FALLING FOR THE BEAST

FALLING FOR THE BEAST

last updateLast Updated : 2021-10-16
By:  daasagathaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
16 ratings. 16 reviews
59Chapters
25.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Xander duduk, tersenyum samar memandangi tiap ruang pertemuan ini-markasnya-beserta semua orang-orang yang tidak akan bisa berkutik di bawah kuasanya. Dengan satu tarikan di pinggang, Crystal terduduk di pangkuan Xander. Menjadi mainannya. Crystal terbelalak, nyaris memekik ketika jemari dingin Xander menyusuri belahan pahanya lewat belahan gaunnya yang panjang. Terus naik. Lalu, mengelus pelan di sana. Sialan. Rencananya memang seperti ini, tapi tidak sampai seperti ini. "Duduklah. Mulai rapatnya." Xander berkata malas pada orang-orangnya yang masih berdiri kaku, menunggu perintah selanjutnya. "Aku ingin melakukannya dengan dia di pangkuanku." * * * Crystal Leonidas; the Perfect Princess! Hidupnya sempurna. Putri bungsu Billionaire nomor satu dunia, cantik, pintar, dengan Aiden Lucero; lelaki bak prince charming yang mencintainya. Melindunginya dari segala hal. Bersama Aiden, Crystal percaya ia tidak membutuhkan apa pun lagi. Hingga, tatapan Crystal bertemu dengan mata indah Xander William. Hangat tapi kelam. Menenangkan sekaligus menakutkan. Bukan rahasia lagi jika seketika itu Crystal terjatuh pada lelaki asing itu. Cepat, keras dan dalam. Percikan perasaan itu terasa menakutkan, berubah menjadi api, lalu menjelma menjadi rasa mendamba yang kuat. Terlarang, tapi memanggil-manggil untuk ia lewati. Ketika bibir Xander membakar tubuhnya dengan ciuman, Crystal tahu ia sudah melanggar batas. Batas berbahaya. Sayangnya, tidak ada jalan kembali. He is a Beast. A cruel beast who can kill you and throw your body in the east. So, what happened next when Crystal realizes that she already Falling For The Beast?

View More

Chapter 1

Prolog

Aku menerima kiriman video porno.

“Kamu suka ini?”

Laki-laki dalam video itu adalah suamiku, Mark, kami sudah cukup lama tak bertemu. Dia telanjang, terlihat baju dan celananya berserakan di lantai, sedang menghentakkan tubuhnya dengan kuat pada seorang wanita yang wajahnya tidak bisa kulihat, dengan payudara besar bulat yang bergoyang-goyang. Aku bisa mendengar dengan jelas suara hentakan di video, bercampur dengan desahan dan erangan penuh nafsu.

“Ya, ya, lebih keras, sayang,” wanita itu berteriak dengan penuh gairah.

“Kamu nakal!” Mark berdiri dan membalik tubuhnya, menampar pantatnya sambil berkata, “Ayo angkat pantatmu!”

Wanita itu tertawa lirih, berbalik, menggerakkan pantatnya, sambil berlutut di tempat tidur. Rasanya seperti ada yang menuangkan seember air es ke kepalaku. Suamiku selingkuh, tapi yang lebih parah selingkuhannya adalah adikku sendiri, Bella.

Aku lanjutkan video itu, menyaksikan dan mendengarkan mereka bercinta, rasa jijikku terus muncul berkali-kali. Setiap aku mendengar desahan mereka, hatiku rasanya seperti ditusuk-tusuk.

Adegan itu terus berlanjut. Setelah beberapa hentakan lagi, dia menggenggam pantatnya, memasukkan penisnya jauh ke dalam vaginanya, dan mulai menghentakkan dengan kuat.

Setelah beberapa kali hentakan, Mark dan Bella mendesah bersama saat mencapai puncaknya. Mereka terbaring di tempat tidur, berciuman dan saling membelai wajah satu sama lain.

