Home / Historical / Darah dan Takdir / Bab 13 - Jejak yang Disembunyikan

Share

Bab 13 - Jejak yang Disembunyikan

Author: A. Rani
last update Last Updated: 2025-08-05 10:00:45

Saraswati menelan ludah. Ia tidak mengira bahwa Raka pun memiliki beban sendiri terhadap kerajaan ini.

Raka kemudian menatapnya lagi, sorot matanya kali ini lebih tajam. Jika kau benar-benar ingin keluar dari sini, aku akan membantumu. Bukan karena aku memihakmu, tetapi karena aku ingin melihat kebenaran dengan mataku sendiri.

Saraswati mengangguk perlahan. Untuk pertama kalinya, ia merasa memiliki seseorang di sisinya yang tidak hanya ingin menjaganya karena perintah, tetapi karena sebuah keyakinan.

Namun, mereka tahu bahwa langkah mereka harus dihitung dengan sangat hati-hati. Setiap gerakan yang salah bisa berarti kematian.

<
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Darah dan Takdir   Bab 21 - Sangkar Emas, Jiwa yang Terbakar

    Darah Saraswati membeku. Tangannya mencengkeram kertas itu lebih erat, tetapi tubuhnya seakan kehilangan keseimbangan. Ini adalah jawaban yang selama ini ia cari, tetapi juga jawaban yang tidak pernah ia inginkan.“Apa ini...?” suaranya nyaris tak terdengar, hampir seperti bisikan.Pria itu menatapnya dengan tatapan penuh pemahaman. “Itu adalah nasibmu. Sebuah kebenaran yang mereka sembunyikan darimu sejak kau lahir.”Saraswati menggeleng, mencoba memahami sesuatu yang terasa begitu tidak masuk akal tetapi sekaligus begitu nyata. “Aku... aku bukan harapan mereka. Aku hanyalah korban yang dipersiapkan untuk mati?”Pria itu menghela napas panjang, seakan tahu bahwa beban ini terlalu berat untuk seorang gadis yang baru saja menemukan keben

  • Darah dan Takdir   Bab 20 - Kebenaran yang Tak Bisa Diingkari

    Dengan langkah hati-hati, Saraswati melangkah ke jendela kamarnya, menatap taman di luar yang masih dibalut kegelapan malam. Dari kejauhan, ia bisa melihat penjaga yang berjaga di gerbang utama istana, tombak mereka berkilat dalam cahaya obor yang remang. Tidak ada tanda-tanda gerakan mencurigakan di sekitar taman air suci, tetapi itu tidak berarti tempat itu benar-benar aman. Ia mengembuskan napas pelan, berusaha menenangkan degup jantungnya yang semakin cepat. Jika ia pergi ke sana dan ini ternyata jebakan, maka semuanya akan berakhir malam ini. Namun, jika ia tetap tinggal, ia mungkin tidak akan pernah mendapatkan kesempatan lain untuk mengetahui kebenaran sepenuhnya.Pilihan ini bukan hanya tentang dirinya, tetapi juga tentang semua yang telah

  • Darah dan Takdir   Bab 19 - Saat Takdir Bukan Lagi Pilihan

    Malam semakin larut di Istana Airlangga. Angin dingin menyelinap melewati celah-celah jendela, membelai kulit Saraswati yang masih duduk di lantai kamarnya, dikelilingi oleh gulungan kertas dan dokumen tua yang telah ia bongkar dalam beberapa jam terakhir. Cahaya lentera yang temaram menciptakan bayangan bergerak di sekelilingnya, seakan menari bersama ketegangan yang menggantung di udara.Di hadapannya, terbuka sebuah surat dengan tinta yang mulai pudar, tetapi kata-katanya masih jelas terbaca. Jemarinya mencengkeram lembaran itu erat-erat, napasnya tertahan saat matanya menelusuri isi yang kini mengubah seluruh pandangannya tentang siapa dirinya.“Sang Cahaya bukanlah anugerah, melainkan kunci. Dan kunci harus dikorbankan agar gerbang tetap tertutup.”

  • Darah dan Takdir   Bab 18 - Janji di Bawah Langit Gelap

    Saraswati tahu apa yang mereka lakukan. Mereka ingin memisahkannya dari satu-satunya orang yang bisa membantunya. Mereka ingin memastikan bahwa ia tetap berada di bawah kendali mereka.Tangannya mengepal di balik lipatan jubahnya, tetapi ia tetap menatap permaisuri dengan mata yang kini menyala dengan sesuatu yang berbeda—bukan sekadar ketakutan, tetapi tekad.“Aku mengerti,” katanya akhirnya, suaranya lebih tenang dari yang ia kira. “Tetapi ingat satu hal, Permaisuri. Tidak ada yang bisa dikurung selamanya. Bahkan cahaya pun selalu menemukan jalannya keluar dari kegelapan.”Permaisuri tidak langsung menjawab. Ia hanya men

  • Darah dan Takdir   Bab 17 - Kehilangan di Bawah Singgasana

    Malam tiba lebih cepat dari yang Saraswati harapkan. Di dalam kamarnya, ia duduk di depan meja kayu tua, menatap gulungan-gulungan dokumen yang telah ia kumpulkan dari perpustakaan istana. Beberapa di antaranya berisi peta lama, catatan perang, dan riwayat pembangunan istana sejak zaman dahulu. Namun, tidak satu pun menyebutkan secara langsung keberadaan lorong rahasia yang mereka cari.Ia membuka satu gulungan lagi, matanya menyusuri baris demi baris tulisan yang mulai memudar seiring waktu. Saat hampir menyerah, sesuatu menarik perhatiannya. Di sudut dokumen yang nyaris tak terbaca, ada catatan kecil yang sepertinya tidak termasuk dalam isi utama teks.“Jalan ke luar yang tersembunyi, tempat di mana air bertemu dengan batu, hanya bisa ditemukan oleh mereka yang mengetahui arti pengor

  • Darah dan Takdir   Bab 16 - Taman yang Tak Lagi Aman

    Seorang pria tinggi dengan jubah panjang berwarna hitam keemasan berdiri di bawah cahaya obor yang berkelip. Wajahnya tetap tersembunyi dalam bayangan, tetapi begitu ia melangkah lebih dekat, Saraswati mengenali sosok itu.Penasihat istana.Jantungnya berdegup lebih cepat. Ia tahu pria ini—salah satu penasihat kepercayaan permaisuri, seseorang yang jarang terlihat di luar ruangan pertemuan rahasia. Namun, mengapa ia berada di sini?“Pulang terlambat malam ini, Sang Cahaya,” suara pria itu tenang, tetapi ada sesuatu dalam nadanya yang terasa seperti belati yang diselipkan di balik selendang sutra.Saraswati menegakkan punggungnya, berusaha tidak menunjukkan ketakutan yang mulai menjalar di dadanya. “Apakah ada sesuatu yang ingin Anda bicarakan, Tuan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status