Share

Bab 1967

Author: Aku Mau Minum Air
Vasuki sangat kuat. Ketika dia mengayunkan pedangnya, muncul cahaya yang tak terhitung jumlahnya. Semua cahaya itu memelesat ke arah tanaman merambat emas.

Setiap cahaya pedang mengandung kekuatan destruktif yang luar biasa. Angin kencang menderu, cahaya bersinar terang.

Whoosh, whoosh, whoosh .... Ketika Vasuki menyerang, sejumlah besar tanaman merambat emas berubah menjadi tombak dan terlontar dengan cepat. Semuanya mengenai cahaya pedang dengan akurat.

Duar, duar, duar .... Seiring dengan suara ledakan, cahaya pedang yang memenuhi langit seketika hancur dan seluruh tanaman merambat perak terlempar.

"Huh! Aku ingin lihat, sekuat apa kamu," gumam Vasuki sambil menyerbu ke depan dengan cepat. Sambil menyilangkan pedangnya, dia mengayunkannya ke depan dan memekik, "Hancurkan!"

Duar! Terdengar suara ledakan di udara. Terlihat 2 cahaya pedang berbentuk sabit memelesat dan menebas tanaman merambat emas.

Kedua cahaya pedang itu tampak sangat tajam, bahkan bisa melebar. Dilihat sekilas, caha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2630

    Wajah Naim tampak sangat buruk. Dialah sang pangeran, berada di posisi tertinggi, tetapi kini sorotan justru direbut oleh Misandari. Hatinya tentu saja tidak senang.Seandainya semua rakyat yang terinfeksi wabah itu mati, dia masih bisa dengan mudah menutup-nutupi kejadian ini dan menyembunyikannya rapat-rapat.Namun, karena ulah Misandari, semuanya menjadi kacau. Sekarang mau disembunyikan pun sudah tidak bisa lagi.Yang paling menyakitkan adalah semua rakyat diselamatkan oleh Misandari. Dengan perbandingan seperti itu, dirinya sebagai pangeran malah terlihat tak berguna. Hanya saja, meskipun kesal, dia tetap harus berpura-pura manis untuk saat ini.Hujan baru saja reda. Di atas reruntuhan Kota Wuga, uap lembap masih mengepul perlahan. Naim melangkah di atas lumpur menuju ke arah Misandari dengan senyuman hangat bagaikan angin musim semi di wajahnya."Misandari, lihat dirimu yang begitu berantakan, pasti sangat kelelahan. Ayo, ikut aku kembali ke perkemahan. Aku sudah minta juru masak

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2629

    Saat hujan mulai reda, zona isolasi di balik tembok kayu sudah mulai terbentuk.Misandari melintasi gubuk-gubuk kecil dengan rok putih sederhana yang sudah ternodai darah dan lumpur hingga ke ujungnya. Dia bahkan tak sempat membersihkan sisa-sisa ramuan herbal di sudut bibirnya.Jarum perak di tangannya menusuk ujung jari ungu kehitaman seorang anak kecil. Dia menekan keluar setengah mangkuk darah hitam berbau busuk, lalu segera menuangkan ramuan hangat ke dalam mulut anak itu yang pecah-pecah karena dehidrasi."Barisan ketiga masih kurang 20 tandu lagi!" Dia berseru lantang, suaranya menjadi serak karena terus-menerus berteriak.Tak jauh dari situ, Luther tengah menggunakan cahaya emas untuk membakar luka busuk seorang pasien. Benang-benang cahaya itu menjalar di sela-sela daging dan kulit, membakar habis belatung-belatung yang menggeliat di dalamnya.Pria tua yang dirawat itu gemetar karena sakit, tetapi tetap menggigit erat batang kayu tanpa mengeluh. Dia melihat butiran keringat ya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2628

