Share

Kebodohan Keysha

Dua orang lelaki dan perempuan itu tengah menghabiskan yang begitu panas. Si lelaki mencumbu hebat perempuan di bawahnya itu. Lelaki itu, Aresta Mahendra seorang aktor dengan citra yang baik, kehidupan mewahnya kerap kali disorot, dan lagi penggemar gilanya yang selalu tak luput dari pembicaraan warga net. Namun semua citra yang ditayangkannya melalui layar kaca tidaklah sama dengan aslinya. Seperti saat ini, ia membawa pulang perempuan secara acak untuk ditidurinya.

“Ahhh” Desah Keysha saat merasakan pencapaian keduanya.

“Tubuhmu sangat indah hhh kukira wajahmu saja yang indah” Ares menggigit bibir bawahnya, semangatnya semakin memuncak kala kejantanannya bermain-main indah di dalam lubang perempuan di bawahnya itu.

Satu tepukan keras dibagian pantat Keysa mendarat. Desahan lainnya pun muncul dari mulut perempuan itu. Dirinya yang berada di ambang batas kesadarannya, membuat perempuan itu menikmati cumbuan kasar yang dilakukan Ares di atasnya. Lagi-lagi ciuman mendarat di bibir Keysa. Ares kini bahkan memasukkan lidahnya mengabsen seluruh gigi Keysha. Seperti tak ada rasa puas, Ares menurunkan bibirnya ke bagian perpotongan leher Keysha. Ia mencumbunya dengan begitu brutal.

“Siapapun namamu, kau sungguh sangat enak arrghh sayanghh” Seiring bicaranya, Ares turut mengeluar-masukkan kejantanannya dengan tempo yang semakin cepat.

“Aaahh aaaahh” Desah Keysha semakin keras.

“Mendesahlah lebih keras sayang, suaramu sangat indah. Sebut namaku, Ares” Bisik Ares dengan sensual di telinga Keysha.

“Areshhh….areshhh akuuhh tidakhh kuhh-aaat aahhhh”

“Bersama” 

Setelah mereka pun keluar dan Ares segera mencabut kejantanannya. Ia melepas kondom yang menyelimuti kebanggaannya itu. Keduanya terengah setelah pelepasan kesekian mereka. Keysha yang lelah bercampur mabuk itu langsung hilang menyelam ke alam mimpinya.

“Gila, kau sungguh luar biasa. Aku tak percaya ini kali pertamamu” Ares tersenyum sambil mengelus wajah Keysha.

“Kau tahu, ini salah satu yang terhebat yang pernah kurasakan dalam tahun ini. Mungkin aku akan mencarimu lagi suatu saat nanti jika aku menginginkannya” Ares tetap berbicara meskipun lawan bicaranya itu tak menyahutinya sama sekali.

“Have a nice dream, baby. Semoga kau bermimpi seperti fiksi yang kau tulis” Ares tersenyum miring saat membayangkan tulisan yang sedikit ia baca di laptop perempuan itu.

Keesokan paginya, Keysha membuka matanya. Ia mengernyit saat merasakan kepalanya berat dan tubuhnya seperti terbelah menjadi serpihan. Ia dengan susah payah menggerakkan tangannya mencari gawai milliknya. Namun beberapa detik kemudian, ia menyadari tempat ini sangat asing, ini bukan kamar apartemennya. Ia mulai menginvasikan pandangannya ke segala arah.

“Ini di- aww” Keysha hendak duduk namun tertahan karena seluruh  tubuhnya yang terasa begitu sakit.

Dengan perlahan, Keysha pun merangkak untuk bisa duduk. Meskipun sambil mengeluh kesakitan, perempuan itu akhirnya bisa terduduk dengan sempurna.

“Anjir, ini dimana ? Gue abis diculik ? Ayo Keysha ingat sesuatu!” Ia menjambak rambutnya berusaha membuat kepalanya mengingat apa yang terjadi semalam.

“Kemarin gue ke cafe kan, nulis, abis itu- Ayo, Key. Inget lagi, Key” 

Seorang perempuan tiba-tiba masuk ke kamar itu, yang mana tentu saja mengagetkan Keysha yang sedang bermonolog itu.

“Baju lo udah gua laundry tuh di atas kursi” Ujar perempuan yang baru masuk itu.

Mendengar itu, sontak Keysha langsung menundukkan pandangannya untuk melihat ke arah tubuhnya. Ia membulatkan bola matanya hingga terasa hampir keluar dari tempatnya, ia baru menyadari bahwa tubuhnya polos tak tertutupi sehelai benang pun. Dengan segera Keysha menarik selimut di sampingnya dengan asal, yang penting sekarang tubuhnya tertutupi. Keysha pun kembali menatap si perempuan itu.

