Share

Bab 41

Penulis: Phoenixclaa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-16 23:39:56
Keesokan harinya, Reyhan duduk di meja kantornya dengan wajah datar, menyembunyikan badai di pikirannya.

Tak ada seorang pun yang berani mengganggunya, kecuali satu orang yaitu Raisa. Tanpa ragu, wanita itu melangkah masuk ke ruangannya.

Pikiran Reyhan masih terikat pada kondisi Lila yang semakin memburuk. Semalam, adiknya harus dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan nyaris tak sadarkan diri.

Sekarang, Lila terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan infus yang menancap di lengannya. Wajahnya pucat, napasnya terdengar berat, dan tubuhnya tampak kelelahan.

Hujatan di media sosial begitu deras. Setiap kata-kata itu seperti duri yang menusuk, semakin memperparah kondisinya.

Namun, hingga kini Arman belum juga memberikan kepastian tentang solusi yang harus Reyhan tempuh. Ketidaksabaran dan kecemasan bercampur menjadi satu dalam benaknya.

"Reyhan, kau mendengar apa yang aku katakan?" Suara Raisa memecah lamunannya.

Reyhan mengembuskan napas kasar. Sejak pagi, Raisa terus membicarakan tend
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dibuang Suami, Dipinang CEO   Bab 120

    Hari H pernikahan akhirnya tiba setelah 1 bulan lamanya mengurus segala hal.Gedung megah di pusat kota Jakarta dipenuhi tamu penting. Kilatan kamera, musik klasik yang lembut, dan hiasan bunga mawar putih menambah kemewahan pesta pernikahan Arga dan Arumi.Media berdatangan, dan semua mata tertuju pada pasangan “calon pengantin” yang kini berdiri di pelaminan, bersiap mengucap janji suci.Arga mengenakan jas hitam klasik, sementara Arumi tampak cantik memesona dalam gaun putih mewah, menyembunyikan kegelisahan dalam senyumnya.Tepat saat MC bersiap memulai prosesi janji nikah, pintu utama terbuka keras.“HENTIKAN!”Semua mata menoleh. Tamu-tamu terdiam. Kamera-kamera berputar ke arah wanita cantik bergaun biru tua yang berjalan penuh keyakinan ke tengah aula.Itu Naira.Di belakangnya, Reyhan mengejar, mencoba menahannya.“Naira, cukup. Kau tak harus lakukan ini. Kembalilah padaku. Aku akan terima kau apa adanya asal bukan bersamanya.”Tapi Naira menepis tangan Reyhan, lalu berjalan

  • Dibuang Suami, Dipinang CEO   Bab 119

    Dirumah besar keluarga Wijaya.Di halaman belakang rumah besar keluarga Wijaya, Arga sedang duduk bersila di atas rumput, bermain dengan Gio. Bocah itu tertawa-tawa riang, melemparkan bola kecil ke pelukan Arga yang berpura-pura menangkap dengan susah payah.Sesekali, Arga memandangi wajah bocah itu diam-diam. Ia tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa anak itu menggemaskan dan pintar.Tapi hatinya masih penuh sangsi. Maka saat Gio berlari mengejar bola dan rambutnya tersibak angin, Arga diam-diam mengambil sehelai rambut Gio dengan modus ada serangga.Dengan gerakan halus, ia memasukkannya ke dalam amplop kecil. Tak lama setelahnya, di parkiran rumah, Bima datang dengan mobil hitamnya.Tanpa banyak bicara, Arga menyerahkan amplop itu.“Lakukan secepatnya. Aku ingin hasilnya sebelum pesta ulang tahun perusahaan,” bisiknya.Bima mengangguk.“Anda yakin, Pak?”“Jelas Aku yakin, pilih rumah sakit terbaik,” jawab Arga, suaranya pelan tapi mantap.Sementara itu, di ruang keluarga, suasan

  • Dibuang Suami, Dipinang CEO   Bab 118

    Beberapa hari setelah Naira menghilang…Arga mulai bergerak diam-diam, namun bukan untuk menyelamatkan pernikahannya melainkan untuk mengungkap kebenaran di balik semua kekacauan.Dia tahu, kunci dari semua kekacauan ini bukan hanya Arumi atau Gio, tapi seseorang yang selama ini berada di balik layar.Arga menghubungi seorang mantan detektif yang pernah menyelidiki kasus internal perusahaan, dan nama pertama yang muncul… Alex.Alex yang telah membawa Arumi dan Gio ke kota ini, juga dia yang membiayai seluruh keperluan Arumi selama di Jakarta termasuk menentukan hari dimana penobatan Arga baru dia muncul.“Jika memang itu maumu, aku akan layani kamu Alex!” Lirih Arga menatap lurus ke depan mengepalkan tangannya.Arga lalu meminta Bima menyampaikan pada Arumi jika ia akan bertanggung jawab untuk segala hal termasuk menikahinya.Tapi kenyataannya? Itu semua hanya sandiwara dingin.Di belakang layar, ia menyelidiki lebih dalam. Ia memasang CCTV tersembunyi di kamar Arumi. Ia menanam track

