Dinikahi Guru Tampan Putraku

Dinikahi Guru Tampan Putraku

last updateHuling Na-update : 2023-07-29
By:  ArrafinaKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Mga Ratings. 2 Rebyu
124Mga Kabanata
4.3Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Kehilangan orang terkasih karena sebuah kematian membuat Inayah harus menerima takdirnya. Ditambah lagi kecelakaan tragis menimpa putranya membuat Athar, sang putera harus mengalami koma. Namun, siapa sangka Izzan yang disangka malaikat penolong dalam kecelakaan itu ternyata adalah tersangka di balik kecelakaan yang menimpa mereka. Bahkan parahnya Izzan membohongi Inayah karena menjadikan seseorang sebagai tersangka kecelakaan. Siapa sangka ternyata Izzan adalah sepupu dari cinta masa lalu Inayah dulu, lalu kenapa Izzan seolah mengincar Inayah? Apakah pantas seorang janda satu anak bersama dengan pria yang lebih muda darinya ketika Izzan sudah memiliki seorang tunangan?

view more

Kabanata 1

Kecelakaan Hampir Merenggut Nyawa

“Ibu, tadi aku diajari cara menggambar pemandangan yang indah oleh Bu Guru,” celoteh Athar kepada sang ibu yang menjemputnya di sekolah.

Ibu Athar, Inayah, tersenyum lebar. “Benarkah?”

Athar menganggukkan kepalanya dengan antusias.

Inayah terkekeh. “Kalau begitu, nanti kamu harus mengajari ibu juga, ya?” tanya Inayah yang dibalas Athar dengan anggukan kepala.

Siang itu, terik matahari membakar kulit wanita berhijab tersebut. Setelah mengambil alih tas punggung putranya dan meletakkannya di kaitan depan sepeda motornya, Inayah menyalakan mesin sepeda motornya. Wanita itu lantas menyuruh Athar untuk naik ke atas sepeda motor. Kalau mereka tidak buru-buru pulang, bisa-bisa panas matahari akan semakin menyengat nantinya.

Ketika Athar baru saja naik ke atas sepeda motor, dari arah kanan sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Pengendara mobil yang saat itu sedang berusaha meraih ponselnya yang jatuh ke bawah jok mobil tak tahu jika di depannya ada sebuah sepeda motor yang hendak melaju.

Ketika dia sudah berhasil meraih ponselnya dan kembali menatap ke depan, matanya membulat sempurna dan dia segera menginjak rem hingga terdengar suara deritan yang memekakkan telinga.

Namun naas, dia terlambat untuk menghentikan laju mobilnya. Sebuah kecelakaan pun tak dapat terelakkan lagi.

Brak!

Karena tak sempat mengerem mobilnya, benturan keras antara mobil dan sepeda motor tersebut membuat tubuh Athar terpental sejauh empat meter sementara Inayah jatuh tertimpa sepeda motornya sejauh satu meter dari tempat terjadinya kecelakaan.

Orang-orang mulai berhamburan mendekati TKP dan mengerubungi korban-korban kecelakaan. Sebagian dari mereka menyingkirkan sepeda motor Inayah dan membantu wanita itu berdiri.

Inayah mengusap-usap kakinya yang terasa nyeri. Namun, saat dia mengingat putranya, wanita itu sontak saja berlari dan menghampiri sang putra.

“Athar!!!” Inayah berteriak sambil membulatkan matanya saat melihat darah bersimbah di sekitar tubuh putranya yang terkapar tak berdaya di aspal panas depan sekolahnya.

Dengan tubuh bergetar, Inayah berlutut di samping putranya sambil berteriak, “Athar! Bangun, Nak!”

“Cepat panggil ambulans!” teriakan demi teriakan dari guru hingga orang tua murid yang juga menjemput anak mereka terdengar bersahutan sementara Inayah terduduk lemah di samping tubuh putranya yang tampak sangat mengenaskan.

“Biarkan aku yang membawanya ke rumah sakit,” ucap seorang pria yang baru saja membelah kerumunan dan mendapati kondisi korban atas kelalaiannya.

Ya, pria itu adalah pria yang mengendarai mobil yang menabrak sepeda motor Inayah. Dengan tubuh gemetar Izzan memberanikan diri untuk turun dari mobil dan menghampiri Inayah dan putranya. Meski keringat dingin terus membasahi dahinya, pria itu tetap bersikeras untuk menekan rasa takut yang menggelayuti dirinya.

Dengan bantuan orang-orang, Izzan membawa Athar masuk ke dalam mobilnya bersama dengan Inayah. Pria itu lantas melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit terdekat supaya Athar bisa segera mendapatkan pertolongan pertama.

