Share

Bab 80

Author: Hazel
"Kak, ini sudah bawaan lahir, nggak bisa diobati. Kecuali ...." Sesudah dipertimbangkan, Tirta memilih untuk tidak mengatakannya.

"Apa? Cepat katakan!" Irene merasa tidak nyaman. Dia tidak ingin melakukan itu setiap malam lagi. Meskipun rasanya sangat menyenangkan, ini bukan solusi jangka panjang. Terutama setelah Tirta mengetahui rahasianya ini.

"Kecuali kamu mencari pria yang sangat perkasa. Dia bisa memuaskanmu setiap malam, jadi kamu nggak perlu melelahkan diri sendiri lagi setiap malam," sahut Tirta yang memaksakan diri.

"Cih, omong kosong macam apa itu? Kamu bilang pria normal nggak akan bisa memuaskanku, jadi di mana aku bisa menemukan pria sehebat itu?" Irene menginjak rem. Napasnya menjadi agak berat sekarang. Topik ini sangat pribadi sehingga membuatnya sulit untuk fokus.

"Tentu saja aku ...," gumam Tirta dengan lirih sambil mengangkat alis. Melati dan Agatha memang cantik dan seksi, tetapi kedua wanita ini tidak tahan dengan energi Tirta. Tirta sampai tidak berani mengerahka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
hans
***** hajar tirta lanjut
goodnovel comment avatar
Cak Cahyo
tirta gue banget
goodnovel comment avatar
Pico saja
terlalu panjang bab nya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2243

    Arata berkata, "Bukannya itu mobil Manuel? Kenapa dia juga datang ke sini? Bahkan dia membawa banyak pasukan. Nggak bisa! Kalau dia dan pasukannya menemukan Ilona dulu, aku nggak bisa menyelamatkan Ilona lagi."Begitu memikirkan hal ini, Arata segera menyuruh sopir menghentikan mobil. Dia membuka pintu, lalu turun dari mobil dan mencegat pasukan Manuel.Arata berseru, "Pak Manuel, ini aku! Cepat hentikan mobilnya! Aku mau diskusikan masalah penting dengan Bapak!"Manuel yang melihat Arata mencegat pasukannya tidak turun dari mobil. Dia hanya membuka jendela mobil dan bertanya dengan tenang, "Arata, ada apa?"Arata berusaha tersenyum dan menyahut, "Pak Manuel, bukannya Bapak beri aku waktu satu jam untuk membawa Ilona dan orang Negara Darsia sialan itu ke hadapanmu? Waktu satu jam belum habis, untuk apa Bapak datang bawa pasukan sendiri?""Seharusnya sekarang Bapak menemani Pak Sandero dan mengobrol dengannya. Mungkin dia masih bisa pulih. Biar aku yang menangkap Ilona dan orang Negara

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2242

    Salah satu anggota Keluarga Ravian bertanya, "Eh, kenapa Master Asraf pergi? Kamu mau pergi ke mana?"Melihat Asraf pergi, semua anggota Keluarga Ravian langsung mengejarnya. Namun, Asraf sudah menghilang dalam sekejap.Banyak pria dari Keluarga Ravian merasa kagum pada Asraf. Salah satu dari mereka memuji, "Master Asraf memang hebat. Kecepatannya tak tertandingi. Kita baru bisa mengejarnya kalau mengendarai mobil."Sebagian wanita yang picik menegur Aluna."Semuanya salah Aluna sialan ini! Kamu bicara sembarangan!""Kita butuh bantuan Master Asraf untuk melawan pemuda bernama Tirta itu. Sekarang kamu buat Master Asraf pergi. Bagaimana kalau kamu yang melawan Tirta?""Memangnya kamu bisa melawan Tirta? Apa kamu mau mengandalkan dadamu itu?""Dasar anak nggak berguna! Nggak salah kakekmu mengurungmu!""Kenapa kamu diam saja? Cepat cari kamar dan kurung dirimu sendiri! Tanpa persetujuan kami, kamu nggak boleh keluar! Apa kamu mau tunggu orang lain yang turun tangan?"Padahal Aluna berbai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2241

