Share

Bab 77

Author: GadihJambi
last update Huling Na-update: 2025-08-27 18:46:56

Dengan berat hati Opa Manggala terpaksa menceritakan apa yang dialami Dea saat ini pada sahabatnya itu.

Grandpa Brandon mendengarkan dengan saksama tanpa memangku si gemoy karena bayi cantik itu meronta ingin turun.

Bayi tersebut guling-guling sendiri di atas karpet tanpa memedulikan ekspresi tegang di wajah orang-orang.

“Ssshhhh, Gala!” desis Grandpa Brandon sambil memegang dadanya dengan muka memerah di kulitnya yang putih.

“Astaghfirullah, Brady!” pekik Opa dengan muka panik dan terkejut.

Mami Berliana langsung bersimpuh dilantai sambil memegang tangan Grandpa Brandon yang kosong.

“Rileks Uncle, rileks! Tarik napas, buang! Tarik napas, buang! Dea insyaallah baik-baik saja! Kita semua ada di sini, dan Dea pasti senang saat mengetahui kenyataan jika dirinya punya Grandpa dari garis keturunan Ibu kandungnya,” ucap Mami Berliana sambil menggenggam hangat tangan yang mulai keriput itu.

Sakit di dada Grandpa Brandon perlahan berkurang dengan afirmasi lisan yang diucapkan Ma
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 82

    Merasa ada sesuatu di bawah tembok, Kaisar dengan cepat menyuruh Kaivan mengambil sekop dan cangkul untuk menggali tanah di sekitar tembok tersebut. Begitu Kaivan datang, Kaisar mengambil cangkul dan sekop tetap di pegang Kaivan, dengan Saloka yang memegang senter untuk menyinari tanah yang akan di gali. “Bang, kita harus bergerak cepat! Firasatku mengatakan ada sesuatu yang tersembunyi di dalam tanah ini! Alat deteksi ini juga tidak mau lagi berputar dan artinya sesuatu yang kita curigai ada di bawah sini!” ucap Saloka dengan penuh keyakinan. “Ayo, kita sudah diburu waktu!” ajak Kaisar pada Kaivan yang masih bengong. Mendengar suara berat kakaknya, Kaivan langsung menggerakkan sekop menggali tanah bersama Kaisar mengayunkan cangkulnya. Dua kakak beradik itu bahu membahu menggali tanah hingga pakaian mereka kotor karena tanah tersebut. Dug! Cangkul Kaisar mengenai sesuatu sehingga berbunyi keras. “Itu dia, itu dia!” teriak Saloka kegirangan sehingga senter yang ia pega

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 81

    Malam harinya... Grandpa Brandon di sambut gembira kedatangannya oleh anak-anak meskipun di kediaman itu hanya Kaisar, Kaivan dan Saloka yang ada. Mereka bertiga sama terkejutnya begitu mengetahui jika ipar mereka benar-benar cucu kandung Grandpa Brandon meskipun belum ada hasil tes DNA untuk bukti fisiknya. Yang pasti kemiripan si gemoy dengan mendiang Ibu Grandpa Brandon yang delapan puluh persen membuat mereka yakin jika itu bukanlah kebohongan. Ketiganya memutuskan untuk bergerak cepat untuk mencari bukti yang di tinggalkan peneror di kediaman mereka saat tengah malam nanti. Saloka bermain game di kamar Kaivan sambil menunggu waktu yang tepat untuk melakukan aksi mereka dengan menunggu semua pelayan yang tinggal di paviliun belakang tertidur pulas. “Bang, bagaimana dengan posisi sekuriti? Mereka gak mungkin kita suruh tidur?” tanya Saloka menjeda permainannya melihat ke arah abangnya. “Itu urusan Bang Kaisar, bukan tugas gue!” jawab Kaivan sekenanya. “Ah elah, Bang

