Cinta Manis Suamiku

Cinta Manis Suamiku

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Oleh:  LoyceOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
26Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Lentera tidak memiliki keinginan untuk menikah meskipun usianya sudah lebih dari matang untuk berumah tangga. Perempuan dengan segala sikap independentnya itu merasa hidupnya lebih dari sempurna tanpa sosok lelaki yang hanya akan menyusahkannya. Sayangnya, keluarganya tidak tinggal diam dan mencarikan jodoh untuknya. Adalah seorang lelaki bernama Raynar yang pada akhirnya menjadi sosok suami pilihan orang tuanya. Pernikahan yang pada awalnya dia kira membosankan, ternyata membuka sedikit demi sedikit tabir kehidupan menyedihkan suaminya. Sampai dia terjebak di dalamnya dan tidak bisa lagi keluar. ***

Lihat lebih banyak

Bab 1

Part 1

“Berhentilah mengirimkan bunga ke kantorku dan berhenti bersikap seolah kamu adalah suami yang baik. Kita sudah sepakat menjalani hidup kita masing-masing di belakang keluarga kita.”

Suara Lentera memenuhi ruangan keluarga di mana terdapat Raynar yang duduk di sofa dan tengah menekuni tabletnya. Hari sudah malam dan Lentera baru saja pulang dari kantor. Pertama, karena dia sengaja pulang telat agar dia bisa menghindari Raynar. Kedua, dia memang sangat gila kerja.

Ketika Raynar menoleh dan menatap sosok Lentara, aura hitam sudah menguar dari dalam tubuh istrinya. Tatapannya dipenuhi permusuhan dan tidak ada kehangatan dalam sorotnya. Sikap itulah yang selalu dia terima dari Lentera sejak mereka menikah satu bulan yang lalu.

Raynar memutuskan untuk meletakkan tabletnya di atas meja, lalu berdiri menghadap Lentera. Menatap wajah lelah bercampur amarah milik istrinya sebelum menanggapi ucapan perempuan itu.

“Ini sudah larut malam dan kamu perlu istirahat setelah seharian bekerja. Kamu pasti capek. Kalau ada yang nggak puas tentang sesuatu, kita bisa bicarakan besok.” Begitulah jawaban yang diberikan oleh Raynar kepada Lentera dengan nada yang lembut.

Jawaban tenang Raynar memantik api amarah yang ada dalam diri Lentera. Dia muak dengan sikap pura-pura baik suaminya. Seharusnya lelaki itu membalas setiap ucapannya dengan kata-kata tajam dan keras sehingga bisa membuat Lentera memiliki alasan jika mereka memang tidak pernah cocok.

Sayangnya, Raynar memilih bersikap sebaliknya dan hal itu membuat Lentera kesal luar biasa. Sejak mereka menikah, Raynar selalu bersikap selayaknya seorang suami yang baik. Hal itu membuat Lentera merasa kebenciannya bertambah berkali lipat.

“Jangan berpura-pura lagi. Tunjukkan saja sifat aslimu dan tidak perlu bersikap baik kepadaku,” tantang Lentera dengan nada tegas sembari menatap Raynar. “Jangan merecoki hidupku dengan segala tindakan bodoh yang kamu lakukan!”

Selama satu bulan ini sejak dia sah menjadi istri Raynar, lelaki itu terus saja mengirimkan bunga ke kantornya. Bunga yang dikhusukan untuk Lentera. Bagi orang yang melihat, itu adalah sebuah tindakan romantis, tetapi bagi Lentera, itu sebagai sebuah petaka.

Raynar memang tengah berusaha menarik perhatian istrinya. Namun, semua tindakannya tidak cukup mampu meluluhkan hati perempuan itu.

“Jangan buat aku semakin membenci kamu, Ray. Sejak awal aku sudah bilang, aku benci pernikahan. Sekeras apa pun kamu mencoba, aku tidak akan luluh dan mengubah pendirianku,” tegas Lentera dengan tajam. “Pernikahan ini akan berakhir sia-sia karena aku dan kamu tidak akan pernah menjadi kita!”

Di awal pernikahan mereka, Lentera sudah menunjukkan sikap antipatinya. Bahkan memberikan penawaran kepada Raynar agar mereka bisa segera berpisah di waktu yang sudah ditentukan. Sayangnya, Raynar menolak dan dia akan tetap melanjutkan pernikahan mereka.

“Kalau sejak awal kamu mundur, kita tidak akan terlibat dalam hubungan gila seperti ini!” imbuh Lentera mengeluarkan emosi yang tak terbendung. “Bunga-bungamu itu, setiap pesan yang kamu kirimkan, itu sangat menggangguku. Jadi, hentikan mulai sekarang. Satu-satunya hal yang aku inginkan adalah bercerai denganmu.”

Sikap berapi-api yang ditunjukkan oleh Lentera berbanding terbalik dengan ketenangan yang ditunjukkan oleh Raynar. Lelaki itu seolah tidak terpengaruh dengan konfrontasi yang ditunjukkan istrinya kepadanya. Namun, bagi Lentera, sikap Raynar ini hanyalah topeng yang digunakan untuk menutupi kebusukannya.

Setelah lelaki itu lelah menghadapinya suatu hari nanti, Raynar pasti akan memperlihatkan watak aslinya. Oleh karena itu, Lentera selalu membuat masalah dengan suaminya tersebut agar Raynar bisa menunjukkan sifatnya yang sebenarnya.