“Kamu seperti ini juga di ranjang dengan kakakku?” Suara genit Bella terdengar.

“Jangan sebut-sebut dia,” suara dingin Mark menggema, “Aku bahkan tidak pernah menciumnya, dia sama sekali tidak bisa dibandingkan denganmu.”

“Aku tahu kamu hanya mencintaiku!” Bella tersenyum puas, melingkarkan tangannya di leher Mark, mencondongkan tubuh untuk menciumnya, dan berkata, “Aku mau lagi!”

Melihat mereka berguling bersama lagi, aku merasakan gelombang mual dan tidak bisa menonton lebih lama. Aku menekan tombol pause dengan marah, menelan ludah karena muak.

Aku sangat yakin, video ini pasti dikirim oleh Bella. Dia ingin memberitahuku bahwa dia masih menguasai hati Mark, dan aku tidak berdaya melawannya. Selain surat nikah, aku dan Mark sama sekali tidak terlihat seperti pasangan suami istri. Bella memang tahu bagaimana menusukkan pisau lebih dalam.

Kembali ke tiga tahun lalu, pada hari yang tak kusangka menjadi titik terburuk dalam hidupku, segalanya sudah dipersiapkan untuk pesta pernikahan Bella dan Mark. Hanya beberapa menit sebelum pernikahan, Bella menghilang dan kami tak dapat menemukannya. Bella sama sekali tidak ditemukan.

Orangtua kami, yang saat itu putus asa untuk menyelamatkan muka mereka di depan tamu, beralih padaku. Mereka memintaku mengenakan gaun pengantin dan menggantikan Bella di pelaminan.

Tidak ada ruang untuk berdebat, aku juga tidak diberi pilihan untuk mengatakan tidak atau bahkan menolak. Aku menjadi sosok pengantin pengganti untuk memenuhi upacara karena ketidakhadiran Bella. Tidak ada kata-kata berkat dan tidak ada harapan untuk masa depan yang bahagia. Sebagai gantinya, yang kuterima hanyalah instruksi untuk “menjadi istri yang baik.”

Itulah awal dari semua ini.

Aku berdiri di sana dalam gaun pengantin orang lain, mengucapkan sumpah untuk seorang pria yang nyaris tidak kukenal. Rasanya seperti mimpi dan harapanku tiba-tiba diselimuti kenyataan pahit. Seperti hidupku direnggut dalam sekejap, dan sejak saat itu aku hampir tidak ingat apa itu kebahagiaan. Aku terbelenggu.

Apa tadi aku bilang ini awal dari semuanya?

Tidak, sebenarnya ini berawal jauh ketika aku berumur tiga tahun dan aku hampir lupa akan hal ini. Selama delapan belas tahun yang panjang, aku tinggal jauh dari rumah dan keluargaku. Ketika aku bertumbuh dewasa, dari seorang anak kecil, remaja, hingga dewasa, aku terus berusaha mencari akarku, kembali ke keluargaku. Dan saat mimpi bertemu keluarga menjadi kenyataan, ternyata itu tidak seperti yang kuharapkan.

Tidak ada reuni penuh kebahagiaan, tidak ada air mata bahagia.

Sebaliknya, aku disambut dengan ketidakpedulian.

Seolah-olah aku adalah orang asing yang tersesat dalam kehidupan mereka. Orangtuaku seolah sudah melupakanku setelah semua tahun yang kulewati tak bersama mereka. Aku rasa tidak ada lagi yang tersisa, karena jika ada, setidaknya mereka cukup memberitahuku kalau Bella sudah ditemukan. Semua cinta mereka untuk Bella, hampir tidak ada yang tersisa untukku.

Mereka tidak memberitahuku bahwa Bella telah pulang dari luar negeri dan menjadi simpanan suamiku.

Hampir bersamaan, ponselku bergetar dengan panggilan video dari Bella. Awalnya aku tidak ingin menjawabnya, tetapi akhirnya aku menggeser terima panggilan. Wajah Bella muncul di layar, duduk di ruangan yang sama seperti di video dengan handuk melilit tubuhnya.