    "Rakyat rendahan ini benar-benar keterlaluan, berani-beraninya menyerang perwira Negara Drago. Aku pasti akan membuat kalian membayar mahal," ancam Damian dengan marah sambil terus memberontak setelah diikat para pengawal pribadi Misandari.Tanpa basa-basi, Misandari langsung mengangkat tangan dan menampar Damian beberapa kali sampai kepala Damian pusing, pipi bengkak, dan darah mengalir di sudut bibir. "Orang sepertimu juga pantas jadi perwira Negara Drago? Aku akan mencopot jabatanmu.""Mencopot jabatanku? Huh! Kamu pikir kamu ini siapa? Sungguh konyol," kata Damian yang sama sekali tidak takut. Dia ini orang kepercayaan Naim dan tidak ada yang berani mencopot jabatannya, selain pihak kerajaan."Berhenti!"Saat itu, tiba-tiba terdengar teriakan seseorang dari belakang, lalu terlihat Naim yang mengenakan pakaian pelindung dan sekelompok pasukannya bergegas menuju lokasi.Melihat situasi itu, ekspresi Damian langsung terlihat sangat gembira. "Hahaha .... Pangeran Naim sudah datang, kal

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2627

    Dengan tetesan hujan bercampur bau amis darah yang menempel di wajahnya, Misandari menatap ke arah dinding kayu. Mendengar jeritan kesakitan yang terus bergema, dia tiba-tiba mencabut pedang panjang di pinggangnya. Pada saat itu, terlintas cahaya dingin dan kunci besi di dinding kayu pun langsung terputus.Misandari berteriak dengan nada yang sangat tegas, "Buka semua pintu dan pisahkan area isolasi. Yang sehat pindahkan ke tanah lapang di sisi timur, yang terinfeksi kumpulkan ke gubuk di sisi barat. Cepat!"Di ujung jari Luther, muncul tiga cahaya emas yang langsung memelesat dan menghantam bambu runcing di atas dinding kayu. Potongan-potongan bambu langsung terjatuh satu per satu, ini untuk mencegah para warga terluka saat memanjat dinding kayu.Para tenaga medis menerobos lumpur dan kerumunan, lalu menyalakan daun mugwort yang mereka bawa. Dalam sekejap, asap yang tebal serta menyengat membubung tinggi dan menekan penyebaran bau busuk."Ini ... obat?" tanya seorang pria kurus sambil

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2626

    Saat Misandari dan Luther memimpin tim penyelamat dan tiba di kawasan kumuh Kota Wuga, mereka tak kuasa menahan keterkejutan atas pemandangan yang terbentang di depan mata.Di balik dinding kayu, tanah yang berlumpur telah menghitam dan memancarkan bau busuk akibat tercemar oleh berbagai kotoran.Rakyat berdesak-desakan di dalam seperti ternak yang dikurung. Mata mereka kehilangan cahaya kehidupan, yang tersisa hanyalah kekosongan dan keputusasaan.Banyak dari mereka mengenakan pakaian compang-camping, bahkan ada yang bertelanjang dada. Tulang-tulang menonjol membentuk bayangan menyeramkan di bawah cahaya remang-remang.Seorang kakek berambut putih meringkuk di sudut. Entah sejak kapan kedua kakinya telah membusuk, dipenuhi belatung putih yang menjalar di lukanya. Namun, dia tampak tak merasakan apa-apa, hanya terus-menerus memasukkan gumpalan tanah ke mulut dengan tangan kurus kering.Di sampingnya, seorang wanita muda memeluk erat anak kecil yang sudah tak bernyawa. Wajah sang anak m

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2625

    "Para pangeran itu, semuanya menduduki posisi tinggi, tapi memandang rakyat seperti rumput liar. Dulu Ayahanda menyerahkan wilayah selatan kepada mereka, berharap mereka bisa mengasah kemampuan dan melindungi kehidupan rakyat.""Tapi sekarang, nyatanya mereka hanya tahu berebut kekuasaan, memperlakukan nyawa manusia seperti bidak di papan catur." Misandari menatap penuh amarah, sorot matanya menyimpan hawa dingin yang menusuk.Terhadap ketiga kakaknya, selain kemarahan, yang lebih dominan dalam hatinya adalah kekecewaan. Menurutnya, tidak satu pun dari mereka yang bijak, bahkan tak layak menjadi kaisar."Sekarang bukan waktunya mencari siapa yang salah. Yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan rakyat yang tak berdosa," kata Luther.Luther sendiri juga tidak punya kesan baik terhadap Naim, Nolan, maupun Nivan. Naim hanyalah orang munafik, berpura-pura baik di depan tetapi menusuk dari belakang. Nolan kejam dan brutal, hanya mengandalkan kekuatan tanpa akal. Sementara itu, Nivan ego

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status