Share

Dear Mantan
Dear Mantan
Author: Fitriyani

Bab 1

Author: Fitriyani
last update Last Updated: 2021-08-25 22:43:04

 

 

Desas-desus tentang kabar akan datangnya si pemilik Perusahaan, membuat suasana Kantor begitu ramai. Bukannya sibuk bekerja, mereka malah asyik berbincang. Membuat Alya, merasa geram dibuatnya.

 

Di ruangan itu rupanya hanya dia sendiri, yang tidak perduli dengan kedatangan si Tuan rumah. Bagi Alya, semua nampak biasa tak usah dibuat rusuh!

 

"Dasar wanita dingin!" cecar Santi, sambil menepuk bahu sang teman. Yang tengah sibuk dengan beberapa dokumen di tangan.

 

"Apaan sih? Aku tuh lagi sibuk tau, nggak kayak kalian. Rusuh di pagi yang cerah ini," sahut Alya, tak mau kalah dari Santi.

 

"Hei, si empunya Perusahaan mau datang loh. Dan kabarnya, doi cakep. Mapan pula, emang kamu nggak tertarik gitu?" Santi bertanya, berharap sang teman mulai serius menanggapinya.

 

"Nggak perduli! Cakep doang mah percuma," timpal Alya, masih tak mau mengalihkan pandangan dari kerjaannya.

 

Santi melongo, tak habis pikir dengan ucapan temannya barusan, "Maksudnya gimana sih? Percuma apanya coba?"

 

Alya mendengus kasar, merasa kesal telah diganggu oleh Santi.

 

"Percuma San, kalau ternyata doi nggak tertarik sama aku. Ngerti nggak sih?" 

 

Santi tergelak, lantas terkekeh pelan. Mulai paham dengan arah pembicaraan Alya, teman yang baru masuk kerja sebulan yang lalu.

 

"Yaelah, kali aja doi tertarik sama kamu Al. Terus ngajak pacaran, dan ujungnya nikah deh," seloroh Santi, masih dengan senyum tercetak di bibirnya.

 

"Dasar halu!" Mereka tertawa bersama, obrolan garing seperti ini harus segera Alya akhiri. Sebab, banyaknya kerjaan yang begitu menumpuk.

 

"Oi, pemilik Perusahaan datang!" Teriak seorang OB, membuat suasana yang tadinya begitu rusuh. Mendadak hening, serta merta membuat mereka duduk rapi di meja masing-masing.

 

Semua mata memandang si pemilik Perusahaan, dengan rasa kagum terlebih para wanita. Apalagi jomblo, yang sudah tidak sabar mendamba jodoh yang tak kunjung datang.

 

Alya ikut penasaran, lantas memutuskan untuk menunda dokumen. Mengalihkan pandangan pada pria yang tengah menjadi sorotan seantero Kantor.

 

Degg. Masih tak percaya dengan apa yang baru dilihat, ia mengucek matanya. Hingga menghasilkan tanda merah di mata kiri dan kanan.

 

Bagaimana mungkin, jika si pemilik Perusahaan tempat ia bekerja. Adalah sosok pria yang pernah menjadi masa lalunya!

 

Sekali lagi Alya, ingin memastikan bahwa apa yang baru dilihat. Hanyalah halusinasi, bukan kenyataan yang jelas tak mudah ia terima begitu saja.

 

Alya bangkit dari kursi, membuat orang-orang menatap heran. Alya yang cuek, dingin terhadap pria. Mendadak kepo, ingin tau bagaimana rupa pria yang tengah menjadi sorotan.

 

"Katanya nggak perduli! Tapi, kok lihatnya gitu amat sih!" tukas Santi, menatap Alya dengan heran.

 

Sadar akan tatapan heran dari Santi, Alya bergegas duduk. Tak mau ambil pusing dengan penglihatan barusan, mungkin dia hanya sedang halu. Terlalu banyak memikirkan pria masa lalunya.

 

"Aduuuuh, si Bos tampan banget. Maulah aku sama dia," ujar Dewi, jomblo akut. Masih menatap pintu yang sudah tertutup rapat.

