Share

Bab 291

Author: Yovana
Hanna menatap anak laki-laki itu.

Anak itu berkulit putih dan bermata hitam. Meskipun usianya baru tiga tahun, terlihat jelas suatu saat nanti anak ini akan tumbuh menjadi sosok yang sangat tampan.

Lagi pula, rupa anak ini tampak agak familier ….

Hanna refleks mengalihkan pandangannya ke Felix.

Felix balas menatap Hanna dengan alis yang sedikit terangkat. "Kamu lihat apa?"

Hanna pun terkekeh. "Hanya ingin melihat apa anak ini mirip denganmu atau nggak."

"Dia 'kan masih sangat kecil, pasti nggak kelihatan, 'kan?" sahut Felix sambil ikut tersenyum.

Hanna memberikan jawaban yang sangat cerdas secara emosional. "Alis dan matanya mirip kok."

"Orang-orang juga bilang begitu."

Felix tertawa, lalu menggendong Alfredo ke sofa dan duduk di sana.

Alfredo bersandar diam dalam pelukan Felix.

Tubuh anak itu agak kurus dengan kulit yang pucat dan terkesan dingin. Rambutnya hitam dengan semburat warna cokelat.

Lily pun datang bersama dua orang pengasuh yang sudah berusia sekitar 40 tahun.

"Nona Hanna,
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yuliani Yuli
kayanya c Alfredo ini anaknya Vanessa dech, jd pantas aja c Felix ngomong ke Steven kalo dia memiliki orang yg lebih berharga bagi Steven drpd hanna
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 297

    Di bawah lampu jalan, pria itu melangkah mendekat selangkah demi selangkah.Vanesa berdiri tegak di tempat, tanpa bergerak sedikit pun.Empat tahun telah berlalu, tetapi terasa seperti seabad.Menatap wanita yang wajahnya tanpa ekspresi, sorot mata Steven dipenuhi emosi yang rumit.Vanesa masih hidup.Seperti yang Steven duga, hal ini tidak terlalu mengejutkannya.Selama dua tahun terakhir, Steven kerap memantau kabar di dunia benda bersejarah dan sudah menduga bahwa Liora sebenarnya adalah Vanesa.Namun, Steven tidak pernah berusaha mencarinya.Karena Steven yakin, selama Vanesa masih hidup dan mereka belum bercerai, suatu hari Vanesa pasti akan datang mencarinya.Steven pernah membayangkan berbagai kemungkinan saat mereka bertemu kembali, tetapi tak pernah terpikir pertemuan itu akan terjadi di sini.Di makam tempat anak mereka dimakamkan.Steven berhenti, menatap Vanesa sambil mengerutkan dahi. Steven berujar, "Kalau mau melihat anak kita, kamu bisa bilang langsung padaku."Kalimat

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 296

    "Nggak masalah," ucap Vanesa dengan nada datar. "Kalau aku berani kembali ke Kota Amari, berarti aku sudah siap bertemu Steven kapan pun."Alex memandangnya dengan sedikit terkejut. "Maksudmu, kamu sama Steven ….""Langkah pertama tentu saja menggugat cerai." Vanesa menoleh pada Alex. "Kamu tahu, sekarang aku punya orang berpengaruh yang mendukungku. Steven belum tentu bisa bertahan."Alex mengatupkan bibir sebelum akhirnya bertanya, "Selama empat tahun ini aku selalu punya satu pertanyaan. Karena kamu yang secara aktif menghubungiku, maka aku nggak akan menahannya lagi. Siapa sebenarnya orang berpengaruh yang membantumu?"Vanesa tersenyum tipis, tidak menjawab.Alex tersenyum pasrah. "Baiklah, mengingat hubunganku dengan Steven, wajar saja kalau kamu tetap waspada padaku.""Bukan begitu." Vanesa berhenti sejenak, lalu menoleh pada Alex dengan ekspresi serius. "Hanya saja, ada hal-hal yang lebih baik nggak kamu ketahui. Berada di antara Stella dan Steven saja sudah cukup buat kamu kewa

