Share

BAB 295

Penulis: NawankWulan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-03 21:58:48

Hanum dan Ken beranjak dari ranjang lalu keluar kamar. Di teras rumah, seorang wanita sudah menunggu mereka. Wajahnya begitu kusur dan sembab, terlihat jelas kantung matanya. Mungkin dia banyak begadang sampai membuatnya seperti itu. Dialah Mawar yang kini ingin mengiba dan memohon pada Hanum dan Ken untuk membebaskan anak kesayangannya.

"Ibu ... kenapa ibu ke sini? Mbak Rena sudah siumankah?" tanya Hanum saat melihat ibu tirinya datang dengan wajah kusut tak karuan.

Wajah yang biasanya selalu terpoles make up itu kini tampak pucat. Kedua matanya sayu, tak ada senyum di bibirnya. Yang ada hanyalah mata yang berkaca-kaca dengan air bening yang menetes di kedua sudut matanya.

"Atas nama Rena tolong maafkan Rena. Sekarang dia kritis dan belum juga sadar. Dia pasti cemas dan ketakutan saat kalian laporkan ke polisi." Mawar kembali sesenggukan. Kali ini dia menangis sungguhan. Tak seperti biasanya yang penuh drama dan pura-pura paling menderita di depan suaminya.

"Kalaupun kami maafkan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Yeni Royani
lama banget muncul nya
goodnovel comment avatar
Irda Yanti Tamba
si mawar juga gak kapok semoga pak rudi liat kelakuan mawar yg gak berubah supaya diceraikan nya si mawar..
goodnovel comment avatar
Hidayat
padahal pengen menikmati soto ayam sama lodeh, eh mawar ... keburu nongol ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 297

    Hari kelima Rena di rumah sakit, keadaannya makin membaik. Namun, Mawar justru semakin pusing melihat keadaan anak kesayangannya itu. Dia cemas jika Hanum dan Ken tahu tentang keadaan anaknya, lalu buru-buru menjebloskanmu Rena ke penjara. "Kenapa gelisah begitu, Bu? Ada masalah?" tanya Rena terjaga dari tidurnya. Dia menatap ibunya lekat."Nggak ada, Ren. Nggak ada apa-apa. Kamu yang tenang ya? Semua akan baik-baik saja," balas Mawar sembari mengusap pelan lengan Rena. Meski mulutnya berusaha menenangkan sang anak, tapi gerak-geriknya justru terlihat tak tenang sama sekali. "Ibu takut aku dijebloskan ke penjara?" tebak Rena tiba-tiba membuat Mawar menoleh ke arahnya. "Memangnya kamu nggak takut?" tanya Mawar cukup kaget melihat ketenangan Rena. "Mereka nggak akan setega itu, Bu. Percayalah." Mawar menghela napas panjang lalu duduk di samping pembaringan anaknya. "Kalau kamu sudah membaik, mereka akan melanjutkan kasus itu, Rena. Teman kamu juga sudah ditangkap."Rena mendelik.

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 296

    Rena sudah melewati masa kritisnya, namun dia belum sepenuhnya sadar. Jikalaupun sadar, bis jadi dia makin shock dengan keadaanya yang sekarang. Kaki kirinya lumpuh karena tertabrak motor dan terbentur trotoar. Wajahnya tak semulus sebelumnya karena bekas luka mengering, tangannya pun terpaksa dijahit karena ada sedikit sobekan. Sepertinya Rena masih sempat melindungi kepalanya dengan lengan, makanya lengan dan kakinya yang cukup parah. Sementara kepalanya tak ada cidera yang serius. "Darimana, Bu? Kenapa lama sekali datangnya?" tanya Rudy saat melihat istrinya yang baru datang. Mawar tak membalas. Dia masih begitu kesal dengan jawaban Hanum dan Ken yang menolak permintaannya untuk melepaskan Rena. "Bukannya ibu pamit ke sini sejak pagi. Kenapa baru datang sekarang?" tanya Rudy lagi. Laki-laki paruh baya itu menatap istrinya lekat. Wajah kusut Mawar membuatnya curiga dan menduga-duga. Apalagi kedatangannya yang cukup telat semakin menguatkan prediksinya. "Ibu ke rumah Ken dan Hanu