 

"Tapi, sayangnya doi mana mau sama kamu Wi." Yang lain menimpali, lantas membuat seluruh ruangan dihiasi dengan gelak tawa. Mengejek si jomblo, yang udah nggak kuat menahan kesendirian.

 

Alya sendiri masih berkecamuk dengan pikirannya, kedua netra menerawang jauh. Sekelebat bayangan sang mantan, hadir menyapa. Bahkan tanpa diminta.

 

Kepergian pria yang amat dicinta, membuat hidupnya hancur! Bagaimana tidak, ia pergi justru di hari pernikahan mereka yang tinggal menghitung jam.

 

Alya tak pernah tau, alasan pasti sang mantan pergi. Sebab, dirinya tak pernah memberi kabar berita. Pria itu menghilang seolah ditelan bumi.

 

"Melamun aja Al, semenjak kedatangan si Bos. Kok, kamu mendadak muram? Ada yang salah dengan dia?" Pertanyaan Santi, membuyarkan lamunan panjang Alya.

 

Alya mendongak, lantas segera menepis bayangan masa lalu, "Nggak San, aku mendadak pusing tadi."

 

Alya berbohong, demi menutupi apa yang sempat terlintas dalam pikiran. Santi jelas tidak tau, tentang masa lalu yang cukup menikam hati. Meluluhlantahkan seluruh sendi.

 

"Semua cewek kagum sama kamu, Bep. Sebel deh," ucap seorang wanita, sambil terus bergelayut manja.

 

Reino hanya melirik sekilas, lantas terus berusaha melepas tangan dari jerat si wanita.

 

"Biarin aja! Itu 'kan hak mereka," tukas Rei, menatap tak perduli.

 

Mey merasa geram, Reino terus saja cuek. Padahal, dia selalu berusaha untuk menggodanya selama ini.

 

"Kamu bisa keluar nggak dari sini? Aku sibuk, mau ngobrol penting sama Pak Direktur."

 

Dengan penuh sesal, Mey melenggang pergi. Bagaimana mungkin wanita cantik seperti dirinya terusir dengan tidak terhormat!

 

 

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mardyah Lups Denkafa
dari pertama bc udah ngrsain sakit hati uyyy
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dear Mantan   Bab 34

    "Oooh, jadi ... kamu dan Alya, clbk? Memanfaatkan situasi di saat aku nggak ada, bravo! Kalian memang pasangan serasi, dilihat dari sisi mana pun." Davin, mendelik tajam. Tak sangka, hari kedua akan kepulangannya justru disambut dengan kabar duka.Sang Mama, menatap nanar. Ia mengusap wajah, takut kedua putranya akan kembali berkelahi. Seperti yang sudah-sudah, hanya karena wanita miskin di depannya."Davin, maafkan Kakak. Bagaimana pun, yang namanya cinta nggak bisa dipaksa. Biarkan kami bahagia!" Rei, menekan tiap kata. Ia sudah berjanji, akan mempertahankan hubungannya dengan sang pujaan walau apa yang terjadi nanti.Davin tersenyum getir, "Bagaimana bisa, kalian kembali berhubungan? Bukankah Alya, sudah menikah?"Rei menarik napas, bersiap merangkai kata. Apa pun tanggapan Davin, ia sama sekali tak peduli!"Mer

  • Dear Mantan   Bab 33

    "Lelah." Alya menghela napas panjang, menatap sekeliling rumah. Sepi, pastilah kedua orangtuanya sedang berada di luar.Rey ikut masuk, memejamkan mata akibat rasa lelah yang sama. Belum lagi untuk menghadapi kedua mempelai, amat mengesalkan."Eh, kamu kok, nggak pulang?" Alya bertanya, heran juga kesal."Santai dululah, aku juga capek. Bikinin minum atau apa kek!" Alya mendengkus, sikap bossynya muncul kembali. Meski begitu, ia tetap melangkah menuju dapur.Teringat akan Jimmy dan Risma, tampak serasi dilihat dari sisi manapun. Wajar jika ia cemburu, mereka belum lama bercerai. Terlebih dengan penolakan Laura, amat menikam hati."Nih," ujarnya. Meletakan segelas air putih, "Sorry, hanya ada itu."Rei tak peduli, menghabiskan minumannya dengan tandas. Begitu lega, bisa sedikit mengobati

