LOGIN
Setelah pikiranku jernih kembali, rasa marah langsung membakar dadaku. Aku hampir saja menendang pintu rumah Erina, kemudian menyeret dua perempuan tidak normal itu dan mempermalukan mereka. Namun, detik berikutnya aku menahan diri. Berbuat seperti itu tidak ada gunanya, itu terlalu mudah untuk Yola. Perempuan busuk yang berkhianat tanpa rasa berdosa harus diberi pelajaran yang setimpal.Diam-diam, aku mengambil ponsel dan merekam suara memalukan yang terdengar dari dalam. Setelah itu, aku langsung menghubungi seorang detektif, memintanya menyelidiki dan mengumpulkan bukti hubungan Yola dan Erina. Bagaimanapun, aku dan Yola sudah resmi mendaftarkan pernikahan kita. Putus bukan lagi sekadar kata. Dan uang mahar seratus tiga puluh dua juta yang sudah kuberikan, mana mungkin aku biarkan hilang begitu saja?Setelah semuanya beres, aku menelepon Yola, pura-pura tidak tahu. Aku ingin mendengar suara paniknya, ingin tahu alasan apa lagi yang akan ia karang untuk menipuku. Begitu mendengar ala
“Ada apa? Bilang saja,” ucapku, aku sama sekali belum menyadari betapa seriusnya hal yang akan dia katakan.Hingga Rika membuka mulut dan menjatuhkan sebuah bom yang membuat tubuhku langsung menegang.“Hubunganmu dengan Yola… Pasti tidak akan bertahan lama. Karena… Yola punya orang lain.”Kalimat itu membuat kepalaku serasa meledak, telingaku berdengung dan jantungku seakan berhenti berdetak.Yola punya pria lain? Siapa? Bagaimana mungkin aku tidak tahu?Aku adalah orang pertama yang mengambil keperawanan Yola. Sebelum ini Yola sangat menjaga kepolosannya, dan itu bukan hanya ucapan belaka. Aku sendiri yang membuktikannya beberapa hari lalu. Kalau bukan pertama kali, mana mungkin dia sampai berdarah?Aku langsung mengelak dan berbicara dengan nada tinggi, “Tidak mungkin! Kamu tahu dari mana dia punya pria lain? Dia jelas-jelas masih perawan. Tidak mungkin ada perselingkuhan yang hanya pegangan tangan dan ciuman ringan?”Melihat aku sangat yakin dengan hal itu, Rika hanya menghembuskan
Malam setelah tanggal pernikahan ditetapkan, aku langsung menarik Yola pulang ke rumahku untuk melampiaskan hasrat yang sudah menggebu-gebu. Yola juga sangat kooperatif, bahkan memintaku tidak memakai pengaman. Katanya, toh kami sebentar lagi akan menikah, tidak perlu pakai perlindungan. Kalau sampai hamil, kebahagiaan kami justru akan menjadi ganda.Aku seketika merasa hidupku sangat beruntung. Aku tidak menyangka Yola bisa berpikiran terbuka seperti itu. Belum menikah saja sudah berniat memberiku anak. Perempuan sebaik sangat langka.Aku pun dengan senang hati mendominasi permainan. Hanya saja, rasanya benar-benar tidak seperti yang aku bayangkan. Meski Yola sangat kooperatif dan tidak menolak sama sekali, tapi dia sangat membosankan di ranjang. Yola hanya diam kaku seperti batang kayu. Jangankan keterampilan, suara desahan manja pun tidak ada. Seluruh prosesnya seperti aku sedang bermain sendiri dengan boneka yang tidak punya jiwa sedikit pun.Dan setiap aku selesai, Yola pasti lan
Memikirkan itu, aku tiba-tiba merasa sedikit iba pada Rika. Bagaimanapun juga, di usianya sekarang, adalah saat hasrat biologisnya sedang berada di puncak. Ayah Yola jelas sudah tidak berdaya. Jika tidak, mana mungkin meninggalkan istri secantik ini sendirian di rumah, sementara dirinya malah pergi memancing dengan teman-temannya? Kadang bisa sampai semalaman memancing. Bukankah itu berarti karena dia tidak berani pulang?Kemudian aku dengan sopan menyapa mereka berdua, “Paman… Tante, selamat sore.”Setelah itu, aku mengeluarkan hadiah yang tadi kubeli dan mengulurkannya ke depan.Ayah Yola melirik barang di tanganku. Kelihatannya dia cukup puas dengan apa yang kubawa, bahkan dengan sigap membantuku membawanya.“Anak muda, kamu perhatian sekali.”Tentu saja aku harus perhatian. Bagaimanapun, usiaku juga tidak lagi muda. Susah payah bisa menemukan pacar sebaik Yola, tentu harus kujaga sebaik mungkin. Di zaman penuh godaan seperti sekarang, Yola masih bisa mempertahankan keperawanannya,
Rika mulai berbicara dengan tergagap, “Kamu… Kenapa… Kenapa kamu bisa tahu? Kamu… kamu siapa sebenarnya?”Ternyata benar seperti dugaanku, Rika adalah ibu tiri Yola. Dan aku hampir saja melakukan hal yang tidak senonoh dengan calon ibu mertuaku. Ini… ini benar-benar gila.Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal, situasi ini sangat canggung. Aku benar-benar tidak tahu bagaimana menjelaskan identitasku pada Rika.Akhirnya, Rika justru menebaknya sendiri, “Kamu… jangan-jangan… pacarnya Yola?”Aku mengangguk, dan Rika langsung mematung.Suasana di sekitar mendadak hening dan sangat terasa canggung. Walaupun Rika bukan ibu kandung Yola, tetap saja posisi dan statusnya sudah jelas. Dan tadi, selain ‘hal itu’ yang belum sempat terjadi, tapi kami sudah terlanjur melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. Bahkan aku sekarang lebih tahu ukuran dan lekuk tubuh Rika daripada tubuh pacarku sendiri.Melihat waktu yang semakin menipis, aku tidak sempat bicara banyak. Aku buru-buru mengenakan paka
Tepat ketika aku bersiap menyerahkan keperjakaanku, suara pintu rumah Rika tiba-tiba terdengar seperti sedang dibuka dengan kunci. Seketika seluruh tubuhku melemas, mana mungkin aku masih punya pikiran untuk melanjutkan?Yang lebih panik dariku justru Rika yang berada di bawahku. Ia buru-buru mendorong tubuhku untuk menjauh dan dengan cepat bangun. Engsel pintu terlihat mulai diputar, dalam keadaan genting itu Rika menyeretku masuk ke kamarnya dan menyuruhku bersembunyi di dalam lemari pakaian. Begitu masuk ke lemari, aku akhirnya bisa menarik napas dan sedikit tenang.Namun saat aku baru saja merasa lega, tiba-tiba aku mendengar suara pacarku dari luar.“Ibu, Ayah mana? Belum pulang? Bukannya sudah aku bilang kalau malam ini pacarku mau datang untuk membicarakan rencana pernikahan kami? Kenapa sampai sekarang belum pulang juga?”Aku langsung terpaku di tempat saat mendengar kalimat Yola. Kepalaku seketika kosong. Tadi di rumah Rika jelas tidak ada siapa pun, tapi sekarang tiba-tiba Yo







