Share

ancaman

Ancaman

"Kenapa?" tanya Hasbi saat Deni menelponnya.

"Gawat, Pak."

"Gawat?"

"Perusahaan cabang di Bogor, dibakar. Entah siapa pelakunya, ini seperti sebuah kesengajaan," lapor Deni.

"Cek CCTV," perintah Hasbi kalap.

"Tidak bisa. CCTV semuanya dihancurkan. Sepertinya ini adalah sebuah kesengajaan. Kita selesaikan sekarang, Pak?"

"Ya. Kamu ke sana dulu. Nanti saya menyusul."

"Baik, Pak."

Hasbi nampak berpikir keras, ancaman saingan bisnis lumayan berat karena dia yang merupakan pebisnis baru mampu menyaingi saingan bisnis yang lain.

Hasbi kembali ke ruang inap Cahya, menatap wanita yang sedang lelap bersama anaknya itu lekat. Ia tak mungkin membangunkannya untuk pamit pergi kali ini. Ia menelpon Arfan, dan memintanya untuk datang ke rumah sakit menemani Cahya selama dirinya tidak ada di sana.

***

"A."

Cahya terbangun. Saat ia membuka mata, ia melihat Arfan yang sedang duduk di sofa ruangannya.

"Sudah bangun? Nyenyak banget tidurnya, sampai aku masuk nggak kedengeran ,ya?" tanya Arfan te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status