  • Dear Mantan   Bab 32

    "Loh, kamu ... Ada undang mereka, sayang?" Jimmy bertanya, menatap Risma. Istri barunya, menuntut jawaban dengan rasa tak sabar.Alya berdiri tegak. Tangan ia biarkan bergelayut manja pada pria di sampingnya, Rei Saputra. Siapa sangka, takdir akan mempertemukan mereka kembali pada kondisi berbeda.Pesta megah. Dengan hingar-bingar musik, menjadi hal paling memuakan untuk Alya. Masih pantaskah ia cemburu? Wajarkah? Padahal, perceraian mereka belum lama. Jimmy berlaku seakan tak sabaran, ingin kembali mereguk indah seorang wanita."Iya dong, sayang. 'Kan Alya juga pernah jadi bagian kita," sahut Risma. Mengelus dada pujaan hati, yang akhirnya bisa ia dapatkan jua."Begitu, yasudahlah. Pastikan, pasangan khianat itu tidak berbuat kerusuhan." Ucapan Jimmy, cukup telak membuat hati Alya terkoyak bukan main.

  • Dear Mantan   Bab 31

    "Masih pagi, dan kamu ... Udah rajin banget buat datang ke sini? Ck!" Alya mendengkus sebal, terpaksa menyambut sang tamu yang tak diundang itu.Pria di depannya mengendikan bahu, cuek. Lantas meletakan dua plastik, yang berisi makanan dan minuman. Ia belum sarapan, itu sengaja dilakukan demi melakukan pendekatan.Tanpa malu, Rei menyantap sekotak makanan untuk dirinya. Mengabaikan tatapan tidak suka dari wanita, di depannya."Duduklah, temani aku makan!" titahnya, mendongak demi melihat sang pujaan.Alya memejam, merasa takdir amat kejam. Ia yang terus mencoba move on, justru terus-menerus dipertemukan dengan si tersangka utama."Aku nggak laper!" sahutnya, terpaksa duduk. Dengan mulut yang sesekali menguap."Yakin?" Rei bertanya, lantas membuka bungkusan plastik.

  • Dear Mantan   Bab 30

    Keluarga Mey masih berduka. Pria asing yang tak mereka sukai, bahkan memilih untuk tidak menunjukan diri. Demi menghindari pertikaian, apalagi Rei dan keluarganya selalu ada. Meski benci, kecewa, mereka tetap hadir karena ikatan yang masih jelas terukir.Air mata, menjadi satu-satunya bukti. Bahwa telah kehilangan orang yang dicinta, dan Mey. Amat menyesal, sempat memutukan kabur demi keegoisannya sendiri.Ia tahu betul, penyesalan tak akan bisa membuat sang Papa kembali. Kini, hanya untaian doa dan kata maaf. Untuk semua hal yang pernah terjadi, meski berat tetap harus dijalani bukan?"Setelah ini, apa rencanamu selanjutnya Rei?" tanya sang Mama, mendesah resah. Menatap anak, yang selalu ia kekang selama hidup."Entahlah, Ma. Kita pikirkan nanti, setelah duka ini berjalan lama." Ia hendak melangkah. Namun, dicegah Papanya yang heran a

  • Dear Mantan   Bab 29

    Tiga bulan pencarian, akhirnya Mey ditemukan dalam keadaan mengkhawatirkan. Dengan hanya mengenakan daster lusuh, ia duduk di rumah besar sang suami. Justru seperti orang asing, mereka yang menatap wanita itu seakan tak percaya akan perubahan tersebut.Bahkan, Mama Rei. Sempat berteriak histeris, meski akhirnya ia memeluk menantu tersayang. Menghujaninya dengan permintaan maaf, sebab mengabaikan segala kesakitan yang telah dirasa oleh seorang Mey."Cepat katakan, Mey. Siapa dia?" tunjuk sang suami sah, pada pria asing di sampingnya.Kini, semua tatapan memandang lekat pada pria yang disinyalir membawa Mey kabur. Mereka membenci, bahkan mengutuk!Mey, merasa tenggorokannya makin tercekat. Mimpi buruk saat anak buah Rei, bisa mempertemukan tempat persembunyiannya.Tubuhnya makin me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status