Home / Romansa / EX to NEXT 21+ / 17. Pria Kesepian

Share

17. Pria Kesepian

last update Huling Na-update: 2025-04-10 20:28:09
Chapter 17

Pria Kesepian

“Kau gila!” dengus Bianca lalu berbalik dan kembali melangkah dangan hati gusar. Menikah, menikah apa? Ia belum pernah berpikir untuk menikah apalagi menikah dengan Evander.

“Bisakah kita bicara serius?” tanya Evander seraya mengikuti Bianca yang melangkah dengan cepat.

“Dengar, aku sudah bilang jangan menemuiku lagi,” kata Bianca tanpa menoleh, “aku bahkan belum memaafkanmu dan kau sekarang justru membual seperti ini.”

Evander menarik siku Bianca membuat Bianca menghentikan langkahnya, wanita itu menghela napas kesal sambil menatap Evander dengan tatapan yang tidak bisa dibilang ramah.

“Ayo temui orang tuamu. Ke Barcelona,” kata Evander tanpa ragu-ragu.

Bianca justru tertawa pelan tanpa humor. “Drama apa yang sedang kau mainkan?”

“Bi, aku serius," kata Evander dengan sangat tegas.

Bianca tersenyum sinis seraya melepaskan sikunya yang dipegang Evander. “Kau dulu mempermainkan aku, lalu saat kita bertemu kembali tiba-tiba kau ingin kita me
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
Sophia Setiawan
makin seru ceritanya kak..
goodnovel comment avatar
maesyaroh
aah awal percintaan mereka sydah menemui jalan terjal,bianca bakalan banyak berkorban perasaan
goodnovel comment avatar
Cinta Abadi
makasih ya kak Uda double up.. suka deh.. sering2 ya
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • EX to NEXT 21+   45. Fakta Baru

    Chapter 45Fakta BaruPagi-pagi sekali Lisa tiba di rumah sakit, Bianca telah dipindahkan ke kamar inap. Dokter mengatakan kalau masa kritis Bianca telah berlalu dan hanya tidur karena efek obat yang dokter berikan, tetapi hal itu tidak membuat Evander merasa lega sebelum Bianca membuka matanya dan berbicara dengannya.“Apa kata dokter?” tanya Lisa seraya memegangi telapak tangan Bianca dengan lembut.“Keadaannya sudah stabil,” jawab Evander muram. Lisa menghela napas lega. “Syukurlah. Jangan khawatir lagi.”Evander menghela napasnya dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. “Aku sudah mencelakainya.” Lisa beringsut dan menatap Evander. “Jangan bilang begitu, ini murni kecelakaan. Tidak ada yang tahu.” “Seharusnya aku tidak ceroboh,” kata Evander penuh penyesalan. Bianca memiliki alergi alkohol dan tingkat alergi Bianca ternyata sangat tinggi, bahkan sisa alkohol yang tertinggal di mulut Evander saja membuat Bianca masuk ke ruangan ICCU. Bagaiamana jika Bianca suatu saat tidak sen

  • EX to NEXT 21+   44. Keracunan?

    Chapter 44Keracunan?Setelah mengobrol tidak lebih dari lima menit dengan Isabel, Evander meninggalkan tempat pesta dan tidak menyangka di pintu keluar ia bertemu Delina yang masih mengenakan pakaian formal. Delina menyapa Evander, tetapi Evander hanya menganggukkan kepalanya karena terburu-buru untuk pulang.Ia sudah berjanji pada Bianca untuk pergi berkencan di luar, tentu saja bukan makan malam romantis di restoran karena watu sudah terlalu larut untuk makan malam dan mereka telah makan malam di rumah sebelum Evander pergi ke pesta ulang tahun Isabel. Evander mengemudikan mobilnya dengan kecepatan lumayan tinggi karena khawatir Bianca menunggunya terlalu lama, juga ia ingin segera melamar Bianca. Evander mengambil kotak cincin di box organizer lalu memasukkannya ke dalam saku celananya. Ketika tiba di tempat tinggalnya ia mendapati Bianca sudah rapi mengenakan bluse berbahan lembut berwarna ivory yang dimasukkan ke dalam celana longgar hi-waist berwarna taupe sementara rambutnya