Sepanjang perjalanan, Inayah terus menangis dan meratapi nasib putra semata wayangnya. Wanita berjilbab itu tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya nanti jika Athar tidak selamat sebab Athar adalah satu-satunya harta yang dia miliki di dunia ini. Athar adalah pelita hatinya. Oleh karena itu dia terus merapal doa supaya Athar bisa selamat.

Sesampainya di rumah sakit, dokter yang berjaga di unit gawat darurat langsung menangani Athar dan membersihkan darahnya. Izzan dan Inayah harus menunggu di luar sementara dokter memeriksa kondisi Athar.

Pintu UGD terbuka. Dokter membawa keluar ranjang Athar dan membuat Izzan dan Inayah sontak berdiri dan menghampiri mereka.

“Dokter, bagaimana kondisi anak saya?” tanya Inayah sambil menangis sesenggukan.

“Kami harus melakukan CT-SCAN terhadap pasien sebelum memutuskan tindakan, Bu. Kami akan membawa putra Anda ke ruang radiasi terlebih dahulu,” ucap dokter lalu membawa Athar menuju ke ruang radiasi untuk melakukan pemeriksaan keseluruhan terhadap organ dalam Athar.

Butuh waktu kurang lebih satu jam hingga akhirnya hasil CT-SCAN Athar keluar dan dokter kembali membawa Athar ke ruang UGD.

“Bu, saya ingin Anda pergi ke ruang administrasi sekarang dan menandatangani surat persetujuan untuk operasi putra Anda,” jelas sang dokter.

“Operasi, Dok?” sahut Izzan, terkejut dengan ungkapan dokter yang memeriksa Athar.

“Benar, Pak.” Dokter tadi mengangguk. “Ada perdarahan di otak Athar. Kita harus segera mengoperasi kepala Athar untuk menghentikan perdarahannya sebab perdarahannya cukup besar,” jelas sang dokter.

“Baik, Dok. Aku akan melakukan apa saja asal putraku segera diselamatkan,” ucap Inayah.

Setelah Inayah menandatangani surat persetujuan, dua jam kemudian operasi pun dimulai. Inayah duduk dengan gelisah di ruang tunggu operasi, harap-harap cemas dengan keadaan putranya. Sementara Izzan terus mendampinginya.

Izzan mengajak Inayah untuk mengobrol dan berdzikir bersama untuk mendoakan kelancaran proses operasi Athar. Rasa bersalah tentu membuat Izzan pusing bukan kepayang. Bagaimana pun juga, kecelakaan itu bisa terjadi akibat kelalaiannya dalam berkendara.

Sementara itu, kekasih Izzan—Halwa—yang tak lain adalah seorang dokter anak yang bertugas di rumah sakit ini menatap Izzan dan Inayah dari kejauhan. Dia mengerutkan keningnya, bingung sebab tidak biasanya Izzan tampak begitu peduli dengan orang yang bukan kerabat atau pun orang terdekatnya.

Karena penasaran, Halwa pun berjalan menghampiri mereka. Dia lantas menyapa Izzan.

“Izzan, sedang apa kau ada di sini?” tanya Halwa keheranan. Dia yakin sekali kalau Inayah bukanlah kerabat Izzan sebab Halwa sudah mengenal keluarga besar Izzan. Namun, kenapa Izzan berada di ruang tunggu operasi dengan Inayah?

Izzan bangkit berdiri, lalu dia memberikan isyarat kepada Inayah kalau dia akan pergi sebentar. Izzan pun mengajak Halwa untuk mengobrol di tempat yang agak jauh dari Inayah. Pria itu sudah tidak sabar untuk mencurahkan kegelisahan hatinya tentang apa yang baru saja dia sebabkan.

“Wanita itu dan putranya baru saja mengalami kecelakaan di depan sekolah milik yayasan kakekku. Sekarang, putranya sedang dioperasi karena ada perdarahan di otaknya,” jelas Izzan sambil mengusap wajahnya dengan gusar.

“Jadi, karena itu kau mendampinginya?” tanya Halwa.

Bukan, bukannya Halwa merasa cemburu atau apa. Namun, dia hanya merasa aneh karena Izzan sangat perhatian dengan wanita tadi. Sosok Izzan bukanlah sosok pria yang terbuka. Pria itu bahkan kerap kali menutup diri dari wanita di sekitarnya kecuali jika dia benar-benar sudah akrab dengan mereka.

“Bukan itu saja, Halwa. Tapi, aku adalah penyebab kecelakaan itu,” ujar Izzan, membuat Halwa terkejut.

