Share

Bab 20. Patriarki

Inka tidak ingin melepaskan kesempatan itu. Ia segera menghubungi ayahnya. Bisa jadi, hanya saat itu saja ayahnya bisa untuk berbicara. Inka tahu betul jika sang ayah harus mencuri kesempatan untuk menghubunginya. Itu artinya saat ini beliau sedang sendirian saja tanpa si ibu tiri.

“Halo, Ayah. Bagaimana kabarmu?” Inka langsung bertanya saat panggilan itu dijawab. “Aku sangat khawatir tidak menerima pesan setelah hari ini.”

“Tenanglah. Ayahmu ini baik-baik saja. Kami sudah akan menuju bandara sekarang. Pastikan kamu menjemput nanti tepat waktu ya?”

“Ayah ini sangat lucu. Perjalanan ke sini saja masih sangat lama,” balasnya santai. Inka sedang membayangkan penerbangan yang panjang itu. “Ya, tenanglah, Ayah. Aku pasti akan menjemput!”

“Ayah tak bisa memberimu kabar karena Ibumu menyembunyikan ponsel Ayah. Baru-baru ini ia masuk rumah sakit. Ayah tidak tega meninggalkannya begitu saja. Kamu juga pasti setuju dengan tindakan ayah, bukan?”

Terdengar helaan napas yang cukup keras. Inka suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status