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 80

    Tring! Tring! Tring! “Bang, hape-nya tuh bunyi! Angkat sana! Gangguin orang tidur aja!” teriak Raisa sambil menaikkan selimutnya hingga menutupi kepala. Ghufron yang masih mengantuk mendengkus keras dan berusaha bangkit dari rebahannya mengambil ponsel yang masih berbunyi nyaring di meja kecil samping tempat tidur mereka. Raisa yang sebenarnya sudah bangun, tiba-tiba teringat akan bau parfum perempuan dari tubuh suaminya semalam langsung gondok dan jengkel sehingga ia memutuskan untuk pura-pura masih mengantuk. Jika dulu ia akan bangun subuh-subuh untuk beresin rumah, memasak sarapan untuk suaminya kerja, sekarang ia enggan melakukan semua itu. “Siapa sih! Gangguin orang tidur aja!” omel Ghufron sebelum melihat nama yang menghubunginya pagi-pagi gini. Karena ia kelamaan mengangkatnya, ponsel tersebut mati tatkala Ghufron mau menggeser ikon untuk menjawab panggilan. “Ck, mati!” sungutnya misuh-misuh. Ia meletakkan kembali ponsel tersebut di atas meja dan kembali rebahan

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 79

    Ghufron langsung berlari kembali ke rumah Ela begitu Siska masuk ke dalam taksi. Ia terus mengumpat sepanjang jalan mengatakan hidupnya benar-benar sial hari ini. Ela mengerutkan keningnya melihat Ghufron masuk ke rumah dengan tergesa-gesa dan muka yang terlihat panik. “Beb, ada apa?” tanya nya dengan heran. “Istriku datang ke rumah dinas, jadi aku harus pulang!” jawabnya tanpa menoleh dan mengganti pakaiannya dengan pakaian ia tadi kerja. Muka Ela langsung merenggut jelek mendengar Ghufron akan pergi dan ia sendirian lagi di rumahnya malam-malam gini. “Biarkan saja dia sendiri di sana! Biasanya kan kamu gak pernah mau pulang kalau istrimu ada di rumah, atau bilang saja kamu lembur, Beb?” rayu Ela dengan merengek manja memeluk lengan Ghufron. “Gak bisa untuk kali ini! Aku harus pulang sekarang, dan kamu jangan keluar lagi malam-malam! Tutup pintu rapat-rapat dan kunci dengan benar,” tolak Ghufron dan memberikan kecupan singkat di bibir merah Ela. Dengan muka merengut jel

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 78

    Suasana makan di rumah Ela begitu menyenangkan bagi Siska dan Ela sendiri. Namun bagi Ghufron, suasana tersebut begitu mengerikan ibarat kata ia berada di pinggir jurang yang dalam, bingung mau mundur atau melompat ke dalam jurang tersebut. Pria itu berlagak baru ketemu dan mengenal Siska, dan Siska menyambut baik permainan Ghufron di hadapan Ela. “La, gue balik dulu deh! Laki gue pasti nyariin karena gue tadi gak sempat pamit,” ucap Siska yang memang benar adanya. Ia pergi mengikuti Raisa tanpa berpamitan pada siapa pun anggota rumah, sebab suaminya saat itu sedang tidur. Ghufron girang dalam hatinya, karena orang yang membuatnya tidak bisa bernapas dengan normal akhirnya pergi juga. Tetapi ia juga agak was-was, karena takut Siska membocorkan hubungannya dengan Ela pada Ibu dan istrinya. “Eh, Beb, tolong antarkan Siska ke ujung gang sana, karena di depan rumah ini agak sudah dapetin taksi,” ucap Ela sambil menatap Ghufron penuh harap. Apa yang dikatakan Ela memang benar,

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 77

    Dengan berat hati Opa Manggala terpaksa menceritakan apa yang dialami Dea saat ini pada sahabatnya itu. Grandpa Brandon mendengarkan dengan saksama tanpa memangku si gemoy karena bayi cantik itu meronta ingin turun. Bayi tersebut guling-guling sendiri di atas karpet tanpa memedulikan ekspresi tegang di wajah orang-orang. “Ssshhhh, Gala!” desis Grandpa Brandon sambil memegang dadanya dengan muka memerah di kulitnya yang putih. “Astaghfirullah, Brady!” pekik Opa dengan muka panik dan terkejut. Mami Berliana langsung bersimpuh dilantai sambil memegang tangan Grandpa Brandon yang kosong. “Rileks Uncle, rileks! Tarik napas, buang! Tarik napas, buang! Dea insyaallah baik-baik saja! Kita semua ada di sini, dan Dea pasti senang saat mengetahui kenyataan jika dirinya punya Grandpa dari garis keturunan Ibu kandungnya,” ucap Mami Berliana sambil menggenggam hangat tangan yang mulai keriput itu. Sakit di dada Grandpa Brandon perlahan berkurang dengan afirmasi lisan yang diucapkan Ma

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status