Share

BAB 13. UNGKAPAN CINTA SANG CEO

"Tidak, aku tidak takut hujan lebat, aku juga tidak takut petir, aku lebih takut saat berdua dengan kekasih orang." Arsyila langsung mengambil tasnya dengan kasar. Dia segera bangkit dan terburu-buru ingin pergi.

"Tunggu!"cegah Mahardika membuat Arsyila menoleh ke arah Mahardika.

"Apa kamu cemburu?" tanya Mahardika begitu merasa senang jika benar adanya Arsyila cemburu.

"Kenapa musti cemburu? Tidak penting," kata Arsyila sembari membelakangi Mahardika.

"Tetaplah di sini, hujan di luar sangatlah lebat. Aku yakin kamu tidak akan baik-baik saja kalau pulang sekarang," cegah Mahardika yang tidak mau terus terang akan gadis yang dia maksud sebagai calon istri.

"Aku tidak mau di kira merebut kekasih orang," bantah Arsyila terlihat emosi.

Mahardika menatap lekat wajah Arsyila. Arsyila memundurkan tubuhnya saat Mahardika semakin mendekat.

"Tolong jangan seperti ini." Terlihat sekali Arsyila yang ketakutan. Mahardika tak peduli dengan ucapan Arsyila. Dia masih menatap lekat wajah Arsyila, bahk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status