Halwa membulatkan matanya dengan sempurna, mulutnya menganga saat mendengar pengakuan Izzan. Jika melihat fakta bahwa putra Inayah harus dioperasi, Halwa jadi berpikir kalau kecelakaan itu bukanlah kecelakaan sepele. Namun, kecelakaan yang cukup besar. Lantas, kenapa bisa Izzan menjadi penyebab dari kecelakaan tersebut?

“Izzan, apa maksudmu? Aku tidak mengerti. Bisakah kau menjelaskannya secara lebih detail?” tanya Halwa yang ingin tahu mengenai kronologi kecelakaan tersebut.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Rich Mama
Keren Kakak, love u Athar ...
2023-07-27 12:05:51
1
user avatar
Ute Glider
Aww selalu bikin penasaran tiap bab. Lanjut kakak ...️...️...️
2023-06-18 16:38:37
1
124 Kabanata
Kecelakaan Hampir Merenggut Nyawa
“Ibu, tadi aku diajari cara menggambar pemandangan yang indah oleh Bu Guru,” celoteh Athar kepada sang ibu yang menjemputnya di sekolah.Ibu Athar, Inayah, tersenyum lebar. “Benarkah?” Athar menganggukkan kepalanya dengan antusias.Inayah terkekeh. “Kalau begitu, nanti kamu harus mengajari ibu juga, ya?” tanya Inayah yang dibalas Athar dengan anggukan kepala. Siang itu, terik matahari membakar kulit wanita berhijab tersebut. Setelah mengambil alih tas punggung putranya dan meletakkannya di kaitan depan sepeda motornya, Inayah menyalakan mesin sepeda motornya. Wanita itu lantas menyuruh Athar untuk naik ke atas sepeda motor. Kalau mereka tidak buru-buru pulang, bisa-bisa panas matahari akan semakin menyengat nantinya. Ketika Athar baru saja naik ke atas sepeda motor, dari arah kanan sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Pengendara mobil yang saat itu sedang berusaha meraih ponselnya yang jatuh ke bawah jok mobil tak tahu jika di depannya ada sebuah sepeda motor yang
last updateHuling Na-update : 2023-03-06
Magbasa pa
Ada Yang Tidak Beres
Izzan pun menjelaskan tentang bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi dan kenapa Athar bisa terluka parah. Sementara Halwa hanya bisa menyimak cerita Izzan sambil menutup mulutnya sebab dia merasa sangat terkejut dan tak percaya kalau Izzan bisa menyebabkan kecelakaan separah itu.“Aku benar-benar merasa bersalah dan ingin menjelaskan dan meminta maaf kepada wanita itu nanti setelah anaknya selesai dioperasi,” ujar Izzan, mengakhiri ceritanya. Halwa mengerutkan dahinya. “Izzan, apakah wanita itu tidak tahu kalau kau yang telah menyebabkan kecelakaan itu?” tanya Halwa penasaran.“Tidak. Tadi, kerumunan yang mengelilingi mereka sangatlah banyak sehingga tidak ada yang melihat saat aku baru turun dari mobil,” jawab Izzan. “Tapi, nanti aku akan tetap menjelaskan semuanya dan meminta maaf kepada korban kelalaianku.” Halwa yang tahu bagaimana wanita akan bereaksi terhadap seseorang yang telah mencelakai orang yang paling dia cintai pun sedikit ragu dengan keinginan Izzan untuk mem
last updateHuling Na-update : 2023-03-06
Magbasa pa
Perdebatan Sengit
Karena tak mau perbincangan mereka didengar oleh banyak orang, Izzan pun menarik tangan Halwa dan membawa gadis itu menuju ke taman rumah sakit yang tidak terlalu ramai. Dia ingin Halwa menjelaskan tentang apa yang sebetulnya terjadi sebab semuanya terdengar tidak masuk akal di telinga Izzan.“Sekarang, aku ingin kau menjelaskan tentang apa maksud dari ucapanmu tadi,” ucap Izzan dengan tegas. Pria jangkung itu sedikit menunduk supaya bisa menatap mata Halwa yang jauh lebih pendek darinya.“Izzan, apakah kau menuduhku?” Izzan memejamkan matanya, lalu menarik napas seraya perlahan membuka matanya kembali. “Aku tidak menuduhmu, Halwa. Tapi, aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Yang tahu tentang masalah ini hanyalah dirimu. Jadi, kau pasti ada hubungannya dengan hal ini,” jawab Izzan.“Izzan, aku benar-benar—”“Jangan coba-coba untuk membohongi aku, Halwa,” ujar Izzan, memotong ucapan Halwa. “Berkatalah dengan jujur karena aku tidak suka berhubungan dengan seorang pembohong
