Share

Bab 153

Author: Yovana
"Heh." Stella tertawa karena sangat kesal. "Kalian semua benar-benar menyayangi bocah nakal itu!"

"Dia adalah batasan Steven," kata Alex menekankan.

Stella terdiam.

Setelah beberapa saat, baru Stella bertanya, "Alex, bisakah aku memercayaimu?"

"Tolong percayalah padaku sekali ini." Nada Alex terdengar serius, "Tenang saja. Kalau kamu membujuk Vanesa untuk menyetujui syarat dari Steven, aku juga akan mengawasi Steven."

Stella mengatupkan bibirnya, terdiam beberapa detik, lalu bertanya lagi, "Lalu, apa kamu tahu kenapa Steven bersikeras pergi ke Republik Giyana?"

Alex sebenarnya bisa menebak tujuan Steven.

Namun, dia tahu bahwa dia benar-benar tidak bisa mengatakannya sebelum mereka pergi.

Jika Alex mengatakannya, Vanesa pasti tidak akan pergi!

"Aku juga nggak tahu." Tentang masalah ini, Alex hanya bisa berbohong, "Bagaimana kalau nanti aku membantumu untuk bertanya padanya?"

"Kalau kamu bertanya padanya, apa dia akan memberitahumu?" tanya Stella.

"Aku nggak tahu tentang itu. Kemungkinan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 216

    Vanesa dan Stella pun saling berpandangan.Stella menahan tawanya dan sengaja berujar memprovokasi Jake, "Kalau kedua anaknya ternyata laki-laki, Pak Jake yang cinta buta sama anak perempuan satu ini pasti akan menangis, 'kan?""Stella!" Jake langsung murka. "Jangan mengucapkan kata-kata yang bawa sial seperti itu!"Stella dan Vanesa langsung tertawa.Sepanjang perjalanan, suasana di dalam mobil terasa cukup menyenangkan dan santai berkat kehadiran Jake yang periang.Setibanya di restoran, mereka bertiga langsung masuk ke ruang privat, lalu duduk dan memesan makanan.Hari ini bukan akhir pekan, jadi hidangan disajikan dengan cepat.Jake makan dengan lahap sampai-sampai tidak sempat berbicara.Terlihat jelas berada di rumah sakit selama setengah bulan benar-benar membuatnya menjadi rakus.Stella menggigit sendoknya dan menghela napas. "Lusa aku akan ke gunung untuk melalui kesulitan!"Vanesa terdiam sesaat, lalu mendongak menatap Stella. "Kamu juga akan berangkat besok lusa?""Apa maksu

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 215

    Jadi, Pak Agus memberi Vanesa sebuah kartu nama yang berlapis emas, itu adalah simbol dari status Pak Agus yang terhormat."Nona Vanesa, kalau nantinya kamu butuh apa-apa, langsung telepon nomor ini. Akan kusanggupi semua syaratnya."Hanya segelintir orang yang bisa mendapatkan kartu nama berlapis emas milik Pak Agus ini.Vanesa menerima kartu nama itu dengan kedua tangannya dan mengangguk dengan sungguh-sungguh. "Terima kasih atas apresiasinya, Pak Agus. Aku terima kartu nama ini."Pak Agus pun balas mengangguk dengan puas. "Syukurlah. Aku dan istriku baru merasa lega kalau Nona Vanesa menerimanya."Vanesa memandang kedua orang tua di depannya ini dan merasa makin dekat dengan mereka.Saat ini, mereka tidak tahu bahwa suatu hari nanti, kartu nama ini akan menjadi kunci penyelamat hidup Vanesa.…Pukul lima sore, Vanesa sedang berkemas ketika ponselnya berdering.Telepon dari nomor yang tidak dikenal.Vanesa ragu sejenak, lalu mengangkat telepon itu."Nona Vanesa, ini aku."Vanesa pun

