Share

35

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2025-07-25 07:42:18

Aku terpana mendengar ucapan Valerie, kopi dan sup bakso masih mengepulkan asap tapi aku tercekat dan tidak bisa menikmatinya. Mengejutkan sekali tiba-tiba dia ingin mengizinkanku menikahi suaminya.

"Kau mungkin sudah lama menungguku menyerah! Kau begitu Ingin melihatku menangis dan berlutut di kakimu, tapi aku hanya akan melakukannya dua kali! Kau bisa memenangkan suamiku, ambil dia sebagai sampah yang sudah aku sumbangkan!" jawabnya dengan senyum sinis.

"Tapi lelaki itu bukan sampah kau tahu persis dia siapa dan apa posisinya, dia punya kewenangan serta kekuasaan yang bisa membolak balikan kehidupan orang lain. Apa kalian kembali pada kesepakatan awal untuk bercerai tapi kau tetap adalah CEO?"

Wanita itu tertawa sambil memijat keningnya.

"Aku tahu ada begitu banyak macam wanita nekat di dunia ini, tapi aku tidak pernah melihat yang lebih rendah darimu. Kau menjijikkan, nekat, ambisius dan gila! Sayang sekali, suamiku terjebak dengan wanita sepertimu. Mungkin aku bisa ikhlas kalau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   38

    Melihat Tuan Ghazali melangkah menuju ruang rapat aku juga segera mengemasi buku agenda dan beberapa kertas tadi, lalu mengikuti langkahnya. Sepanjang berjalan di lorong dan masuk ke dalam lift aku terus berpikir tentang apa yang telah kulakukan dan berbagi tindakanku. Mungkin sangat memalukan seorang pekerja biasa tiba-tiba menggaet hati bosnya, mencuri lelaki itu dari istrinya kemudian bermesraan di dalam kantor yang seharusnya jadi tempat kegiatan profesional. Aku telah menjadi topik perbincangan dan bahan pengucilan semua orang. Mereka merendahkanku tapi aku telah menebalkan wajahku setebal dinding, hingga aku bisa menerobos seluruh batasan, dan tetap melenggang anggun tanpa memperdulikan siapapun. Tak jarang mendapatkan tatapan sinis dan ungkapan-ungkapan yang meremehkan, mereka mencela bahwa aku pekerja yang tidak kompeten dan hanya mengandalkan kecantikan serta cari muka. Tapi aku tidak peduli, kebencianku pada Valeri, dendam dan luka atas kematian suamiku telah menjadi mo

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   37

    Pagi hampir terasa berbeda setelah pertemuan semalam dengan orang tua Tuan Ghazali, jika selama ini ada beberapa pertanyaan yang selalu menghantui hati maka sekarang aku sedikit lega, mungkin orang tua Tuan Ghazali tidak menyukaiku tapi secara garis besar aku seperti mendapatkan jalan untuk berhubungan dengan anak mereka. Mereka memang tidak merestui dengan gamblang tapi sikap kami yang bersikeras membuat keluarga Tuan Ghazali tidak punya pilihan. Mesin kopi mengabulkan uap dan mengeluarkan aroma espresso yang lezat, aku beranjak dari sisi jendela mengambil gelas kopi dan bersiap untuk sarapan. Sudah tiga hari tidak berangkat ke kantor membuatku rindu dengan aktivitas dan ingin melihat wajah Valeri lebih dekat lagi. Pertemuanku dengan orang tua suaminya membawa sudut pandang yang berbeda dan situasinya tidak akan lagi sama. Dia tetap jadi nyonya, aku tidak menghancurkan hidupnya secara ekonomi tapi aku menghancurkan hati dan cintanya. "Halo beb??" Sebuah panggilan dari Rudi sahabat