last updateHuling Na-update : 2023-03-06
Magbasa pa
Ancaman Korban
Izzan meneguk salivanya. Pria itu sontak saja bangkit berdiri dan berjalan menghampiri Inayah. Namun, ketika dia masih sejauh dua meter dari posisi Inayah saat ini, Inayah meminta Izzan untuk menghentikan langkahnya.“Stop! Aku tidak ingin kau mendekatiku,” ujar Inayah dengan air mata yang telah kembali bercucuran di pipinya. “Jawab saja pertanyaanku ... Apakah benar kalau kau adalah pelakunya?” Izzan mengangguk dengan lemah. “Iya, benar. Aku memang pelakunya. Aku yang sudah menyebabkan kecelakaan itu terjadi,” jawab Izzan tanpa peduli dengan nasihat kakeknya yang melarang dia untuk berkata jujur.“Kau ....” Inayah kehabisan kata-kata. Wanita itu hanya bisa menutup mulutnya dengan sebelah tangan untuk menahan isak tangisnya. Inayah tahu siapa Izzan, sebab Athar pernah bercerita tentang Izzan yang tak lain adalah pengurus di sekolahnya. Selama ini Athar selalu menceritakan bagaimana hebatnya dan baiknya Izzan. Namun, kejadian hari ini membuat Inayah berpikir kalau tidak ada
last updateHuling Na-update : 2023-03-06
Magbasa pa
Akhirnya Masa Kritis Terlewati
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, dan hari berganti minggu. Sudah hampir dua minggu Athar dirawat di ruang ICU namun belum ada tanda-tanda kapan anak kecil itu akan sembuh. Sehari paling tidak tiga puluh menit dokter mengizinkan Inayah untuk menemani Athar di ruang ICU untuk memberikan dukungan supaya anak itu mau membuka matanya.“Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah aku sudah berkali-kali berkata kalau kau tidak perlu ke sini lagi,” tanya Inayah kepada Izzan yang baru saja datang ke ruang tunggu ICU sambil membawa dua kotak makanan.“Hatiku tidak akan pernah bisa tenang kalau Athar belum siuman,” jawab Izzan apa adanya. “Ayo, kita makan dulu. Aku tahu kalau kau pasti belum sarapan.”“Tidak perlu. Aku belum lapar,” tolak Inayah kemudian mengambil tempat untuk duduk.Kruk .... Baru saja Inayah menolak tawaran Izzan, perutnya justru bersuara menandakan kalau dia sedang lapar. Cacing-cacing di perut Inayah seolah ingin segera makan saat Inayah mende
last updateHuling Na-update : 2023-03-06
Magbasa pa
Perkataan Konyol Ibu Intan
Mendengar itu Inayah membulatkan matanya dengan sempurna, dia tidak menyangka bila pak guru itu akan berkata seperti itu hingga membuat Inayah bingung untuk menjawab, "Aku rasa aku tak perlu berkata dua kali padamu," kilahnya melirik sinis ke arah Izzan. Namun, sebagai pria yang penuh tanggung jawab Izzzan berusaha menghentikan langkah Inayah. "Aku tak akan lupa tanggung jawabku jadi aku harap kau mau mengijinkanku bertemu dengan Izzan, mau bagaimana pun dia itu adalah muriku di sekolah." Inayah menghela napas kasarnya, dia tak tahu lagi apaa yang harus dia katakan agar Izzan mau mengerti karena pria itu sudah pasti sangat keras kepala, meskipun beberapa kali dia mengusuir Izzan. Dia selalu saja datang mengunjungi Athar, "Terserah kau saja." Melihat hal itu Halwa yang baru saja keluar dari ruang rawat anak berjalan menghampiri Izzan, "Zan, bolehkah kita bicara sebentar?" tanyanya menatap sang kekasih."Apa yang ingin kau bicarakan?" ucap Izzan balik bertanya."Mengapa kau
last updateHuling Na-update : 2023-05-04
Magbasa pa
Tingkah Nakal Halwa
Apakah kau belum bersedia memaafkanku?" tanya Izzan menoleh ke arahnya."Aku sudah memaafkanmu, jadi lebih baik kau menjauh dari kami," jawabnya sedikit ketus."Sepertinya aku tidak bisa melakukan itu karena kau..." Izzan menjeda kalimatnya ketika mendengar sang kekasih memanggilnya. Melihat dokter Halwa mendekati mereka maka itu kesempatan bagi Inayah untuk menjauhi Izzan, perempuan itu langsung melangkah masuk. "I'm sorry dear, aku tak bisa menepati janji," tandas Halwa seraya memohon maaf. Sebagai permohanan maafnya, maka gadis cantik berambut panjang itu langsung menggandeng sang kekasih untuk pergi dari rumah sakit, "Jujur saja aku sangat bosan sekali karena harus menangani banyak pasien malam ini," gumamnya sambil bergelayut manja di pundak Izzan."Itulah tugasmu sebagai dokter, Wa. Jadi kau tak perlu protes.""Iya, sayang, malam ini kita makan malam di apartemenku saja, bagaimana?" tanya Halwa menoleh ke arah Izzan."Terserah kau saja, tapi sepertinya aku tak akan meng
