Share

48. Terlalu cepat

“Aku nggak bilang kita balikan, Rangga,” tegur Aya. Rangga mengangguk. Ia terus menggandeng jemari tangan Aya saat keduanya berjalan kaki menyusuri jalanan sekitar lokasi itu.

“Sean tanyain kamu terus, Aya,” ucap Rangga. Aya mendongak, menatap Rangga yang juga menatapnya. “Sean kangen kamu… Papanya juga, sih,” ledek Rangga yang mendapat cubitan di lengannya dari Aya. Rangga tertawa.

“Cinta aku nggak? Kamu belum jawab dari tadi,” tanya Rangga lagi.

“Nggak,” jawab Aya yang terdengar seperti gumaman.

“Nggak denger. Cinta nggak sama aku?” Rangga menghentikan langkah kakinya, keduanya berdiri berhadapan. Aya menatap lekat, kedua bahunya merosot.

“Nggak tau, bingung…” jawab Aya dengan wajah menggemaskan, ia memejamkan mata lalu membuat lengkungan bibir ke bawah. Rangga terkikik geli.

“Aku mau peluk kamu, ya,” izinnya. Lalu dengan cepat mem

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Indah Hayati
nyesek abi nya udah pergi sekarang gk ada lagi penderitaan sakit yang di tanggung abi, bener bangat kata ghania harus hadapi bersama apa pn rintangan nya pasti bahagia tu sean nya udh datang langsung melepaskan kangen semangat thor terus up nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status