Share

18. Bertemu Abimanyu.

Tak p akal. Kinanti segera mengejar kedua penjambret tadi. Dia berjongkok mengambil batu sekepalan tangan, cukup berat untuk diangkat.

Kinanti mengambil ancang-ancang, melempar batu tadi pada lelaki yang membawa tasnya. Terdengar suara mengaduh disertai suara benda jatuh ke tanah.

"Good Job! Gak sia-sia aku selalu ada di urutan teratas lempar lembing waktu sekolah." Kinanti tersenyum penuh kemenangan.

Kinanti segera berlari menuju lelaki yang tersungkur di tanah, kesakitan. Memegangi kepala sambil memiringkan tubuh. Langsung ditarik tas kerjanya. Kedua tangan lelaki itu memegangi bagian belakang kepalanya. Cairan berwarna merah kental melumuri jemarinya.

"Awas kamu, ya!" Lelaki yang menodongkan pisau pada Kinanti memelotot, mencoba mengancam Kinanti.

Lampu penerangan di jalan mulai dinyalakan. Dalam remang-remang cahaya bayangan tubuh Kinanti terlihat utuh. Dia mulai berubah menjadi wanita kuat dari masalah yang datang.

"Ada apa ini?"

"Dia mau menjambret saya, Pak!"

Pengemudi ken
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status