan nggak bisa mengurus dirimu sendiri, sekarang kamu masih peduli sama pecundang ini?"Nathan mengeluarkan sebuah pil dan memasukkannya ke mulut Jasper.Dia memeriksa tangan Jaspe
"Apa yang dilakukan Nathan ini? Apa dia nggak takut mati?""Beraninya dia membela Jasper? Sepertinya dia sudah bosan hidup.""Padahal Alice si wanita gila itu datang buat menghancurkan papan nama klinik, tapi Nathan malah nggak bersembunyi dan berani keluar. Bocah itu benar-benar keras kepala!"Beberapa hadirin yang menyaksikan adegan itu mulai mengkritik penampilan Nathan.Bahkan, beberapa orang dari pasukan bawah tanah, yang tidak mengenal Nathan, menganggap aksi Nathan sama saja dengan mencari mati."Tuan Nathan, biar aku yang turun tangan saja," kata Arjun.Nayana juga berkata dengan nada dingin, "Kamu nggak perlu bertindak. Biar aku dan Arjun yang menghadapi Senior ini saja."Nathan melengkungkan bibirnya dan berkata, "Senior apaan. Hanya si bungkuk bau tanah saja. Kalian nggak perlu gugup seperti itu.""Jangan ikut campur lagi. Biar aku saja!"Arjun dan Nayana langsung tertegun.Si bungkuk bau tanah?Tuan Nathan, kamu berani menyebut Muklis seperti itu?Walau kamu sangat hebat, t
Liya hanya mendengus dingin dan tidak menanggapinya lagi.Jika Nathan berani maju sekarang, dia pasti akan dipukul setengah mati oleh Muklis!"Nggak ada seorang pun di dunia bela diri Beluno yang berani maju? Kalian semua hanya sekelompok pengecut!""Kalau begitu, Tuan Jasper, aku akan mengebirimu lebih dulu. Biar kamu coba bagaimana rasanya melihat keturunanmu menjadi abu!"Alice mengangkat kakinya dan bersiap menginjak selangkangan Jasper.Kesadaran Jasper hampir kabur, tetapi dia masih berteriak, "Bunuh aku kalau kamu hebat. Kalau kamu nggak membunuhku, cepat atau lambat, aku pasti akan menghabisimu."Wajah Seno berubah muram. Jika dia tidak mengambil tindakan, Jasper pasti akan mati.Hanya saja, kekuatannya tidak selevel dengan Muklis. Percuma saja dia mengambil tindakan sekarang.Apalagi, murid-murid dari Perguruan Bela Diri Jenawi. Kekuatan mereka juga jauh lebih rendah.Jika salah satu dari mereka maju, Muklis pasti akan menghabisi mereka dengan satu tamparan!"Alice, sudah cuku
Regina mengerutkan kening dan berkata, "Alice merasa balas dendam pada Jasper saja belum cukup. Sekarang sepertinya dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk menginjak-injak reputasi Beluno dan menunjukkan kearoganannya."Tiara berkata dengan nada jijik, "Waktu melihat Alice ditindas oleh Jasper sebelumnya, aku masih merasa sedikit simpati padanya.""Tapi setelah dilihat sekarang, wanita ini juga cukup licik. Cepat atau lambat, dia pasti akan menanggung konsekuensi perbuatannya!"Muklis berdiri dengan kedua tangan di belakang punggung, lalu menatap ke arah kerumunan di bawah panggung, dan berkata dengan nada sinis, "Kudengar dunia bela diri Bimala penuh dengan pahlawan.""Aku pernah ke Naroa sebelumnya, tapi nggak ada yang istimewa. Untungnya, ada beberapa orang berbakat di sana.""Setelah sampai di Beluno, kupikir bisa bertemu dengan orang-orang yang kekuatannya setara denganku. Siapa sangka, tempat kumuh ini lebih parah dari Naroa."Ejekan yang terang-terangan itu membuat semua hadi
Jasper kini berlumuran darah dan diinjak di bawah kakinya. Jadi, Alice tentu harus memamerkan postur kemenangannya.Mereka yang tatapannya tidak sengaja tertangkap oleh Muklis refleks menundukkan kepala dan tidak berani menatap matanya.Penampilan Muklis yang mengerikan telah membuat banyak orang ketakutan.Walau kata-kata Alice sangat arogan dan pantas dihajar!Namun, semua orang sangat menghargai hidup mereka. Mustahil mereka akan mempertaruhkan nyawa hanya untuk menyelamatkan Jasper."Alice, sudah cukup," ucap Samuel dengan suara berat."Kamu sudah menghajarnya seperti ini. Bisa dikatakan, amarahmu juga sudah terlampiaskan. Perseteruanmu dengan Perguruan Bela Diri Jenawi bisa dianggap berakhir, 'kan?"Sebagai wali kota Beluno, dia memang tidak begitu suka dengan Perguruan Bela Diri Jenawi.Namun, dia juga tidak mungkin hanya berdiam diri dan menyaksikan Jasper dibunuh oleh orang luar.Alice tersenyum dan berkata, "Lantaran Pak Wali Kota sudah buka mulut, aku pasti akan memberi muka.