    Semua anggota Keluarga Ravian sangat senang, kecuali Aluna. Alisnya berkerut. Dia kembali membujuk Fazli dengan ekspresi khawatir, "Tapi Kakek ... tindakan kalian salah. Resep obat ini memang punya Tirta. Keluarga Ravian sudah berutang padanya karena resep obat ini menyelamatkan nyawa Kakek."Aluna menambahkan, "Masa kita suruh orang untuk membunuh Tirta lagi? Kakek dengarkan saranku, hentikan semua ini. Kakek, kumohon .... Kalau nggak, takutnya Keluarga Ravian celaka!"Begitu Aluna melontarkan ucapannya, ekspresi semua orang di ruang tamu menjadi sangat masam. Bahkan Fazli juga tidak tertawa lagi.Seorang wanita paruh baya angkat bicara dengan ketus, "Aduh, apa maksudmu? Putri kakak kedua benar-benar bodoh, mana ada yang nggak suka hasilkan uang banyak? Bahkan dia juga menyumpahi keluarga sendiri! Kurang ajar!"Wanita paruh baya lain yang berdandan menor marah-marah dengan ekspresi muram, "Benar! Aku rasa anak ini jadi bodoh setelah belajar! Atas dasar apa kita melepaskan kesempatan s

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2240

    Bahkan, orang yang hanya kaya dan tidak memiliki status tinggi di dunia fana tidak bisa mengundang Asraf. Bisa dibilang standar Asraf sangat tinggi.Sebelumnya Keluarga Ravian pernah mengundang Asraf untuk mengobati tuan besar mereka. Namun, Asraf meremehkan Keluarga Ravian. Jadi, dia tidak bertindak.Sekarang Asraf malah rela berjaga di rumah Keluarga Ravian. Sudah jelas sekarang kekayaan Keluarga Ravian melimpah ruah.Namun, saat semua anggota Keluarga Ravian sedang bergembira, mereka menerima surat dari Orion. Isi suratnya sangat singkat dan jelas.[ Obat yang dijual keluarga kalian itu memakai resep dari putraku. Resep obat itu dipakai untuk menyelamatkan orang, bukan untuk dijual. Setelah membaca surat ini, tolong segera hentikan penjualan obat itu. Kalau nggak, jangan salahkan Keluarga Hadiraja bertindak kejam. ]Bisa dibilang isi suratnya sudah menunjukkan ketulusan dan kesungkanan Orion. Dia tidak meminta Keluarga Ravian menyerahkan uang dari hasil penjualan mereka. Bagaimanapu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2239

    Menghadapi Manuel yang murka, Arata hanya bisa menyahut, "Oke! Aku pasti bawa orang Negara Darsia itu dan ... Ilona ke hadapan Bapak dalam waktu satu jam."Manuel mendengus dan membalas, "Aku harap kamu bisa memegang omonganmu! Kamu bereskan sendiri. Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!"Tut! Tut! Tut! Selesai bicara, Manuel langsung mengakhiri panggilan telepon.Arata yang berkeringat dingin mengomel, "Sialan! Bukannya Sandero bilang Ilona cuma mencari orang Negara Darsia yang asal-usulnya nggak jelas untuk dijadikan tameng? Masa tameng berani melakukan hal seperti itu?"Tiba-tiba, Axel menyela, "Pak Arata, apa mungkin orang Negara Darsia yang asal-usulnya nggak jelas itu pemuda yang melukai kami bertiga dan membunuh keponakanmu? Selain dia, aku rasa orang Negara Darsia yang lain nggak mungkin begitu berani."Tadi suara Manuel sangat keras, jadi Axel juga mendengar ceritanya secara garis besar.Arata menimpali, "Kalau naik mobil, butuh waktu dua jam untuk sampai di restoran khas N

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2238

    Arata menjawab, "Belum, Axel. Petunjuk yang kamu berikan terlalu sedikit, jadi aku cuma bisa suruh bawahanku untuk memeriksa satu per satu orang Negara Darsia yang turun dari pesawat. Nanti aku baru bisa menyelidiki keberadaan pemuda itu."Arata bertanya, "Apa kamu sama sekali nggak ingat tampangnya? Apa kamu tahu hobi atau karakteristiknya?"Ekspresi Arata sangat masam karena keponakannya meninggal. Ditambah lagi, putrinya juga bersama pria Negara Darsia. Bahkan putra atasannya yang memergoki mereka.Hal ini membuat Arata makin tidak senang. Ekspresinya menunjukkan dengan jelas dia sangat marah.Axel menyahut, "Um ... sekarang aku baru ingat sedikit. Kulitnya sangat putih seperti wanita. Selain itu, usianya masih muda ... mungkin sekitar 19 tahun.""Oh iya. Yang terpenting itu kemampuan bertarungnya sangat hebat! Dia seperti bisa melakukan teleportasi dan sama sekali nggak takut dengan peluru! Mengenai karakteristiknya ... sepertinya dia sangat suka mempermainkan wanita," lanjut Axel.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status