Share

Bab 11. Kabar Kehamilan

Kehadiran Kristal yang tak lain adalah mamanya Dio, cukup membuat dada Arash berdebar-debar. Dia masih teringat momen ketika diusir tanpa ada satu pun yang membela. Belajar dari pengalaman, kali ini dia mengambil sikap yang berbeda. Dia tampak lebih tegar.

“Aku sudah menyingkir dari suami Tante Kristal,” ucap Arash usai minggir dua langkah ke samping kanan dengan tenang.

“Dasar bocah tengil! Minggir!”

Arash terpaksa harus membuat jarak beberapa langkah lagi dari sang ayah. Kini, dia berdiri tepat di samping Varen. Tentu saja sahabat Arash itu hendak membela, tapi lekas dicegah melalui tatapan mata.

“Tolong, jangan membuat keributan di sini!” tegas Zen dengan setengah memelankan suaranya.

“Aku datang dengan damai, sampai aku melihat dia memelukmu dengan tidak wajar,” alasan Kristal sembari menatap tidak suka ke arah Arash.

“Sikap mama yang tidak wajar. Arash itu putrinya Ayah Zen. Wajar bila dia memeluk ayahnya karena rindu,” celetuk Dio.

“Tapi dia bukan putri kandung Zen. Harusnya di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status