  • Dibuang Suami, Dipinang CEO   Bab 117

    Flashback – Sehari Sebelum Hasil Tes DNA KeluarLangit di luar mendung. Kantor mulai sepi setelah rapat evaluasi bulanan. Liza melangkah masuk ke pantry dengan langkah malas. Ia lelah secara fisik, tapi lebih dari itu hatinya terasa kosong.Di sudut ruangan Tina, asisten pribadi Naira, sedang merapikan map yang berserakan. Liza hanya melirik sekilas, lalu membuka lemari es mengambil air mineral.Sebuah map jatuh dan isinya tercecer ke lantai. Kak Tina membungkuk cepat, tapi sebelum ia sempat meraih semua, Liza ikut jongkok membantunya. Tanpa banyak bicara."Terima kasih, Liza..." ucap Tina pelan.Liza diam. Lalu tiba-tiba bertanya sambil menatap kosong ke lantai, “Kak Tina… Kakak udah lama ya kerja sama Naira?”Tina mengangguk pelan. “Sejak awal Bu Naira masuk Wijaya Group. Waktu itu dia langsung jadi wakil direktur dan banyak diragukan. Tapi dia kerja keras banget untuk diakui… Bahkan saat semua orang termasuk aku ragu sama dia.”Liza tertawa kecut. “Kerja keras, tapi akhirnya jadi pa

  • Dibuang Suami, Dipinang CEO   Bab 116

    Dirumah Ibu Rina.Ruangan itu penuh ketegangan. Arga duduk di kursi pemeriksaan dengan lengan masih memeluk Naira, yang belum sepenuhnya pulih dari trauma penculikan.Di seberangnya, Arumi berdiri gemetar, wajahnya kusut dengan amarah, sementara seorang anak kecil lelaki berdiri kebingungan sambil memegang ujung bajunya.“Arga, kamu pikir kamu bisa semudah itu menyingkirkan aku?” bentaknya parau, “Aku bawa anakmu ke pesta itu bukan buat dihina, tapi buat kamu tanggung jawab!”Arga menatap tajam, matanya tak bergeming. “Anak itu belum tentu anakku, Arumi. Dan satu-satunya jalan adalah kita lakukan tes DNA. Aku nggak akan nikahi kamu hanya karena ancaman atau rasa bersalah.”“TES DNA?!” Arumi tertawa sumbang. “Setelah semua yang aku alami? Setelah keluargamu tinggalin aku, setelah ibumu buang aku seperti sampah, sekarang kamu minta bukti?!”Tepat saat itulah Liza masuk ke ruang tamu, didampingi oleh Bu Rina. Langkahnya penuh percaya diri, suaranya tajam seperti pisau yang siap membelah s

  • Dibuang Suami, Dipinang CEO   Bab 115

    Malam itu terasa panjang, seperti enggan beranjak dari luka yang terbuka. Naira kembali ke kamar tamu di rumah Tari, meninggalkan Arga yang berdiri diam di ambang pintu, menatap punggung perempuan yang dulu begitu yakin ia cintai dan kini nyaris tak sanggup ia sentuh tanpa rasa bersalah.Sementara itu, Arga kembali ke mobilnya, melempar tubuhnya ke kursi dengan napas berat. Kepalanya bersandar pada kemudi, mata terpejam, menahan gejolak emosi yang semakin menyesakkan dada.Seluruh hidupnya terasa seperti reruntuhan pewarisan harta yang ia dapatkan kini tak berarti, karena wanita yang paling ia ingin bagi semuanya tengah menggantung di tepi jurang keputusan.Ia menginap di dalam mobil malam itu, di depan rumah Tari. Seolah hanya dengan berada dekat, ia bisa tetap memeluk harapan. Tapi pagi tidak membawa ketenangan. Pagi justru membawa kabar buruk.Ponselnya bergetar keras. Sebuah panggilan dari Liza.“Arga! Arumi menghilang! Dia kabur semalam. Dia ninggalin anaknya di rumah!”Darah Ar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status