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 295

    "Mau," jawab Jake sambil tertawa. "Paman beli semua lukisanmu!""Wah, aku tersentuh sekali, tapi Paman harus menunggu sedikit lebih lama!""Loh, kenapa?" tanya Jake sambil mengernyit."Soalnya Kakek dan Nenek pasti juga mau membelinya." Bella mengangkat alisnya. "Aku akan menjualnya kepada siapa pun di antara kalian bertiga yang menawar paling tinggi!"Jake sontak terdiam.Wah, wah, setelah beberapa bulan tidak bertemu, anak perempuan ini jadi makin jeli, ya!Jake jadi merasa agak cemburu dengan kecerdikan Bella.Bella pasti mewarisi cara berpikir seperti ini dari ayah kandungnya!Makin Jake pikirkan, makin marahlah dia. Masa putri seimut ini ternyata putri kandung Steven!Namun, jika dipikirkan dari sudut pandang lain, ada baiknya Bella pintar dan cerdik. Dengan begitu, saat besar nanti, Bella tidak akan seperti Vanesa yang terlalu naif dan mudah ditipu oleh pria bajingan!Jake menggendong Bella dan berjalan menuju mobil.Dia tidak menyadari mobil Mercedes-Benz yang diparkir di pinggi

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 294

    Kuas cat Bella terjatuh, jadi dia berjongkok untuk mengambilnya ….Tiba-tiba, sepasang sepatu kulit berwarna hitam mengilap muncul di depannya.Gerakan Bella pun terhenti dan dia mendongak dengan penasaran.Steven berjongkok dan menatap wajah di depannya yang sangat mirip dengan Vanesa itu. Sorot tatapannya tampak berkecamuk dengan berbagai macam emosi.Mata Bella yang besar dan gelap juga terbelalak lebar.Wah, paman satu ini tampan sekali!Ketampanannya benar-benar berbeda dari Paman Jerry!Namun, kenapa paman ini terkesan agak aneh?Bella mengambil kuas lukisnya dan mundur beberapa langkah dengan waspada.Steven menelan ludahnya dengan gugup dan membuka bibirnya yang tipis. Setelah beberapa saat, dia akhirnya bertanya, "Siapa namamu?""Ibu bilang nggak boleh asal bicara dengan orang asing!" sahut Bella dengan lantang dan jelas, dia bahkan sengaja meninggikan suaranya. "Sekalipun orang asingnya tampan, tetap saja nggak boleh asal bicara dengannya!"Perkataan Bella segera menarik perh

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 293

    Alfredo membiarkan pengasuhnya memegang tangannya untuk bertepuk tangan. Wajah mungilnya yang tampan tetap terlihat datar dan murung.Pada sebagian besar waktunya, Alfredo lebih suka mendalami dunianya sendiri dan mengabaikan tuntunan serta campur tangan orang luar.Sementara itu, Felix dan Hanna yang berdiri di atas panggung mulai bertukar cincin kawin.Tepat saat Felix hendak memasangkan cincin kawin pada Hanna, layar besar di belakang si pemandu acara tiba-tiba menyala.Layar itu menampilkan foto-foto Hanna dengan Regan.Setelah foto-foto selesai diputar, muncullah sebuah video.Dalam video tersebut, Regan memanggil Hanna dengan sebutan ibu. Hanna juga bersikap seperti ibu yang penuh kasih.Hanna sontak terkejut hingga syok.Ekspresi Felix menjadi suram. Dia pun segera memerintahkan, "Matikan layarnya!"Lily segera berlari dan mematikan layar besar itu.Para tamu menjadi heboh.Pernikahan ini disiarkan secara langsung, jadi ada banyak penggemar Hanna di tanah air yang menonton.Begi

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 292

    Pameran tersebut menghasilkan banyak uang. Kemudian, Vanesa mencari beberapa perusahaan yang membutuhkan pembiayaan. Setelah merekrut tim saham profesional untuk melakukan penilaian risiko, Vanesa pun berinvestasi di beberapa perusahaan.Tahun ini, perusahaan-perusahaan tersebut untung besar. Salah satunya adalah sebuah perusahaan animasi bernama "Fun Joy", pendirinya adalah seorang pemuda dengan ide-ide cemerlang.Perjalanan bisnis Vanesa kali ini adalah untuk bertemu dengan pendiri itu.Vanesa ingin mengintegrasikan warisan budaya ke dalam animasi agar warisan budaya ini terus eksis sekalipun berada di era baru. Vanesa ingin menunjukkan kearifan yang hanya dimiliki oleh nenek moyang kepada dunia dan membuat masyarakat lebih termotivasi untuk mewariskan warisan budaya!Fun Joy terletak di Kota Yasar. Penerbangan ke sana dari Kota Solaris hanya memakan waktu satu jam. Vanesa hanya pergi selama dua hari, jadi dia bisa kembali tepat waktu untuk ulang tahun Bella.…Karena Vanesa sedang d

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status