  • EX to NEXT 21+   43. Penuh Kepura-puraan

    Chapter 43Penuh Kepura-puraan Evander mengemudikan supercar yang dua jam yang lalu diantar oleh Valeria dan mengganggu kegiatannya dengan Bianca. Mobil itu bernilai jutaan Euro, ia tidak menyangka jika ayahnya akan begitu saja membelikannya Bugatti padahal Evander hanya mengatakan secara acak mobil yang diinginkannya. Evander tidak mengambil pusing, toh jika kembali berselisih dengan ayahnya, ia akan mengembalikan mobilnya meskipun Evander tidak mengharapkan perselisihan dengan ayahnya lagi. Evander menggeser tutup box organizer yang terletak di samping joknya lalu mengambil sebuah kotak perhiasan, di dalamnya terdapat sebuah cincin yang bertatahkan berlian. Ia baru membeli cincin itu tadi siang dan meletakkan di mobil lama Bianca, tidak membawanya pulang karena khawatir Bianca menemukannya lalu saat hendak pergi ke pesta ulang tahun Isabel, ia memindahkan cincin itu ke mobil barunya.Evander tersenyum puas lalu meletakkan kembali kotak itu ke dalam tempat semula sembari memikirka

  • EX to NEXT 21+   42. Jurang Hasrat

    Chapter 42Jurang HasratSabtu sore Bianca dan Evander telah berada di tempat tinggal mereka setelah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Bianca dari tokonya dan Evander masih berkutat dengan urusan pekerjaannya yang mengharuskan selesai sebelum hari Selasa karena Selasa memalam ia harus terbang ke salah satu negara di Timur Tengah. Evander baru selesai membersihkan tubuhnya dan hanya mengenakan handuk yang melingkar rendah di pinggangnya sementara tangannya memegangi satu handuk kecil yang digunakan untuk mengeringkan rambutnya.Ia menatap Bianca yang mengenakan piama dan menggulung rambutnya yang basah dengan handuk sedang menyusun alat-alat kecantikannya di meja rias yang mereka beli kemarin malam dan bibir Evander mengulas senyum puas, rasanya hidupnya menjadi sangat sempurna sejak kehadiran Bianca di tempat tinggalnya. Lelah karena pekerjaan tidak lagi terasa karena di tempat tinggalnya ada seseorang yang menyambutnya dengan senyum tulus, ada seseorang yang berbagi pengalaman k

  • EX to NEXT 21+   41. Tinggal Bersama

    Chapter 41Tinggal Bersama Evander tersenyum. “Pekan depan aku harus pergi ke Timur Tengah.” Bianca tidak menduganya. “Untuk?” “Ayahku sudah lama mengusulkan agar aku melanjutkan studi dan aku menolaknya, sekarang dia mengusulkan agar aku belajar langsung ke salah satu perusahaan maskapai terbaik di dunia secara langsung. Kupikir ini kesempatan bagus sehingga aku tidak menolaknya. Aku tahu ini berat untuk kita, aku mungkin akan berada di Timur Tengah untuk beberapa minggu,” ujar Evander. Bianca tersenyum. “Bukan masalah. Hanya beberapa minggu.” Evander mengelus-elus punggung tangan Bianca. “Ada sesuatu yang sangat mengganggu pikiranku,” katanya sembari menatap Bianca.Bianca membalas tatapan Evander bersiap mendengar Evander memberitahunya masalah Isabel yang akan mengumumkan pertunangan. “Katakan,” kata Bianca penuh harap.“Minggu ini akan menjadi sangat sibuk bagiku, aku tidak bisa menemanimu kalau Marco membuat kegaduhan lagi.” Kulit wajah Bianca merona mendengar apa yang di

  • EX to NEXT 21+   40. Perasaan Takut Bianca

    Chapter 40Perasaan Takut BiancaDelina memarkirkan mobilnya di depan La Luna Florist, tetapi ia sebenarnya tidak memiliki alasan yang kuat mengapa ia berada di sana. Wanita itu menghela napas dalam-dalam, berpikir jika mungkin dirinya terlihat terlalu banyak mencampuri urusan Bianca, tetapi ini adalah hal terbaik yang bisa ia lakukan.Bianca telah banyak membantunya tanpa memandang apa pun padahal mereka hanya dua kali bertemu dan Bianca tidak berpikir panjang untuk memberikan informasi tentang Ryan. Delina tidak mau menjadi orang yang tidak berterima kasih, ia harus memastikan jika Bianca tidak akan disakiti oleh Evander sementara terhadap Isabel selama ini ia tidak pernah berutang budi apa pun pada Isabel. Bahkan jika dipikir-pikir ia justru belum pernah menceritakan masalah priabdinya pada Isabel karena di pandangannya Isabel bukan seorang pendengar yang baik untuknya. “Hai,” sapa Bianca sembari tersenyum lebar ketika melihat Delina memasuki toko. Delina mengamati toko dan tidak

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status