Home / Thriller / Bloody Girl / 07. Ancaman

Share

07. Ancaman

Author: Fit
last update Huling Na-update: 2021-09-25 17:55:13

Tin!!

Haeun mengalihkan tatapannya ke arah jalan saat mobil merah membunyikan klaksonnya. Terlihat Eunra yang keluar dari mobil dengan mengenakan topi baseball. Wanita yang terpaut dua tahun darinya itu berlari kecil. Ia melirik pria berpakaian hitam yang ada di dekat Haeun.

"Siapa dia?" tanya Eunra.

Haeun mengedikkan bahunya. "Entahlah, mungkin dia ingin duduk juga."

Haeun mengamit lengan Eunra lalu ia bergegas pergi dari sana. Ia mengambil alih kursi kemudi, sedangkan Eunra duduk di sampingnya. Sebelum pergi, ia melihat ke arah taman itu. Namun sosok pria berpakaian hitam itu sudah menghilang. Haeun tersenyum miring, lalu ia melajukan mobil itu. Firasatnya mengatakan bahwa sebentar lagi hidupnya akan terganggu oleh pria itu.

~~~

Haeun membelalakkan kedua matanya saat melihat pria tinggi berdiri di depan rumahnya. Eunra yang semula ingin keluar mobil langsung ditahan oleh Haeun. Ia menggelengkan kepalanya
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Bloody Girl   09. Diculik

    Waktu sudah tengah malam, tapi Haeun masih terjaga. Ia tengah memandangi layar laptopnya. Matanya terus meneliti setiap kata yang keluar. Ia akan terus menyelidiki siapa sebenarnya Baekyung. Bisa-bisanya selama ini ia tidak sadar dengan kehadiran polisi di sekitarnya. Ia menggulir layar laptop itu ke bawah, terdapat banyak foto anggota kepolisian. Ia mengamatinya satu per satu, tapi tidak ada satu pun yang terlihat seperti pria tersebut. Tiba-tiba ponsel di sampingnya bergetar. Haeun segera menjawab panggilan dari kliennya tersebut."Seseorang mengikutiku!" pekik Youngsoo dari telepon.Haeun menghela napasnya pelan. Rupanya ia masih harus bekerja di tengah malam. Inilah yang membuatnya tidak suka bekerja dengan idol. Ia lebih suka bekerja dengan pengusaha kaya yang tidak akan bekerja selama 24 jam."Di mana lokasimu saat ini?" tanya Haeun."Aku sudah mengirimnya!"Setelah mengatakan itu, panggilan langsung berakhir. Ia

  • Bloody Girl   08. Akhir dari kegagalan

    Setelah para pria bertubuh besar itu pergi, Haeun langsung membawa masuk Eunra ke dalam ruangan kerjanya. Ia memerintahkan Baekyung untuk tetap di luar karena ruangan itu bersifat rahasia. Haeun merebahkan Eunra di salah satu ranjang yang biasa menjadi tempat tidurnya jika kelelahan. Haeun membersihkan luka lebam yang ada di wajah Eunra menggunakan air hangat, karena ia tidak memiliki es batu. Ia tak mungkin menyuruh Baekyung untuk mencari es batu. Maka dari itu ia akan memberikan pertolongan dengan bahan seadanya.Setelah semua luka sudah dibersihkan, Haeun mengoleskan salep untuk mempercepat proses penyembuhan. Setelah selesai, ia langsung keluar dari ruangan tersebut. Ia melihat Baekyung yang sedang merapikan barang yang berserakan di lantai. Beberapa masih bisa diselamatkan, tapi untuk minuman dan makanan cair sudah terlanjur rusak. Mungkin ini akan menjadi kerugian terbesarnya, tapi ia tidak terlalu memikirkan hal itu. Toko ini hanyalah sebuah sampul untuk pekerjaa

  • Bloody Girl   07. Ancaman

