Beranda / Romansa / Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif / Angin segar untuk kedamaian mansion

Share

Angin segar untuk kedamaian mansion

Penulis: Nath_e
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-11 21:21:05

Brian menutup panggilan dan berbalik, matanya menangkap basah Laura yang mencuri pandang ke arahnya. Ia melangkah pelan mendekat dengan tatapan penuh arti.

“Kau menatapku seperti itu … aku jadi bertanya-tanya, apa yang ada di kepalamu?” suaranya rendah, mengandung godaan. “Menghitung berapa jumlah sisik naga?”

Laura tersenyum tipis, berusaha menutupi rasa malu. “Aku hanya … memperhatikan sedikit.”

“Memperhatikan, hm?” Brian menaikkan sebelah alisnya, lalu tiba-tiba menarik selimut yang menutupi tubuh Laura membuat wanitanya menjerit protes.

“Kalau begitu … sekarang giliranku memperhatikanmu."

Brian membelai kulit Laura dengan jemari. Bibirnya menyapu pelan dari bahu, turun ke lengan, lalu kembali naik dengan kecupan ringan.

Laura menahan napas ketika Brian mengangkat tubuhnya, mendekap erat di dadanya. “Brian … apa yang kau lakukan?”

“Bagaimana jika kita … mandi bersama, lagi?”

“Brian, tapi … kita baru saja—”

“Dan aku ingin lagi,” potongnya pelan, dengan senyum yang membuat nafasnya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Ketegangan di satu meja

    “Kau cantik sekali malam ini.”Laura tersenyum tipis. “Rafael… kau sudah lama di sini?”“Cukup lama untuk melihat semua orang menoleh saat kau masuk,” jawab Rafael sambil menjabat tangannya. Sentuhan itu sedikit terlalu lama, membuat Brian yang berdiri di sampingnya memandang tajam.Brian mencondongkan badan sedikit, nadanya tenang tapi dingin. “Dokter Rafael Ortega.”“Tuan Marchetti,” balas Rafael dengan senyum tipis, “Kita bertemu lagi.”“Ya,” jawab Brian singkat, jemarinya kini melingkari pinggang Laura. “Aku harap kau menikmati seminarnya dan istriku akan duduk bersamaku malam ini.” mata Brian menatap tajam penuh intimidasi pada Laura. Laura tersenyum canggung.“Sayang sekali,” Rafael menoleh ke Laura lagi. “Kita belum sempat membicarakan rencana kerja sama departemen gabungan. Mungkin … nanti?”Sebelum Laura sempat menjawab, Brian sudah membimbingnya ke meja utama. Tatapannya pada Rafael tajam. Itu bentuk peringatan tanpa kata. Rafael hanya berdiri memandang, senyumnya berubah t

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Suami protektif

    Madame Marilyn sibuk membantu Laura bersiap menghadiri seminar medis. Ia dan beberapa maid membantu penata rias yang sengaja didatangkan Brian. Laura memakai gaun biru gelap yang dipilih Brian. Sedikit tidak nyaman karena terlalu terbuka di dada tapi Madame Marilyn meyakinkan Laura untuk tetap memakainya demi menghormati Brian. Syal berbulu ditambahkan untuk membantu menutupi bagian dadanya yang jelas terekspos. Aroma lembut parfum mawar memenuhi udara. Penata rias memberikan sentuhan akhir sebelum mereka keluar ruangan. Hanya tertinggal Madam Marilyn dan seorang maid untuk membantunya. “Marlyn …” suara Laura sedikit ragu, “aku ingin tahu … seperti apa masa kecil Brian?” Marlyn berhenti sejenak, tangannya menahan resleting di punggung Laura. “Itu… cerita yang panjang, Nyonya.” “Aku punya cukup waktu untuk mendengarnya.” Madame Marlyn menghela nafas, lalu mulai menarik resleting perlahan. “Tuan Brian tumbuh di lingkungan yang … cukup keras. Ayah dan ibunya berasal dari keturuna

