Short
Cerita di Kereta Bawah Tanah

Cerita di Kereta Bawah Tanah

โดย:  Pelan-pelan Sajaจบแล้ว
ภาษา: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9บท
9views
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด

แชร์:  

รายงาน
ภาพรวม
แค็ตตาล็อก
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป

Di dalam gerbong kereta yang sesak. Seorang wanita yang tak sanggup lagi menahan godaanku sedang memegangi perut bagian bawahnya, memohon padaku dengan suara putus-putus, “Jangan… jangan di sini… terlalu banyak orang…” Tapi aku yang sudah merasakan manis tubuhnya, mana mungkin bisa berhenti begitu saja? Aku menjawab wanita itu dengan suara baritonku untuk menggodanya, “Kamu tidak memakai celana dalam, sengaja agar lebih mudah, 'kan? Jangan takut, aku akan pelan-pelan…” Tak kusangka, setelah semuanya terlanjur terjadi, aku baru mengetahui kenyataan mengejutkan bahwa wanita yang ada dalam dekapanku saat ini adalah ibu tiri pacarku.

ดูเพิ่มเติม

บทที่ 1

Bab 1

Namaku Farhan Bagaskara, umurku sudah dua puluh delapan tahun. Ironisnya, di usia ini, sebayaku banyak yang sudah menjadi ayah, sedangkan aku masih perjaka. Bukan karena aku tidak bisa atau aku tidak menarik. Masalahnya pacarku, Yola, terlalu menjaga diri. Selain berpegangan tangan, berpelukan, dan sedikit ciuman, dia tidak pernah mengizinkan yang lebih dari itu.

Suatu malam, aku tidak sengaja membuka tautan yang dikirim teman.

Setelah menonton beberapa video yang menampilkan wanita polos dan telanjang, membuat pikiranku panas, tubuhku terasa gelisah dan tidak tenang. Akhirnya aku memutuskan untuk menemui Yola.

Begitu bertemu, aku langsung menciumnya dengan tidak sabaran. Tanganku melingkari pinggangnya, menggerayanginya dengan acak, mencoba meredakan nafsu membuncah yang sejak tadi membakar dadaku. Tapi belum sempat apa-apa, Yola sudah mendorong tubuhku menjauh.

“Yola, aku ini pacarmu. Masa aku tidak boleh menyentuhmu sedikit saja?”

Melihat tubuh Yola yang begitu menawan, aku sulit menahan diri. Tanpa sadar, aku menggenggam kedua pergelangan tangan halusnya, berniat untuk menciumnya lagi. Namun Yola menolehkan kepalanya, dia menghindari ciumanku. Bahkan memberi satu dorongan keras di perutku, sambil memelototiku marah.

“Bukankah kita sudah sepakat? Setelah bertunangan baru boleh melakukan hal itu!”

Dorongan Yola hampir membuatku roboh, dia sungguh tidak main-main. Tapi melihat dada Yola yang lumayan besar bergerak naik turun sesuai ritme nafasnya, rasa sakit akibat dorongannya itu hilang. Digantikan dengan nafsu birahiku yang semakin membuncah, aku ingin melakukannya dengan gaya kasar.

“Aku tidak peduli. Kalau kamu tidak mau, setidaknya bantu aku. Kalau tidak, aku bisa stres sendiri dan kamu akan kehilangan pacarmu ini.”

Aku menatap wajahnya yang merona sambil terengah-engah. Yola menunduk, bingung dan pasrah, akhirnya dia hanya bisa mengangguk pelan. Tapi Yola terlalu polos, dia benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Setiap gerakannya membuatku meringis kesakitan.

“Ah… sakit… jangan begitu…”

Serangkaian upaya yang kami lakukan justru membuatku semakin tidak nyaman. Untungnya, Yola akhirnya setuju bahwa akhir pekan ini aku bisa datang ke rumahnya untuk melamar secara resmi dan menentukan hari pernikahan. Kalau orang tuanya sudah memberi kami restu, hubungan kami akhirnya bisa melangkah ke tahap yang lebih intens, tahap yang selama ini hanya ada di anganku.

Akhir pekan pun tiba. Aku berdandan rapi, memakai setelan jas, rambut ditata, sepatu mengilap. Aku berharap bisa memberi kesan baik pada keluarga Yola.

Di kereta bawah tanah menuju rumah Yola, pikiranku terus melayang. Aku membayangkan saat di mana aku bisa sepenuhnya memiliki Yola. Bayangan-bayangan itu terus berputar di kepalaku, sampai membuatku gelisah dan nafasku tanpa sadar menjadi berat. Tepat ketika pikiranku mengembara di titik paling liar, tiba-tiba sesuatu yang lembut menabrak tubuhku dari samping.

“Aduh… sakit…” Suara seorang wanita terdengar manja di telingaku, lembut dan menggoda sekaligus.

Bersamaan dengan suara itu, aroma harum yang manis menyeruak di indra penciumanku, membuatku spontan tersadar. Saat kepalaku menunduk, aku melihat seorang wanita berpenampilan menggoda. Wanita itu mengenakan pakaian berkerah V yang potongannya rendah, menampilkan belahan dadanya, yang sekarang sedang menempel padaku karena guncangan kereta.

Pandanganku secara naluri tertarik ke bagian depan bajunya yang sedikit terbuka, membuatku penasaran apa yang ada dibalik baju itu. Walau hanya sekilas, pemandangan itu tetap saja membuat nafasku tercekat. Dada wanita itu sangat besar dan sangat putih, belum pernah aku melihat dada sebesar itu. Tentu saja dadanya lebih besar dari punya Yola. Meskipun aku belum pernah menyentuh dada Yola, kurang lebih ukuran dada Yola hanya 36B, mana mungkin aku bisa kecanduan?

Sebelum wanita itu sempat bereaksi, aku mencoba menyentuh dadanya dua kali dengan siku. Kelembutan dan kehangatan yang sekilas terasa itu membuat pikiranku sempat buyar. Tanpa bisa mengendalikan diri, sejenak aku membayangkan bagaimana rasanya jika aku punya pacar berdada besar seperti dia. Namun ini jam sibuk, gerbong penuh dan sesak, orang-orang berdesakan di mana-mana. Jangankan berbuat macam-macam, menjaga jarak saja sulit. Aku hanya bisa sesekali mencuri pandang dan berimajinasi. Pada akhirnya aku harus mencoba menenangkan diri, meski bayangan tadi masih tertinggal samar di benakku.

แสดง
บทถัดไป
ดาวน์โหลด

บทล่าสุด

บทอื่นๆ

ถึงผู้อ่าน

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

ไม่มีความคิดเห็น
9
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status