last updateHuling Na-update : 2023-05-05
Magbasa pa
Pertengkaran Sepasang Kekasih
Sang kakek benar-benar terkejut mendengar itu hingga dia pun spontan bertanya, "Apa kau yakin akan siap menikahi seorang janda?" Izzan tersenyum geli, "Mana mungkin Inayah mau sama aku, Kek. Sekarang saja dia begitu ketus padaku, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab seorang yang telah bersalah maka aku akan tetap memantau mereka dari jauh.""Sikapmu yang seperti ini mengingatkanku dengan kakakmu, andai saja dia masih..." Al Fattah Shidiq tak mampu melanjutkan kata-katanya, mata pria renta yang sudah beruban itu berlinang, seolah dia sedang mengingat sesuatu hal yang sedih. Tangan kekar Izzan menyentuh pundak kakeknya, "Aku tahu itu, Kek. Namun, ada sebuah tanggung jawab lain yang harus aku laksanakan karena aku sudah terlanjur janji padanya.""Apa maksudmu?"*** Inayah nampak menyunggingkan sebuah senyuamn tipisnya ketika dia melihat sang putera sudah mulai ceria lagi, meski harus menggunakan kursi roda namun terlihat jelas bahwa kondisi Athar semakin membaik. "Bu, kena
last updateHuling Na-update : 2023-05-06
Magbasa pa
Belum Siap Menikah
"Bukankah kenyataannya seperti itu? Awalnya dahulu aku yang ingin mengajakmu menikah namun kau masih melanjutkan studymu di luar negeri dan sekarang aku baru saja merintis yayasan kakekku, kau malah mau minta dinikahi, maaf untuk sekarang aku belum siap!" Sebenarnya Izzan sengaja mengatakan itu agar Halwa mengerti posisinya sekarang. Izzan juga ingin menepati janji dahulu sebelum dia menikah, tanpa ragu pria tampan itu melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke belakang meski Halwa terus saja memanggilnya. Sebelum meninggalkan rumah sakit itu, Izzan berkeinginan untuk melihat Athar terlebih dahulu. Bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawabnya saja namun entah kenapa Izzan sangat menyukai anak itu, rasanya sehari tidak bertemu saja dia merindukannya. Langkahnya terhenti tatkala dia mengintip Athar dari jendela kamarnya, sepertinya anak itu sedang merajuk dan tidak mau minum obat membuat Izzan tak bisa menahan dirinya untuk menemuinya dan berjalan masuk."Selamat siang Iron man
last updateHuling Na-update : 2023-05-07
Magbasa pa
Menemukan Sebuah Diari
"Maaf menganggu! Bolehkah aku masuk?" tanya seorang gadis cantik yang mengenakan jas berwarna putih."Silahkan," jawab ibu Intan dan Inayah bersamaan. Setelah memeriksa kondisi Athar, dokter cantik itu pun mengatakannagar Athar tetap istirahat, "Jika kamu terus makan yang banyak dan minum obat rutin maka Athar bisa cepet sembuh, terus bisa bermain Iron man lagi ya sama pak guru.""Apakah Bu Dokter mengizinkan pak guru main bersamaku?" tanya Athar spontan."Boleh dong, asal Athar cepat sembuh ya," jawabnya sambil mengelus rambut Athar lembut. Halwa pun pergi dari ruangan Athar, tak lupa juga dia berpamitan dan bersikap ramah kepada Inayah dan juga ibunya. Mendengar percakapan Inayah tadi membuat Halwa masuk ke ruangannya langsung dan terduduk lemah, dia mengingat dirinya yang hanya memiliki ibu tunggal."Melihat Athar, aku teringat dengan mama." Awalnya Halwa begitu tak senang denagn Inayah namun mendengar kisah beliau yang hanya menjadi ibu tunggal membuat Halwa sedikit luluh. Juju
last updateHuling Na-update : 2023-05-08
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status