    Tin!!Haeun mengalihkan tatapannya ke arah jalan saat mobil merah membunyikan klaksonnya. Terlihat Eunra yang keluar dari mobil dengan mengenakan topi baseball. Wanita yang terpaut dua tahun darinya itu berlari kecil. Ia melirik pria berpakaian hitam yang ada di dekat Haeun."Siapa dia?" tanya Eunra.Haeun mengedikkan bahunya. "Entahlah, mungkin dia ingin duduk juga."Haeun mengamit lengan Eunra lalu ia bergegas pergi dari sana. Ia mengambil alih kursi kemudi, sedangkan Eunra duduk di sampingnya. Sebelum pergi, ia melihat ke arah taman itu. Namun sosok pria berpakaian hitam itu sudah menghilang. Haeun tersenyum miring, lalu ia melajukan mobil itu. Firasatnya mengatakan bahwa sebentar lagi hidupnya akan terganggu oleh pria itu.~~~Haeun membelalakkan kedua matanya saat melihat pria tinggi berdiri di depan rumahnya. Eunra yang semula ingin keluar mobil langsung ditahan oleh Haeun. Ia menggelengkan kepalanya

  • Bloody Girl   06. Pelarian

    "Nampaknya kita memang ditakdirkan untuk bertemu kembali," ujar Baekyung. Youngsoo yang berada di kursi belakang mulai penasaran dengan apa yang terjadi. Ia berusaha untuk bisa melihat sosok di luar mobil itu melalui kaca mobil yang sedikit terbuka. Baekyung yang sedang menatap Haeun tanpa sengaja melihat kehadiran Youngsoo. Ia tersenyum tipis, lalu mendekatkan wajahnya pada Haeun. "Hebat ... kau bahkan dekat dengan bintang yang sedang bersinar," ujar Baekyung setengah berbisik. Haeun tak mengeluarkan sepatah kata pun. Ia menjawab semua ucapan Baekyung melalui tatapan tajamnya. Dengan cepat ia menutup kaca mobil tesla itu, lalu memundurkan mobilnya agar bisa lepas dari mobil yang menghalangi jalannya. Baekyung yang melihat itu pun segera masuk ke dalam mobilnya. Ia tidak akan membiarkan wanita yang mengusik pikirannya selama beberapa hari itu pergi dengan mudah. Namun saat ia baru menghidupkan mesin, mobil tesla itu sudah melesat pergi.

  • Bloody Girl   05. Bertemu lagi

    "Serang!"Kang Haeun yang masih belum memprediksi langkah selanjutnya pun mulai panik. Kumpulan gadis remaja itu mulai mendekatinya. Ia terus berusaha untuk memutar otaknya. Matanya menyapu ke segala arah. Sampai akhirnya ia menemukan sosok yang bisa menolongnya. Secepat kilat, ia menarik tubuh Heeyoung yang berada di barisan depan. Ia baru ingat kalau adiknya itu tergabung dalam komunitas Soovers yang bisa di bilang fans fanatik Youngsoo.Heeyoung sempat terkejut, tapi dengan sekali kedipan, gadis itu langsung mengerti maksud kakaknya tersebut. Layaknya aktris yang handal, Heeyoung mampu dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya menjadi sangat ketakutan. Padahal biasanya, ia bisa saja dengan mudah mengalahkan siapa pun yang mengganggunya. Tapi demi pekerjaan kakaknya, ia rela menjadi penakut seperti ini."Jika kalian bergerak 1 cm saja, gadis ini akan terluka!" teriak Haeun.Rombongan gadis itu pun membeku di tempat masing-masing. M

  • Bloody Girl   04. Hari pertama

    Kang Haeun memicingkan kedua matanya dari dalam mobil. Pandangannya mengarah pada sosok Youngsoo yang mengenakan setelan jas berwarna hitam. Pria itu baru saja keluar dari kediamannya. Saat itu Haeun seperti bukan melihat manusia, melainkan malaikat. Sosok Youngsoo begitu berkilau disorot oleh sinar matahari pagi. Tubuh besar pria itu terlihat sangat sempurna dipadu dengan jas hitam, terutama bahu lebarnya. Hanya ada satu hal yang membuat Haeun tidak tertarik dengan pria tersebut. Sorot matanya. Ia sangat membenci sorot tajam pria tersebut. Haeun menghela napasnya pelan saat menyadari keputusan yang sudah ia pilih. Mungkin seharusnya ia tidak melibatkan perasaan pada pekerjaannya. Semuanya akan lebih baik jika ia mati rasa. Ia yang masih memiliki hati itu cukup menyulitkan pekerjaannya.Haeun melirik arloji yang melingkar di tangannya. Waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi, mengapa ia sudah berkeliaran di luar rumah? Padahal biasanya ia baru akan mulai bekerja pukul 1 si

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status