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 295

    Hanum dan Ken beranjak dari ranjang lalu keluar kamar. Di teras rumah, seorang wanita sudah menunggu mereka. Wajahnya begitu kusur dan sembab, terlihat jelas kantung matanya. Mungkin dia banyak begadang sampai membuatnya seperti itu. Dialah Mawar yang kini ingin mengiba dan memohon pada Hanum dan Ken untuk membebaskan anak kesayangannya. "Ibu ... kenapa ibu ke sini? Mbak Rena sudah siumankah?" tanya Hanum saat melihat ibu tirinya datang dengan wajah kusut tak karuan. Wajah yang biasanya selalu terpoles make up itu kini tampak pucat. Kedua matanya sayu, tak ada senyum di bibirnya. Yang ada hanyalah mata yang berkaca-kaca dengan air bening yang menetes di kedua sudut matanya. "Atas nama Rena tolong maafkan Rena. Sekarang dia kritis dan belum juga sadar. Dia pasti cemas dan ketakutan saat kalian laporkan ke polisi." Mawar kembali sesenggukan. Kali ini dia menangis sungguhan. Tak seperti biasanya yang penuh drama dan pura-pura paling menderita di depan suaminya. "Kalaupun kami maafkan

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 294

    Jarum jam mulai merambat naik, seiring mentari yang semakin hangat menyinari bumi. Senja sudah sibuk di dapur bersama asisten rumah tangganya. Mereka memasak bersama, sesekali terdengar canda tawa di antara keduanya. "Sayur lodehnya sudah siap, Neng. Sarapan dulu sana, biar bibi yang lanjutin goreng ayamnya," ujar Bi Santi. "Tunggu sotonya matang dulu, Bi. Mas Ken kemarin request soto ayam sama bandeng goreng." Hanum membalas sembari tersenyum tipis. "Bandengnya udah mateng, Neng. Ini kuah sotonya juga sebentar lagi mendidih. Neng Hanum duduk aja, takutnya kecapekan nanti malah kurang bagus buat janin," ucap Bi Santi lagi. "Baik, Bi. Hanum duduk ya?" Hanum menarik kursi makan lalu mendudukinya. Sembari ngobrol dengan Bi Santi, Hanum menikmati susu hangat yang baru diseduhnya. Baru setengah gelas diteguk, soto ayam buatan Bi Santi sudah siap dihidangkan. Menu pagi ini ada soto ayam, bandeng, lodeh dan tempe tahu goreng. Menu sederhana yang membuat nafsu makan bertambah. "Hanum ba

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 293

    "Mau kemana kamu, Ris?!" Pertanyaan seorang laki-laki membuat Rissa menoleh, begitu pula supir pribadinya yang berdiri di samping pintu mobil. Ken, dia datang bersama empat laki-laki lain. Dua di antaranya asisten dan body guardnya. "Mau kabur?!" sindir Ken lagi dengan senyum miring, sedikit mengejek. Rissa benar-benar tercekat melihat kedatangan tamu tak diundangnya itu. Dia mulai panik, namun tak bisa berbuat apa-apa. Apalagi saat dua anggota polisi sudah berdiri di depannya dengan surat tugas di tangannya. "Kaget dengan kedatangan kami? Kurasa nggak ya. Kamu pasti sudah tahu kalau kami akan datang menjemput. Buktinya prepare sedemikian rupa," tunjuk Ken ke arah Rissa yang rapi dengan tas brandednya. "Mau ke London nyusul mamamu? Sorry, mulai saat ini kamu nggak bisa kemana-mana," ucap Ken lagi lalu mundur beberapa langkah dan menyerahkan semuanya pada polisi. "Apa-apaan kamu, Ken! Kamu nggak bisa berbuat seenaknya begini!" sentak Rissa setelah polisi mengatakan tujuannya datan

  • DITALAK LEWAT WA DINIKAHI DUDA KAYA   BAB 292

    "Pak, kenapa panik begitu? Ada apa?" tanya Clarissa saat supirnya yang bernama Tono datang dengan motor maticnya. "Gawat, Non. Gawat!" ujar Tono panik dan gugup. Clarissa meminta Tono duduk di kursi teras sebelum menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Sejak kepergian Rena, sebenarnya Clarissa sudah mulai curiga dengan gerak-geriknya yang cukup aneh. Hanya saja, Rissa berusaha positif thinking. Namun, setelah terlalu lama menunggu dia mulai yakin jika Rena pasti punya rencana lain dan mungkin tak terlalu menguntungkannya. "Pasti ada hubungannya dengan teman saya tadi kan, Pak?" tebak Rissa cepat. Dia tak ingin membuang waktu karena penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada Rena. "Rena kenapa, Pak? Apa dia kabur atau terjadi sesuatu padanya?" tanya Rissa lagi setelah melihat supirnya mulai tenang. "Dia kabur setelah dua polisi datang ke rumahnya, Mbak. Bahkan tadi teman Non Rissa itu kejar-kejaran sama polisi. Suasana di rumahnya makin heboh karena tetangga pada datang ke sana

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status