Share

Bab 16: Perempuan Itu Bukan Mainan

“Semoga kamu sadar, Bis. Perempuan itu bukan mainan. Mereka adalah harta berharga kedua orangtuanya, dan seorang lelaki tidak berhak untuk merusaknya.”

Melati tersenyum menyaksikan adegan itu lewat jendela kamarnya. Jika tadi dia sempat berpikir untuk menyembunyikan statusnya dengan Bisma, kini berbeda.

Dia ingin memperkenalkan Bisma dengan Papanya, agar sedikit demi sedikit Bisma paham, bahwa perempuan bukanlah barang yang seenaknya bisa dipermainkan.

“Pergi kamu. jangan kemari lagi, kalau sikapmu masih seperti itu.”

Terdengar dengan jelas suara teriakan Anton, dan bersamaan dengan suara mesin mobil yang mulai dihidupkan. Itu artinya Bisma telah pergi. Sekarang saatnya bagi Melati untuk membersihkan diri, dan bersiap untuk menerima hukuman dari sang papah tercinta.

“Kenal dari mana sama lelaki itu?” tanya Anton. Kini keluarga Melati sedang menikmati makan malam bersama.

“Dari sekolah, Pah. Kebetulan dia ketua Tim Basket,” jawab Melati. Sedikit menundukkan kepalanya.

“Wih … yang nginc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status