Share

Angin Penyejuk

Entah keberanian darimana Izzan berani mengusap air mata Inayah hingg bersikap sok kuat di depan perempuan berhijab itu. Air mata Inayah kembali turun. Setiap membicarakan tentang Athar, ia akan menangis karena tak tega dengan putra kecilnya tersebut. Inayah pun menangis tersedu-sedu di hadapan Izzan.

“Bagaimana bisa aku kuat kalau putra semata wayangku tengah terbaring lemah di sana, Zan? Apakah aku bisa kalau harus terus-menerus melihat dia menderita seperti ini?” tanya Inayah sesengukkan.

“Kau bisa, Inayah. Aku yakin sekali. Kau selama ini sudah menjadi ibu yang hebat untuk Athar. Aku yakin kalau kau pasti akan bisa melewati ini semua. Yang terpenting untuk kita lakukan sekarang adalah berdoa untuk kesembuhan Athar,” jelas Izzan.

“Rasanya sangat sulit sekali untuk kuat di dalam kondisi yang seperti ini, Zan,” ucap Inayah di sela isak tangisnya.

“Ayo, dari pada kamu terus menangis lebih baik kita shalat berjamaah dan berdoa kepada Tuhan supaya Athar bisa segera diberi kesembuhan,”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status