“Halo, semoga kamu bahagia di sana,” sapa Bella dengan senyum puas.

Dia menggerakkan kamera ponselnya untuk memperlihatkan lebih banyak ruangan, dan di latar belakang, aku melihat sekilas Mark berjalan ke kamar mandi.

“Tebak siapa yang akan mati jadi perawan tua yang menyedihkan? Pastinya bukan aku!” Dia tertawa lepas dengan sombongnya.

Aku diam-diam menggertakkan gigi. Aku benar-benar muak dengan hinaan itu.

“Dia tidak pantas bersamamu,” tambahnya “Dia pantas yang lebih baik. Dan akulah yang paling sempurna untuknya, sayang.”

Aku tidak ingin mendengar lebih banyak lagi. Aku mengakhiri panggilan dengan marah dan melempar ponsel ke tempat tidur, lalu menutup kepala dengan tanganku.

Sudah cukup. Aku tidak akan diam saja dan membiarkan diriku dihancurkan seperti keset lagi.

Saat Mark kembali ke rumah, sudah larut malam. Aku duduk di lantai ruang tamu yang dingin, menaruh daguku di telapak tangan dan hampir tertidur saat mendengar suara pintu depan terbuka. Aroma khasnya yang maskulin mengiringi kehadirannya, dan aku juga bisa mencium aroma Bella di tubuhnya.

Mataku berkedip dan terbuka. Aku mengangkat kepalaku, menatap Mark dengan hampa. Ada tatapan keras di wajahnya, seperti biasa setiap kali aku ada di sekitarnya. Sungguh berbeda saat tadi dia tersenyum lebar tadi bersama Bella.

Setelah menikah, semua yang diperintahkan orangtuaku sudah kulakukan. Mulai dari menyediakan makanan, kebutuhan sehari-hari, dan banyak hal lain yang tak terhitung, semuanya selama tiga tahun terakhir. Kebiasaan itu mulai terasa seperti ritual, tertanam dalam rutinitasku. Mark juga menerimanya tanpa banyak tanya. Tapi tidak sekalipun Mark memberiku perhatian.

Mark menutup pintu dan mulai berjalan menuju ruang kerjanya. Seperti biasa, memperlakukanku seolah-olah aku tidak ada, dan untuk pertama kalinya, aku bicara.

“Aku ingin cerai.”

Dia berbalik menghadapku, dengan tatapan tidak percaya di wajahnya.

“Apa maksudmu?”

“Aku tidak mau menjadi istrimu lagi,” jawabku tanpa basa-basi.

Hari itu, tiga tahun lalu, saat aku berdiri dengan gaun putih, dia dengan tuksedonya, dan pendeta di depan kami, aku melihat tatapan kemarahan tertahan di matanya saat melihat bukan Bella di balik kerudung, melainkan aku.

Aku ingat dadaku terasa sesak di balik kalung berlian yang kupakai. Tatapannya yang membakar. Betapa bodoh dan tak berdayanya aku dalam gaun itu. Bagaimana orangtuaku tersenyum tak merasa bersalah dengan mendorongku ke sana dengan paksa dan orang lain bersorak tanpa tahu apa yang sedang terjadi.

“Kamu boleh mencium pengantinnya,” ucap pendeta.

Mark mendekat ke arahku, tapi bukan untuk ciuman, dia hanya menggeser wajahnya melewati pipiku dan berbisik di telingaku, “Satu-satunya yang akan kamu dapatkan hanyalah gelar istri.”

Dan gelar itulah yang ingin kukembalikan padanya. Aku tidak menginginkannya lagi. Aku sebenarnya tak pernah berharap mengambilnya sejak awal. Aku telah berkorban terlalu banyak dan menanggung lebih dari apa yang aku dapat berikan. Ini sudah puncaknya.

