Share

18. Kafe

"Saya boleh pegang, Pak? Apakah tangan palsu ini bisa melakukan aktifitas seperti layaknya tangan normal?" tanyaku pada lelaki itu. Pak Dev mundur beberapa langkah, saat aku mendekat hendak memegang tangan palsunya.

Kenapa bisa tidak terlihat seperti tangan palsu? Apa karena baju lengan panjang yang selalu ia kenakan, mampu menutupi seluruh tangannya? Pantas saja Pak Dev selalu menggendong Arjun dengan tangan kiri, tangan kanan tidak pernah ia gunakan untuk menggendong.

"Kamu tidak keberatan dengan kekurangan saya ini?" tanya lelaki itu padaku dengan wajah tidak enak.

"Kurang apa, Pak? Saya gak kurang apa-apa," balasku dengan polosnya. Dia malah tergelak, sambil menggelengkan kepala.

"Itu barusan kurang denger. Alias nggak mudeng," balas Pak Dev masih dengan tergelak. Aku terpesona dengan garis lengkung bibirnya yang begitu lebar. Ketampanan seorang lelaki dewasa, naik berkali-kali lipat saat sedang tertawa seperti ini. Hatiku seketika menghangat, dengan wajah merona.

"Kenapa? Naks
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
sudah siap perang tapi sok sok an,dev..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status