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   36

    Sulit berada di situasi setelah mengalami dua kali penolakan, bahkan lebih dari itu. Semua orang menentang kami, ayah ibu dan anak-anak Tuan Ghazali. Kalaupun Valeri mengalah masih ada tiga aral rintangan yang harus dihadapi. Belum lagi koneksi dan keluarga-keluarga Tuan Ghazali yang sebagian besarnya merupakan orang kaya yang punya pengaruh. Tak sulit bagi mereka untuk menyingkirkanku tapi mungkin karena memandang calon suamiku sebagai orang yang dihargai, mereka tidak menyentuh diri ini. Tapi sebelum wanita itu benar-benar pergi dia sempat membalikkan badan dan bertanya lagi. "Aku dengar kepahitan masa lalumu. Aku dengar apa yang dilakukan menantuku yang telah merenggut nyawa suami dan anakmu! Tapi tahukah kamu, bahwa apa yang terjadi adalah ketidaksengajaan, kenapa kau begitu berambisi untuk balas dendam?!" Nyonya reiko melanjutkan pertanyaannya. Aku terdiam, jantungku bergejolak ada sensasi panas yang terus menjalar dari wajah menuju ke rongga mata, ada buliran panas yang mend

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   35

    Aku terpana mendengar ucapan Valerie, kopi dan sup bakso masih mengepulkan asap tapi aku tercekat dan tidak bisa menikmatinya. Mengejutkan sekali tiba-tiba dia ingin mengizinkanku menikahi suaminya. "Kau mungkin sudah lama menungguku menyerah! Kau begitu Ingin melihatku menangis dan berlutut di kakimu, tapi aku hanya akan melakukannya dua kali! Kau bisa memenangkan suamiku, ambil dia sebagai sampah yang sudah aku sumbangkan!" jawabnya dengan senyum sinis."Tapi lelaki itu bukan sampah kau tahu persis dia siapa dan apa posisinya, dia punya kewenangan serta kekuasaan yang bisa membolak balikan kehidupan orang lain. Apa kalian kembali pada kesepakatan awal untuk bercerai tapi kau tetap adalah CEO?"Wanita itu tertawa sambil memijat keningnya. "Aku tahu ada begitu banyak macam wanita nekat di dunia ini, tapi aku tidak pernah melihat yang lebih rendah darimu. Kau menjijikkan, nekat, ambisius dan gila! Sayang sekali, suamiku terjebak dengan wanita sepertimu. Mungkin aku bisa ikhlas kalau

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   34

    Mendengar lelakiku ingin bermalam di tempatku segera kau siapkan tempat tidur dan handuk bersih, kuhampiri dia dan kuserahkan handuk tersebut memintanya untuk mandi dan berganti pakaian."Mas mau mandi?""Enggak, aku mau pergi."" Katanya tadi mau nginep?" "Aku hanya melampiaskan kemarahan kepada Valerie. Aku tidak benar-benar akan menginap di tempatmu, aku harus menjaga harga diri dan kau harus terlindungi dari ucapan-ucapan buruk tetanggamu!" "Baiklah.""Istirahatlah, sampai jumpa besok di kantor ya," ujarnya sambil menepuk bahuku aku mengangguk lalu pria itu tersenyum dan keluar dari apartemenku.Lalu malam itu kulanjutkan tidur sendirian sambil berterima kasih pada Tuhan bahwa akhirnya aku bisa keluar dari kantor Polisi setelah selama 2 hari tertahan. Pagi terasa begitu berbeda, dengan sebuah pesan yang dikirim oleh anak Tuan Ghazali ke ponselku. Pesan itu bernada sangat sedih dan resah karena kami sudah tidak boleh berjumpa lagi. "Bu, Mamaku sudah melarang Anda untuk mengaja

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   33

    Di titik ini aku puas, aku puas melihat jarak antara dia dan suaminya, melihat jarak antara dia dan anak-anaknya juga berseberangan paham dengan mertuanya. Tuan Sanjaya sepertinya tidak akan melarangku lagi dekat dengan putranya, lelaki tua itu nampaknya sudah putus asa untuk membuat diri ini jera. Dia sudah mengancamku, menyuruh orang untuk meneror diri ini, termasuk menyakitiku, tapi aku tetap bertahan di posisi yang sama. Aku dalam mode bertahan dan aku akan memenangkan semua pertarungan berat ini. Aku bertekad dengan niat yang kuat. Aku sedang bersantai di balkon apartemen saat beberapa anggota polisi datang dan mencekal diri ini. Aku terkejut karena mau dibawa ke kantor polisi, aku belum sempat mengganti pakaian atau mengenakan sepatu saat mereka memaksaku keluar dari tempat itu. "Ayo ikut kami!""Tunggu dulu saya salah apa!""Ikut saja kami ke kantor baru anda mengetahuinya!""Tidak saya menolak! Mana surat perintah penangkapannya!""Kami sudah mendapatkannya!" Salah satu da

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status