“Aku ingin bercerai, Mark,” aku mengulangi kata-kataku untuk memastikan dia mendengarku dengan jelas—meskipun aku tahu dia sudah mendengarnya.

Dia menatapku dengan dahi berkerut sebelum menjawab dengan dingin, "Itu bukan urusan penting! Aku sangat sibuk, jangan buang waktuku dengan topik-topik membosankan, atau mencoba menarik perhatianku!"

Tanggapan yang khas dari Mark yang menganggap bahwa aku buang-buang waktu dan sedang mencoba menarik perhatiannya. Selama lebih dari tiga tahun aku tidak pernah menarik perhatiannya, dan baru saat aku menyebutkan kata perceraian, dia memperhatikannya.

Aku tidak ingin bertengkar dengannya.

“Aku akan meminta pengacara mengirimkan perjanjian perceraian padamu,” hanya itu yang kukatakan, dengan ketenangan yang sengaja kubuat.

Dia bahkan tidak berkata apa-apa lagi setelah itu dan langsung berjalan ke pintu ruang kerjanya, sambil membanting pintu dengan kasar. Mataku memandangi gagang pintu itu sejenak dengan pikiran yang kosong sebelum aku menarik cincin kawin dari jariku dan meletakkannya di meja. Jangan tanyakan kenapa aku masih memakainya.

Aku mengambil koperku, yang sudah kusiapkan, dan keluar dari rumah. Angin di luar terasa berbeda, seperti beban berat yang terangkat dari pundakku untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama. Rasanya angin malam yang meniup rambutku begitu menyegarkan.

Mengambil ponsel dari tas dan dengan cepat mencari nomor dari kontak lalu aku menempelkan ponsel ke telinga, terdengar nada dering.

“Aku sudah bercerai dengannya, jemput aku.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Ms. ER
ceritanya bagus,,, utk "dancing in the darknya" kapan lounching yah??
2023-06-04 00:07:57
1
default avatar
Hnfgg
Mana lanjutannya…
2023-05-18 22:38:19
1
default avatar
Ikmalul
Bagus ceritanya, gak nyesel beli ini
2023-01-08 08:23:57
1
default avatar
terbangp27
bagus banged ceritanya...
2022-03-31 22:30:14
2
user avatar
Dewi dialy
penasaran banget sama kelanjutannya.
2022-01-16 00:38:29
4
user avatar
Dewi dialy
ngak ada kelanjutannya ngak puas sama endingnya
2022-01-16 00:37:39
4
user avatar
Erie Dha
untung aja belum ku hapus GN.. ternyata uncle Xaxa ku ada disini juga ......mengobati diriku yg gk kesampean beli novelnya walau udah po smpek 2x ............
2021-12-04 13:24:32
2
user avatar
Mersiana Handayani
good story bener... rugi klo gak baca...
2021-11-30 10:24:29
3
default avatar
Siti Nur Asyikin Shamshul Anuar
Kamu ngak mau buat sambungannya? Aku jadi gak puas baca kok..
2021-11-22 18:57:13
2
default avatar
Siti Nur Asyikin Shamshul Anuar
Lumayan tapi bisa gak sambung lagi kerna ia buat aku penasaran lagi dehh
2021-11-17 02:21:14
2
user avatar
Doni Amarullah
ceritanya keren dan bikkinn penasaran, good job thor your story its cool.........️
2021-11-17 00:22:07
3
user avatar
Lee
keren bangettt, tolong lanjutin tolong
2021-11-10 21:56:10
2
user avatar
Nock Coomel
good book by ka daasa
2021-11-10 12:57:27
2
user avatar
Mersiana Handayani
sukaaaaaa bangett ceritanya. gak ada jaim si xander n crys lucu manja tp pintar
2021-11-10 09:38:53
4
user avatar
Nikmah Suryadi
ceritanya sungguh bagus, ngegenesinpokoknya
2021-11-07 11:32:32
3
  • 1
  • 2
59 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status