“Siapa ? Ini dimana ?” Tanya Keysha dengan takut-takut, pasalnya perempuan itu memandangnya dengan wajah angkuhnya.

“Ga perlu tahu deh lo, sekarang sebutin aja jumlah yang lo mau” Jawab perempuan itu dengan nada jutek.

“Hah ? Jumlah apa ?” 

“Tarif lo per malam lah. Jangan merasa sok spesial pokoknya, Ares ga pernah tuh yang namanya jatuh cinta sama cewek. Setelah dapet pasti langsung dibuang”

Keysha mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia merasa telinganya tak pernah bermasalah selama ini, tapi bukankah dia baru saja mendengar nama Ares keluar dari perempuan itu. Apa yang dimaksud Aresta Mahendra, aktor terkenal itu, Keysha menggeleng.

“S-sebentar, A-ares ? Maksud kamu Aresta Mahendra ? Aktor ? Yang sering ada di TV ?” Tanya Keysha bertubi-tubi.

“Iya, apa lo ga inget semalem abis diapain ?” Perempuan itu menghembuskan nafas kasarnya.

“Udah ya, abis ini Ares ada jadwal gue harus nemenin dia. Ini ga tau kurang apa lebih buat harga semalam lo, kalo kurang lo bisa telfon ke gue aja, ini kartu nama gue. Udah gue pergi” Lanjut si perempuan itu sambil menaruh sejumlah uang dan sebuah kartu kecil di atas meja.

Pikiran Keysha tiba-tiba dipenuhi oleh beberapa kejadian semalam. Ia baru mengingat apa yang terjadi meskipun tidak semuanya. Tatapannya menjadi kosong, ia tak menyangka keperawanannya sudah hilang. Ia baru menginjak usia 24 tahun dan yang semalam terjadi, ia tak tahu harus bilang apa ke orang tuanya nanti. Keysha mengusap wajahnya dengan kasar.

“Apa lagi ini, Tuhan” Rengek Keysha yang kini air matanya sudah menetes 

Setelah sampai di apartemennya, Keysha hanya berbaring diatas kasurnya memandang langit-langit kamatnya. Sudah sejak siang yang lalu ia berada di posisi itu. Sesekali air matanya terjatuh mengalir melewati pelipisnya. Pikirannya hanya memikirkan keperawanannya yang hilang begitu saja. DItambah lagi lelaki itu membayarnya, membuatnya seperti pelacur yang gemar tidur dengan banyak lelaki. DIrinya merasa begitu kotor dan hina.

Ia membayangkan bagaimana jika nanti ia hamil. Ares adalah seorang aktor terkenal, tak mungkin ia mau bertanggung jawab. Bahkan mungkin manajemennya akan menuntutnya jika ia menyebarkan berita itu di internet. Kehidupan yang dekat dengan publik figur sungguh sangat jauh dari ekspektasi Keysha. Ia berpikir begitu jauh dan membuatnya benar-benar ingin menghilang dari bumi ini.

Seandainya ia sadar saat itu, seandainya ia tak minum minuman laknat itu, seandainya ia memesan minuman lain, seandainya ia tak pergi ke cafe itu, bahkan seandainya dirinya hanya berdiam di rumah saja saat itu, itu semua pasti tak akan terjadi. Keysha tak akan kehilangan satu-satunya yang paling berharga dari dirinya. Pikirannya mulai merutuki dirinya yang bodoh dan sebagainya.

“BODOH” 

“BODOH”

“BODOH”

Ujar Keysha berkali-kali sambil memukuli kepalanya. Tiba-tiba sebuah suara bel pintu menghentikan Keysha dari kegiatannya. Ia melirik ke arah pintu sambil merutuki seseorang yang bertamu di saat dirinya seperti itu. Dengan tertatih Keysha bangkit dari tidurnya. 

“AWWW Sakit sekali” Keysha meringis sambil berpegangan pada sisi meja.

Keysha berjalan perlahan sambil sesekali meringis saat merasakan alat kelaminnya sakit luar biasa. Ia sudah bersusah payah kembali dari rumah aktor biadab itu dan pergi  berjalan ke kasurnya, kenapa ia harus juga berjalan ke pintu lagi. Alasan ini yang membuat ia berbaring hampir seharian di kasurnya. Semua karena aktor biadab itu.

“Siapa ?” Tanya Keysha dengan nada tertahan karena merasakan sakit.

Tak ada jawaban apapun dari bagian luar pintu. Keysha mengernyit, jika saja ini hanya prank, mungkin Keysha benar-benar akan murka luar biasa.

“Siapa ? Nyari sia-” Ucapan Keysha tertahan saat melihat seseorang yang berdiri tepat di hadapannya itu.

“A-ares ? Apa yang-”“Hai, baby. Do you miss me ?” Ares tersenyum miring dengan pandangan laparnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status