Lelaki itu mendekat ke arah Lentera. Menatap wajah cantik perempuan itu lebih dekat lagi, lalu dia bersuara, “Seperti halnya kamu yang ingin mengakhiri pernikahan kita, aku justru ingin tetap mempertahankannya. Jadi, perpisahan yang kamu inginkan tidak akan pernah kamu dapatkan.”

Inilah yang membuat rasa kesal Lentera kepada Raynar berkali-kali lipat. Lelaki itu tidak mudah dihadapi dan keras kepala. Jika mereka memiliki misi yang sama, semuanya pasti akan mudah diatasi. Namun, keinginan mereka jelas-jelas bertolak belakang.

Lentera dengan keinginan untuk berpisah, sedangkan Raynar ingin tetap bertahan. Mereka pun sama-sama kukuh dengan keinginan mereka masing-masing.

“Kamu benar-benar memuakkan dan aku sangat membencimu. Harusnya kamu bisa paham jika aku menolakmu, menolak pemberianmu, dan menolak keberadaanmu.”

Lentera tidak pernah menahan ucapannya di depan Raynar. Membuat Raynar sakit hati karenanya adalah tujuan utamanya agar lelaki itu tak tahan dan pergi dari kehidupannya. Pada awalnya, Lentera tidak menyalahkan lelaki itu. Namun, Raynar tidak bisa diajak bekerja sama.

Pernikahan mereka terjadi karena sebuah perjodohan gila yang dilakukan oleh para orang tua. Dua keluarga itu menjodohkan anak-anak mereka tanpa peduli Lentera menentang rencana tersebut.

Suaranya seolah tidak didengarkan dan itu membuat Lentera marah luar biasa kepada orang tuanya. Namun, usianya yang tidak memiliki pilihan. Dia seorang gadis berusia 34 tahun dan tidak memiliki rencana untuk menikah. Menurutnya, dia tak perlu melibatkan diri dengan drama rumah tangga seperti orang-orang di luar sana.

Atas dasar itulah perjodohan tersebut dilakukan tidak peduli jika Lentera sudah menolak mati-matian.  

“Apa kamu berpikir setelah mengakhiri pernikahan kita, lantas masalahmu akan selesai sampai di sana?” tanya Raynar tiba-tiba menahan langkah Lentera yang hampir pergi. “Kalau bukan aku, akan ada orang lain yang mengisi posisiku sebagai suamimu.”

Lentera diam tidak menjawab. Tidak bisa dipungkiri jika ucapan Raynar memang benar. Kalau bukan Raynar, pasti ada lelaki lain yang akan menjadi suaminya. Namun, menikah juga tidak masuk dalam list kehidupannya. Dia merasa cukup dengan dirinya sendiri.

Sejak dulu, Lentera selalu menganggap pernikahan hanyalah beban dan dia tak perlu terlibat dengan drama rumah tangga yang menyebalkan.

“Kalau sejak awal kamu menolak, maka semuanya akan menjadi mudah dan kita tidak akan pernah berada di dalam kondisi yang seperti ini. Sayangnya, kamu terlalu lemah untuk menolak keinginan konyol orang tuamu.”

“Tapi, sejak awal pun aku tidak pernah menolak rencana mereka,” beber Raynar.  

Seketika rahang Lentera menguat mendengar penuturan Raynar. Dia ingat betul saat mencoba menemui Raynar untuk membicarakan masalah perjodohan mereka kala itu. Maksud Lentera adalah agar Raynar juga menolak rencana tersebut, tetapi saat itu Raynar tidak bisa ditemui.

Tahu-tahu, lelaki itu sudah menjadi suaminya dengan melakukan ijab qabul di hari pernikahan mereka. Saat itulah, kali pertama Lentera bertemu dengan seorang Raynar Sujatmiko. Lelaki yang sudah sah menjadi suaminya.

“Jadi, itu adalah alasannya kenapa kamu sengaja tidak mau menemuiku saat itu?” tanya Lentera setelahnya. “Kamu sengaja menghindar agar pernikahan itu tetap berjalan.”

“Itu adalah salah satunya. Tapi, ada hal yang lebih penting yang harus aku kerjakan di luar sana.”

Lentera tidak akan pernah melupakan usahanya ketika dia mencoba untuk menghubungi Raynar. Mulai dari mencari kontaknya, mendatangi kantornya, dan segala macam cara sudah dia lakukan. Sayangnya, semua usahanya gagal.

Sekarang, dia mengerti jawabannya. Raynar memang sengaja tidak ingin bertemu dengannya karena lelaki itu tahu jika Lentera akan memintanya untuk menolak perjodohan tersebut.

“Demi Tuhan, Raynar, sikapmu ini membuatku semakin membencimu.” Di sisa-sisa kewarasannya, Lentera menekankan kalimat kebencian itu kepada Raynar agar lelaki itu sadar.

Sayangnya jawaban Raynar tak sesuai yang diharapkan. “Tapi, aku menyukaimu. Itulah kenapa aku bersedia dijodohkan denganmu.”

***

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Aan Ratomie
good novel to read
2025-02-18 23:05:07
1
user avatar
Appleeza
setakat ini.. sangat menarik untuk dibaca.. moga penulisnya sentiasa konsisten dalam menghasilkan karya yang terbaik dan menarik untuk dibaca bagi bab- bab yang akan datang.. Semangat ya dik! Salam dari Malaysia..
2025-02-13 19:37:27
0
26 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status