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 214

    Air mata Hanna menetes, dia mendongak menatap Victor dengan tampang memelas. "Kakak, hanya kamu yang bisa menolongku sekarang."Victor menelan ludahnya, mata coklatnya menatap mata Hanna yang tampak memerah. "Bagaimana kamu ingin aku membantumu?""Vanesa mencuri Steven dan juga anakku dariku ...."Hanna awalnya berbicara dengan nada yang terdengar lemah dan polos, tetapi kata-kata yang diucapkannya sangat kejam."Aku tahu aku nggak bisa menang darinya, tapi aku benar-benar nggak rela. Dia telah merebut orang terpenting bagiku, jadi aku ingin dia juga merasakan penderitaanku! Aku ingin semua orang yang dia sayangi meninggalkannya satu per satu! Aku ingin dia merasakan bagaimana rasanya ditinggalkan oleh semua orang!Victor pun mengernyit. "Orang-orang terpenting yang ada di dekatnya saat ini hanyalah Stella dan Jake. Jake didukung oleh negara dan dia bukan dari keluarga sembarangan. Dia nggak bisa diapa-apakan."Victor terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Stella akhir-akhir ini dekat den

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 213

    "Kamu ibu yang jahat, kamu jahat padaku ..." jerit Regan sambil menangis. "Kamu lagi sakit saja jahat padaku, tapi ibuku nggak! Ibuku nggak mungkin jahat sama aku! Dia ... dia lagi marah pun nggak pernah diam-diam mencubitku ...."Hanna sontak tertegun.Tepat pada saat itu, terdengarlah suara mobil di luar halaman.Steven datang!Hanna sontak merasa ketakutan.Jika Steven tahu dia menyakiti Regan ....Regan segera memanfaatkan kesempatan ini untuk berlari ke pintu. "Ayah!"Begitu Steven memasuki pintu, dia melihat Regan berlari ke arahnya sambil menangis.Dia pun mengernyit, lalu membungkuk dan menangkap Regan."Ayah, cepat bawa aku pergi! Aku nggak mau di sini lagi!"Steven menggendong Regan, lalu mengeluarkan sapu tangan dan menyeka wajah anak itu. "Coba cerita sama Ayah apa yang terjadi."Regan memeluk leher Steven sambil menangis dan berkata, "Ibu jahat padaku! Aku takut! Ayah, bawa aku pulang .... Aku ingin pulang ...."Ekspresi Steven langsung berubah menjadi lebih suram.Hanna d

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 212

    Setelah kembali ke kantor, Vanesa menelepon Amanda.Amanda segera mengangkat telepon, "Vanesa, sudah bertemu Pak Agus dan Bu Intan?""Ya, mereka baru saja pergi." Vanesa terdiam sejenak, lalu berkata, "Hubungan Pak Agus dan Bu Intan benar-benar mengharukan.""Iya, kamu masih belum tahu, 'kan? Bu Intan itu enam tahun lebih tua dari Pak Agus, dan Bu Intan pernah punya pernikahan yang sangat buruk sebelum menikah sama Pak Agus."Vanesa terkejut. "Aku sama sekali nggak menyadarinya. Bu Intan kelihatan lebih muda dari Pak Agus.""Pernikahan yang baik paling bisa membuat orang awet muda," kata Amanda. "Jadi kamu juga jangan putus asa, cepat atau lambat kamu juga akan bertemu orang yang tepat.""Bu Amanda, kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja sekarang," kata Vanesa. "Pernikahan lima tahun lalu adalah sebuah kesalahan, tapi beberapa pengalaman belakangan ini membuatku mengerti banyak hal. Orang yang salah dalam pernikahan itu bukan aku. Aku nggak akan menyusahkan diri sendiri

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 211

    Setelah Camelia dan Regan pergi, Vanesa berpikir sejenak, lalu kembali ke ruang istirahatnya untuk melihat-lihat.Dia tidak melihat ada yang aneh.Dia menggelengkan kepala, berpikir bahwa mungkin dia yang sudah terlalu khawatir.Regan hanyalah seorang anak kecil, tidak mungkin melakukan apa-apa.Namun, meskipun demikian, Vanesa tetap tidak ingin diganggu lagi.Dia pun keluar dari kantor, lalu berkata kepada Lucy, "Mulai sekarang, apa pun alasannya, semua orang yang berhubungan dengan Regan dan Steven jangan disambut.""Baik," jawab Lucy sambil menghela napas. "Kak Vanesa, maaf. Aku karena dengar dia bilang dia diutus oleh Pak Omar, takut menyinggung Pak Omar, makanya baru ….""Aku mengerti, tapi barang di tangannya itu palsu, jadi kemungkinan besar dia diutus oleh Pak Omar juga bohong."Vanesa memandang Lucy yang tampak bersalah dan berkata dengan lembut, "Pak Agus yang datang sore ini latar belakangnya jauh lebih besar daripada Pak Omar. Semangatlah!"Lucy mengangguk sambil menjawab,

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status