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Sisi gelap Brian Marchetti

    Dor! Dor! Dor! Tiga letusan senjata memecah kesunyian dini hari. Laura terhuyung mundur, jantungnya memukul tulang rusuk. Kakinya lunglai, tapi rasa penasaran memaksanya melangkah ke arah sumber suara. “Brian?” Begitu ia tiba di ruang tengah, nafasnya tercekat. Laura sontak menutup mulutnya, ini pemandangan mengerikan. Dua pria tergeletak di lantai, tubuh mereka tak bergerak. Darah mengalir dari lubang di kepala mereka, mengotori karpet mahal yang kini tampak seperti lukisan mimpi buruk. Brian berdiri di tengah ruangan, pistol masih terarah ke tubuh salah satu pria. Tatapannya dingin, nyaris tanpa emosi. Wajah yang semalam penuh kehangatan kini berubah menjadi topeng kejam yang sama sekali tak ia kenal. Laura terisak tanpa sadar, tubuhnya goyah. “Brian … apa yang kau …” Tatapan Brian beralih pada Laura. Itu bukan tatapan seorang suami yang memeluknya semalam—tapi tatapan seorang pria yang baru saja menghapus dua nyawa tanpa rasa bersalah sedikitpun. Brian menurunkan pistolnya

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Hukuman manis berujung mencekam

    Brian menutup pintu kamar Laura. Ia melepas jasnya dengan gerakan pelan. Laura baru saja meletakkan kotak belanjaan di meja rias ketika ia merasakan tatapan itu—tatapan yang menusuk. Laura membalas dengan mata penuh tanya dan juga cemas.“Apa yang terjadi di mall tadi?” suaranya pelan, tapi nadanya terdengar khawatir.Brian berjalan mendekat, lalu duduk di sebelahnya. Tangannya terulur, mengusap pelan punggung tangan Laura. “Hanya seorang penguntit dan anak buahku sudah membereskannya.”“Kau yakin? Aku dengar dia tewas?”Brian mengangguk pelan. “Sepertinya dia hanya suruhan orang lain. Seseorang membunuhnya sebelum anak buahku bertanya lebih jauh. Kau tak perlu khawatir. Selama kau ada di dekatku, aku akan menjagamu.”Laura menggeleng. “Kalau urusan itu melibatkan aku, bagaimana bisa aku tidak khawatir?”Brian menatapnya lama, lalu berkata dengan tenang tapi penuh ketegasan. “Selama aku ada, tak ada yang bisa menyentuhmu. Siapapun yang mencoba … tidak akan pernah berhasil untuk kedua

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Ketenangan yang terusik

    Brian memberi kode secara halus pada kedua pengawalnya. Ia berbisik pada Lucas. “Awasi dan tangkap dia,” Lucas memanggil anak buah lainnya dan bergerak dalam senyap ditengah keramaian pengunjung mall. Bahkan Laura pun tak menyadari jika Lucas dan beberapa pengawal meninggalkan mereka. Brian menaikkan kewaspadaan. Dua pengawal lain berjalan menyebar seolah membuat perimeter khusus untuk Brian dan Laura. Sementara yang lain berjaga di luar gerai. Dirasa cukup, Brian mengalihkan perhatiannya pada Laura yang tengah mencoba sepatunya di depan cermin besar. Wanita sosialita yang sebelumnya berebut dengannya hanya bisa melirik sambil memasang wajah masam. Brian, tetap berdiri tenang, bersikap seolah tidak ada ancaman. Sesekali ia melirik pesan di ponselnya dari Lucas. “Aku ambil yang ini,” Laura berkata sambil menyerahkan sepasang sepatu incarannya. Brian mengerutkan kening, “hanya … ini?” Matanya melirik barisan sepatu cantik dan mahal yang dikeluarkan pelayan. “Ya, ak

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Gangguan saat berbelanja

    Laura meninggalkan Madam Elise dengan kepuasan tersendiri. Rasanya menyenangkan juga memberi peringatan pada wanita tak tahu diri yang mengincar Brian. Meski ia sendiri juga masih bingung dengan perasaannya pada Brian, tapi setidaknya Laura berusaha untuk bertahan hingga kontrak usai. Pintu mobil terbuka pelan, ia masuk dan langsung duduk di samping Brian. Aroma parfum maskulin yang khas langsung menyergapnya. Brian, masih mengenakan jas hitam yang rapi, melirik sekilas sambil memainkan jam tangannya. “Jadi…” suaranya rendah dan tenang, “apa yang kau katakan padanya?" Laura menghela nafas pelan, menatap lurus ke depan. “Bukan sesuatu yang penting,” jawabnya singkat, tanpa ingin memberi celah bagi Brian untuk mengorek lebih jauh. Brian hanya menatapnya beberapa detik, bibirnya terangkat tipis. Ia tahu Laura tidak akan menceritakan detailnya, tapi ia juga tahu Laura mulai melangkah ke sisinya. “Begitu, ya?” gumamnya datar. Sebelum Laura sempat membalas, Brian bergerak cepat. T

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status