Home / Historical / Darah dan Takdir / Bab 51 - Percaya Sebelum Bertarung

Share

Bab 51 - Percaya Sebelum Bertarung

Author: A. Rani
last update Last Updated: 2025-08-16 11:00:17

Udara pagi masih dipenuhi kabut tipis ketika Saraswati dan Raka meninggalkan lorong bawah tanah yang telah menyelamatkan mereka. Mereka kini berdiri di puncak bukit yang menghadap ke lembah luas, di mana desa-desa kecil tersebar di antara hamparan sawah dan hutan yang mengelilinginya. Cahaya matahari pertama menyentuh permukaan tanah, mengubah kabut menjadi kilauan keemasan yang menari di antara pepohonan.

Saraswati menarik napas dalam-dalam. Ini adalah pertama kalinya ia benar-benar melihat dunia di luar istana tanpa sekat jendela atau bayangan tembok yang mengurungnya. Tetapi kebebasan yang kini ia rasakan tidak datang tanpa harga. Di belakang mereka, reruntuhan istana lama telah berubah menjadi kuburan bagi mereka yang telah berkorban demi

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Darah dan Takdir   Bab 75 - Pintu Neraka Telah Terbuka

    Saraswati melangkah maju, memisahkan diri dari pasukannya. Raka dan Raksa tetap berada di belakangnya, tetapi tidak berusaha menghentikannya. Mereka tahu bahwa ini adalah sesuatu yang harus ia hadapi sendiri.Raja mengangkat satu tangan, memberi isyarat pada pasukannya untuk tetap diam. Ia menatap Saraswati dengan pandangan yang sulit diartikan—ada ketegasan, ada kemarahan, tetapi juga ada sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih dalam dari sekadar kebencian.“Kau datang jauh untuk ini,” katanya akhirnya, suaranya bergema di seluruh halaman istana. “Untuk apa, Saraswati? Untuk perang? Untuk melihat rakyat yang kau bawa ini mati demi ambisimu?”Saraswati menatapnya tanpa gentar. “Aku datang bukan untuk membunuh, tapi untuk mengambil kembali apa yang menjadi hakku.”R

  • Darah dan Takdir   Bab 74 - Gerbang yang Terbuka oleh Rakyat

    Langkah kaki terdengar mendekat, dan Raka masuk ke dalam tenda tanpa permisi, ekspresinya tetap tenang tetapi ada ketegangan dalam gerakannya. Ia menatap Saraswati dengan saksama sebelum berbicara. “Mereka sedang bersiap. Pasukan kerajaan mulai bergerak.”Saraswati menoleh, matanya mencari jawaban di wajah Raka, tetapi pria itu tetap seperti biasanya—diam dan penuh perhitungan. “Berapa banyak?” tanyanya akhirnya.Raka menatapnya sejenak sebelum menjawab, “Adhiraj memimpin langsung. Mereka tidak menunggu lama untuk bergerak. Mata-mata kita melihat mereka berkumpul di alun-alun utama. Tidak lama lagi, mereka akan mengunci ibu kota.”Saraswati mengepalkan tangannya, berpikir cepat. “Mereka ingin kita menyerang dalam posisi yang tidak menguntungkan,” gumamnya. “

  • Darah dan Takdir   Bab 73 - Menghadap Tanpa Tunduk

    Angin dingin berembus membawa aroma tanah yang basah setelah hujan semalam. Pasukan pemberontak bergerak dalam senyap, menyusuri jalan setapak yang menuju ibu kota, Tirta Mandala. Langkah-langkah mereka penuh kehati-hatian, menyatu dengan bayangan pepohonan yang tinggi. Saraswati menunggangi kudanya di barisan depan, matanya tajam menatap ke depan, sementara jubah gelapnya berkibar diterpa angin.Dari puncak bukit, benteng megah ibu kota mulai terlihat di kejauhan. Cahaya obor di menara-menara penjaga tampak seperti bintang-bintang redup yang mengambang di udara malam. Tirta Mandala berdiri kokoh, sebuah kota yang selama ini hanya ia kenal sebagai penjara berlapis emas, tetapi malam ini ia kembali, bukan sebagai gadis yang dikurung dalam istana, melainkan sebagai pemimpin pemberontakan yang menuntut haknya.Raka berada di sampingnya, tangannya tetap dekat dengan

  • Darah dan Takdir   Bab 72 - Perang Sebelum Fajar

    Raksa menoleh ke arah salah satu prajurit yang baru saja datang dari luar benteng, seorang pemuda dengan pakaian yang lusuh tetapi matanya penuh kewaspadaan. Pemuda itu membungkuk hormat sebelum berbicara. “Tuan Putri, kami melihat pergerakan pasukan di sebelah barat. Mereka tampaknya sedang menunggu sesuatu—mungkin perintah dari istana atau kedatangan pasukan tambahan.”Saraswati mengepalkan tangannya. Jika bala bantuan tiba sebelum mereka siap, maka semua yang telah mereka capai bisa berakhir sia-sia.“Kita harus menyerang lebih dulu,” katanya tiba-tiba, membuat Raksa dan

  • Darah dan Takdir   Bab 71 - Kemenangan yang Tidak Pernah Utuh

    Saraswati tidak langsung menjawab. Pikirannya bekerja dengan cepat, menghitung kemungkinan yang tersisa bagi mereka. Jika mereka tetap bersembunyi, pasukan kerajaan akan mengambil alih inisiatif dan mengepung mereka dengan strategi perang yang lebih matang. Tetapi jika mereka terlalu cepat menyerang, mereka akan kehabisan tenaga sebelum sempat menghabisi musuh.Raka, yang sejak tadi mengamati dari bayangan, akhirnya berbicara. “Mereka belum tahu jumlah kita yang sebenarnya. Kita bisa menggunakan itu untuk keuntungan kita,” katanya. “Jika kita bisa membuat mereka percaya bahwa kita lebih kuat dari yang terlihat, kita bisa membuat mereka ragu sebelum mereka menyerang dengan penuh keyakinan.”Saraswati menoleh ke arahnya, matanya menyipit. “Apa yang kau sarankan?”Raka menunjuk ke beb

  • Darah dan Takdir   Bab 70 - Benteng di Ambang Badai

    Saraswati berdiri di atas menara benteng, menatap ke arah medan perang yang masih dipenuhi dengan tubuh-tubuh yang tergeletak. Sebagian besar adalah pasukan kerajaan, tetapi di antara mereka, ada juga orang-orang yang berjuang di sisinya—orang-orang yang kini tidak akan pernah melihat fajar kembali.Langkah kaki mendekat dari belakangnya, tetapi ia tidak perlu menoleh untuk tahu siapa itu. Raka berhenti di sisinya, matanya juga tertuju ke pemandangan di bawah mereka. Ia tidak langsung berbicara, seolah memberi Saraswati waktu untuk mencerna apa yang baru saja terjadi.“Ini kemenangan besar,” kata Raka akhirnya, suaranya pelan namun penuh arti.Saraswati menarik napas panjang, tetapi udara yang ia hirup terasa berat, seolah mengandung jejak pertempuran yang masih menggantung di langit. “Kemenan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status